Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Tujuan Penilaian Kinerja

2.1.7 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja

Banyak ahli yang menyatakan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang, termasuk pegawai. Prabu Mangkunegara 2002:67 misalnya, berpendapat bahwa terdapat dua faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja. Kedua faktor tersebut adalah faktor kemampuan dan faktor motivasi. Kemampuan ability seseorang terdiri dari kemampuan potensi IQ dan kemampuan reality. Kemampuan reality merupakan penggabungan antara pengetahuan knowledge dan keterampilan skill. Berdasarkan kepada kemampuan-kemampuannya, maka--dalam konteks pekerjaan--penempatan pegawai harus sesuai dengan keahliannya The right man in the right place, the right man on the right job. Motivasi motivation terbentuk dari sikap attitude seorang pegawai dalam menghadapi situasi kerja yang menggerakkan dirinya secara terarah untuk mencapai tujuan kerjanya dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. Untuk itu, diperlukan motif dalam diri seseorang yang akan mendorong dirinya untuk melakukan suatu kegiatan dengan sebaik-baiknya dengan tujuan untuk mencapai kinerja atau prestasi kerja yang terpuji. Itulah yang disebut hubungan positif antara motif berprestasi dengan pencapaian kinerja seperti yang dikemukakan oleh McClelland dalam Prabu Mangkunegara, 2002:68.

2.1.8 Tujuan Penilaian Kinerja

Marwansyah dan Mukaram 2000:106 mengemukakan mengenai tujuan dari penilaian kinerja. Secara umum, menurut mereka, penilaian kinerja dilaksanakan dengan tujuan untuk : Universitas Sumatera Utara a. Meningkatkan prestasi kerja pegawai dengan cara membantu mereka agar menyadari dan menggunakan seluruh potensinya dalam mewujudkan tujuan- tujuan organisasi, b. Memberikan informasi kepada pegawai dan manajer sebagai dasar untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan pekerjaan. Secara lebih spesifik, masih menurut Marwansyah dan Mukaram 2000:107 tujuan penilaian kinerja adalah : a. Sebagai dasar pemberian reward and punishement yang bersifat formal, seperti promosi, mutasi, kompensasi, dan sebagainya, b. Sebagai wahana pengembangan individu dan karier pegawai melalui umpan balik dari penilaian, c. Sebagai alat untuk mementukan tujuan dari program pelatihan melalui identifikasi pengembangan pegawai, d. Sebagai alat bantu dalam mendiagnosis masalah-masalah organisasi melalui identifikasi kebutuhan pendidikan dan pelatihan.

2.1.9 Metode Penilaian