BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
3.1.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Doy Kecamatan Ule Kareng Banda Aceh, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
3.1.2 Waktu Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini direncanakan pada Bulan April 2007.
3.2 Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan suatu studi analitik dengan disain cross sectional yaitu untuk menganalisa terjadinya infeksi Nematoda Usus pada pekerja pabrik batu
bata berdasarkan beberapa variabel yang diamati pada waktu bersamaan Budiarto, 2003.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah pekerja pabrik batu bata dari 5 industri di Desa Doy Kecamatan Ule Kareng Banda Aceh.
3.3.2 Sampel
Total populasi yaitu 25 pekerja pada 5 industri batu bata. 26
Universitas Sumatera Utara
3.4 Variabel Penelitian
3.4.1 Variabel Dependen
Variabel Dependen dalam penelitian ini adalah infeksi Nematoda Usus.
3.4.2 Variabel Independennya
a. Karakteristik pekerja yang terdiri dari: umur, jenis kelamin, tingkat
pendidikan dan lamanya bekerja. b.
Perilaku pekerja yang meliputi: pengetahuan, sikap dan tindakan. c.
Usaha perlindungan diri dalam bekerja dengan penggunaan APD ketika bekerja yang berupa: sarung tangan, alas kaki, masker, dan baju kerja.
d. Kondisi sanitasi lingkungan kerja yang mencakup: adanya jamban, tempat
sampah dan tempat pembuangan air limbah yang memenuhi syarat kesehatan.
3.5 Definisi Operasional
3.5.1 Infeksi Nematoda Usus
Infeksi Nematoda Usus adalah: keberadaan Nematoda Usus di dalam tubuh pekerja bila pada pemeriksaan tinja di laboratorium dengan kriteria:
a. Pekerja terinfeksi Nematoda Usus positif + bila terdapat telur cacing Ascaris lumbricoides atau Trichuris trichiura atau cacing tambang.
b. Pekerja tidak terinfeksi Nematoda Usus negatif - apabila tidak terdapat telur cacing Ascaris lumbricoides atau Trichuris trichiura atau cacing
tambang.
Universitas Sumatera Utara
3.5.2 Karakteristik Pekerja
a. Usia adalah waktu yang dihitung sejak lahir hingga dilaksanakan penelitian ini dalam bilangan tahun yang diketahui dari pengisian kuesioner.
b. Jenis kelamin adalah sifat jasmani atau rohani yang membedakan laki-laki dan perempuan yang diketahui dari pengisian kuesioner.
c. Tingkat pendidikan adalah pendidikan formal yang pernah diikuti pekerja yang diketahui dari pengisian kuesioner.
d. Lamanya bekerja adalah waktu yang dihitung sejak pertama mulai bekerja hingga penelitian ini dilaksanakan dalam bilangan tahun yang diketahui
dari pengisian kuesioner.
3.5.3 Pengetahuan
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui pekerja mengenai infeksi Nematoda usus yang diukur dengan menggunakan kuesioner dengan katagori baik
apabila memperoleh nilai 4 – 8 dan katagori buruk apabila memperoleh nilai 0 – 3.
3.5.4 Sikap
Sikap adalah tanggapan atau persepsi pekerja terhadap infeksi Nematoda Usus yang diukur dengan menggunakan kuesioner dengan katagori baik apabila
memperoleh nilai 4 – 8 dan katagori buruk apabila memperoleh nilai 0 – 3.
3.5.5 Tindakan
Tindakan adalah segala praktek atau perbuatan nyata yang dilakukan pekerja terhadap infeksi Nematoda Usus yang diukur dengan menggunakan kuesioner dengan
Universitas Sumatera Utara
katagori baik apabila memperoleh nilai 4 – 8 dan katagori buruk apabila memperoleh nilai 0 – 3.
3.5.6 Penggunaan APD
Penggunaan APD adalah ada tidaknya menggunakan APD berupa masker, sarung tangan, alas kaki dan baju kerja pada saat bekerja yang diketahui dengan
check list dan observasi langsung saat penelitian.
3.5.7 Kondisi Sanitasi Lingkungan
Kondisi sanitasi lingkungan adalah keadaan di lingkungan kerja yang berkaitan erat dengan terjadinya infeksi Nematoda Usus yang meliputi adanya
jamban, tempat pembuangan sampah dan tempat pembuangan limbah yang memenuhi syarat kesehatan yang diketahui dengan check list dan observasi langsung
pada saat penelitian.
3.6 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini adalah menggunakan kuesioner yang ditujukan kepada pekerja pabrik batu bata mencakup data identitas pekerja seperti umur, jenis
kelamin, tingkat pendidikan dan lama bekerja dan daftar pertanyaan yang menyangkut perilaku dan penggunaan APD.
