Pembelajaran IPS di SD

2.1.6 Pembelajaran IPS di SD

Pada jenjang SD, Ilmu Pengetahuan Sosial IPS sebagai mata pelajaran di tingkat dasar pada hakikatnya adalah suatu integrasi atau penggabungan utuh dari disiplin-disiplin ilmu sosial dan ilmu lain yang relevan dengan ilmu sosial untuk tujuan pendidikan. Ada dua bahan kajian IPS, yaitu bahan kajian pengetahuan sosial mencakup lingkungan sosial,yang terdiri atas ilmu bumi atau geografi, ekonomi, dan pemerintahan. Serta kajian IPS yang mempelajari tentang sejarah meliputi perkembangan masyarakat Indonesia sejak dulu hingga sekarang. Pembelajaran IPS di SD dapat berjalan sesuai tujuan apabila guru mengenal dan memahami terhadap sifat-sifat atau karakteristik siswa sekolah dasar. Menurut Piaget dalam Slameto, 2010: 12 proses belajar pada anak adalah sebagai berikut. 1 Anak-anak memiliki struktur mental yang berbeda, sehingga mereka memerlukan pelayanan tersendiri dalam belajar. 2 Perkembangan mental pada anak melalui tahap-tahap tertentu, menurut suatu urutan yang sama bagi semua anak. 3 Walaupun dengan urutan yang sama, tetapi jangka waktu untuk berlatih dari satu tahap ke tahap lainnya tidaklah selalu sama pada setiap anak. Tahap perkembangan kognitif menurut Jean Piaget dalam Suprijono, 2012: 23 adalah sebagai berikut. Tabel 2.3 Tahap Perkembangan Kognitif Anak Tahap Umur Ciri Pokok Perkembangan Sensorimotor 0-2 tahun Berdasarkan tindakan langkah demi langkah Pra operasi 2-7 tahun Penggunaan simbol Konsep intuitif Operasi konkret 8-11 tahun Memakai aturan jelas, reversibel dan kekelan Operasi formal 11 tahun ke atas Hipotesis, abstrak, dan logis Perkembangan kognitif anak SD berada pada tahap beroperasi konkret seperti dalam teori Piaget tersebut. Pada tahap ini anak mampu mengoperasionalkan berbagai logika namun masih dalam bentuk benda konkret. Penalaran logika menggantikan penalaran intuitif, namun hanya pada situasi konkret dan menggunakan cara berpikir operasional untuk mengklasifikasikan benda-benda namun belum bisa memecahkan masalah abstrak. Sehingga dalam pembelajarannya diperlukan media berupa benda konkret agar siswa lebih mudah memahami materi yang disampaikan oleh guru.

2.1.7 Pendekatan Saintifik

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT BERBANTUAN MEDIA POWERPOINT DI KELAS V SDN PLALANGAN 04 KOTA SEMARANG

0 34 271

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI CONCEPT MAPPING BERBANTUAN AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

1 10 344

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VB SDN NGALIYAN 01 SEMARANG

1 51 241

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN AUDIOVISUAL SISWA KELAS IV SDN PURWOYOSO 01 KOTA SEMARANG

0 8 306

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL TALKING STICKBERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN MANGKANGKULON 02 KOTA SEMARANG

0 9 206

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVC SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG

5 26 325

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

1 11 323

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL LEARNING CYCLE BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN MANGKANGKULON 1 KOTA SEMARANG

0 9 447

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE BERBANTUAN AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN BRINGIN 02 KOTA SEMARANG

0 3 269

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN AUDIOVISUAL SISWA KELAS V SDN PURWOYOSO 01 KOTA SEMARANG

1 17 287