Tempat dan Waktu Penelitian Batasan Operasional Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Ginting dan Situmorang 2008: 57 menjelaskan bahwa jenis penelitian menurut tingkat eksplanasinya terbagi tiga jenis yakni penelitian deskriptif, komparatif, dan asosiatif. Penelitian ini sendiri merupakan penelitian yang menjelaskan perbandingan kinerja reksa dana syariah dan reksa dana konvensional. Maka jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif yang membandingkan kedua jenis reksa dana tersebut.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini bertempat di Bapepam-LK melalui situs resminya www.bapepam.go.id. Waktu penelitian dilakukan dari Juli 2011 sampai dengan September 2011.

3.3 Batasan Operasional

Batasan operasional penelitian ini adalah: a. Reksa dana yang diteliti adalah reksa dana berbasis syariah yang dibandingkan dengan reksa dana berbasis konvensional dari kategori campuran, saham, dan pendapatan tetap. b. Metode yang digunakan untuk mengukur kinerja reksa dana adalah Sharpe ratio, Treynor ratio, dan Jansen ratio. Universitas Sumatera Utara

3.4 Definisi Operasional

Berdasarkan konsep-konsep dasar teori, maka variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sharpe ratio, Treynor ratio, dan Jansen ratio.

3.4.1. Sharpe Ratio

Berdasarkan penjelasan sebelumnya bahwa Sharpe ratio adalah S i = S i = indeks sharpe = rata-rata dari return reksa dana i selama periode pengamatan = rata-rata dari return investasi bebas risiko selama periode pengamatan = standard deviasi dari return reksa dana i selama periode pengamatan Langkah-langkah untuk mengukur kinerja reksa dana dengan menggunakan metode ini adalah sebagai berikut: a Menghitung rata-rata return NAB bulanan dengan fungsi AVERAGE pada Microsoft excel. b Menghitung standard deviasi bulanan dengan mempergunakan fungsi STDEV di Microsoft excel pada return bulanan. c Menghitung rata-rata tahunan suku bunga SBI-3 bulan sebagai risk free rate-nya. d Menghitung sharpe ratio dengan mengurangkan rata-rata tahunan return NAB dengan rata-rata tahunan risk free rate, kemudian hasilnya excess return dibagi dengan standard deviasi tahunan. Universitas Sumatera Utara

3.4.1. Treynor Ratio

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, model pengukuran treynor diukur dengan beta, yang merupakan parameter yang menunjukkan volatilitas relatif dari pengembalian portofolio terhadap pengembalian pasar, sehingga dirumuskan sebagai berikut: T i = T i = indeks treynor = rata-rata kinerja reksa dana periode pengamatan = rata-rata kinerja investasi bebas risiko pada periode pengamatan = beta portofolio Langkah-langkah untuk mengukur kinerja reksa dana dengan menggunakan metode ini adalah sebagai berikut: a Menghitung rata-rata return NAB bulanan dengan fungsi AVERAGE pada Microsoft excel. b Menghitung beta masing-masing reksa dana dengan menggunakan fungsi analysis tools pada Microsoft excel. Untuk reksa dana konvensional maka nilai return pasar yang digunakan adalah nilai IHSG sementara untuk reksa dana syariah menggunakan nilai JII. c Menghitung treynor ratio dengan mengurangkan rata-rata tahunan return NAB dengan rata-rata tahunan risk free rate, kemudian hasilnya excess return dibagi beta reksa dana. Universitas Sumatera Utara

3.4.1. Jansen Ratio

Indeks Jensen sering juga disebut dengan Jensen alpha, dan dirumuskan sebagai berikut: α = rp – [rf + βp rm – rf] α : indeks Jensen rp : pengembalian return portofolio rm : pengembalian return pasar rf : risk free rate Dari pengukuran indeks jensen dapat dilihat semakin tinggi angka indeksnya maka reksa dana tersebut semakin baik kinerjanya.

3.5 Populasi dan Sampel