Universitas Sumatera Utara
3.7 Alat, Bahan dan Reagensia
3.7.1 Alat-alat dan reagensia
Alat-alat dan reagensia yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Selofan selebar kurang lebih 2,5 x 3 cm.
b. Larutan untuk memulas selofan yang terdiri dari 100 ml aquades 6 Fenol, 100 ml glyserin dan 1 gram malachite green 3.
c. Selofan direndam dalam cairan selama 18 – 24 jam sebelum digunakan. d. Kertas saring.
e. Kaca benda. f. Potongan bambulidi.
g. Tinja yang akan diperiksa. h. Botol wadah tinja.
3.7.2 Cara Kerja Pengambilan Bahan
Botol wadah tinja pekerja batu bata diberi nomor sesuai dengan nomor kuesioner dan dicantumkan nama.
3.7.3 Cara Kerja Pemeriksaan Bahan
a. Tinja diambil lebih kurang 20 – 50 gram dengan menggunakan lidi. b. Diletakkan pada kaca benda.
c. Ditutup dengan selofan dari larutan malachite green. d. Selofan ditekan dengan kaca benda lain untuk meratakan tinja di bawah
selofan. e. Sediaan diletakkan terbalik di atas kertas saring.
Universitas Sumatera Utara
f. Sediaan diperiksa dengan mikroskop pembesaran lemah 10 x 10. g. Mikroskop.
3.8 Pelaksanaan Penelitian
3.8.1 Pengisian Kuesioner
a. Mengisi data identitas yang meliputi nama, umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan lama bekerja.
b. Melakukan check list pada kuesioner yang berkaitan dengan perilaku dan penggunaan APD yang berkaitan dengan infeksi Nematoda Usus.
c. Pada tiap kuesioner diberikan nomor sesuai dengan nomor wadah untuk tinja.
d. Pemeriksaan tinja di laboratorium.
3.9 Manajemen Data
3.9.1 Teknik Pengumpulan Data
a. Data Primer Data primer adalah data yang diamati langsung melalui observasi pekerja
menggunakan kuesioner dan check list serta pemeriksaan langsung telur Nematoda Usus para pekerja batu bata dan penduduk di Desa Doy
Kecamatan Ulee Kareng Banda Aceh di Laboratorium Akademi Analis Kesehatan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dengan metode sediaan
tebal teknik kato.
Universitas Sumatera Utara
b. Data Sekunder Dari lembaga swadaya masyarakat setempat mengenai jumlah penduduk,
jumlah pekerja batu bata dan data geografis industri batu bata dan dari Dinas Kesehatan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam mengenai
prevalensi kecacingan.
3.10 Analisis Data dan Penyajian Data 3.10.1 Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan uji Chi Square.
3.10.2 Penyajian Data
Data yang telah dianalisis disajikan dalam bentuk tabel.
3.11 Jadwal Penelitian Tabel 1. Jadwal penelitian
Kegiatan Waktu Penelitian
Januari Februari
Maret April
Mei Juni
Penelusuran kepustakaan Konsultasi judul
Survei awal Persiapan U KAP
Persiapan Kuesioner Seminar U KAP
Pengambilan data di lapangan Pengolahan dan analisa data
Penyusunan L KAP Seminar L KAP
Sidang KAP
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Gambaran Umum Pabrik Batu Bata
Desa Doy merupakan salah satu desa yang terletak di wilayah Kecamatan Ulee Kareng Kota Banda Aceh, dengan luas ± 87 Ha dan terdapat 5 lima buah
pabrik batu bata. Adapun batas-batas wilayah sebagai berikut: a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Ie Masen Kayee Adang.
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Lamglumpang. c. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Lambhuk.
d. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Ie Masen Ulee Kareng.
4.1.2 Pekerja pada Pabrik Batu Bata
Pekerja pada pabrik batu bata Desa Doy kecamatan Ulee Kareng berasal dari desa-desa sekitar dengan jumlah pekerja 5 lima orangpabrik dan total pekerja 25
orang. Mereka bekerja 6 – 8 jamhari dari hari Senin sampai dengan hari Sabtu, pekerjaan yang mereka lakukan adalah menggemburkan tanah, mengangkutnya
dengan alat bantu, mengumpulkan di dalam pabrik, menyaringnya dari kotoran, mencampur dengan pasir, mengaduk, mencetak, membakar dan menyusunnya.
Pekerjaan ini mereka lakukan secara manual dengan tangan tanpa menggunakan alat pelindung diri seperti sarung tangan, masker dan hanya beberapa orang yang
menggunakan alas kaki di bagian pembakaran. 33
Universitas Sumatera Utara