perusahaan. Dengan cara ini, para calon anggota tenaga kerja mungkin tertarik untuk bekerja di perusahaan tersebut.
2.1.3 Metode-metode Rekrutmen
Metode penarikan akan berpengaruh besar terhadap banyaknya lamaran yang masuk ke dalam perusahaan. Menurut Hasibuan 2002:44, metode penarikan
karyawan baru terbagi dua yaitu : a.
Metode Tertutup Metode tertutup adalah ketika penarikan kerja diinformasikan kepada para
karyawan atau orang-orang tertentu saja. Akibatnya, lamaran yang masuk relatif sedikit sehingga kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang baik sulit.
b. Metode Terbuka
Metode terbuka ketika penarikan diinformasikan secara luas dengan
memasang iklan pada media massa, cetak maupun elektronik, agar tersebar luas ke masyarakat. Dengan metode terbuka, diharapkan lamaran banyak masuk sehingga
kesempatan untuk mendapatkan karyawan yang qualified lebih besar.
2.1.4 Pengertian Pelatihan
Menurut Dessler 2001:263: “Pelatihan adalah proses mengajarkan karyawan baru atau yang ada sekarang, keterampilan dasar yang mereka butuhkan
untuk menjalankan pekerjaan mereka.” Selanjutnya Soeprihanto 2001:85 menyatakan : “Pelatihan adalah
kegiatan untuk memperbaiki kemampuan karyawan dengan cara meningkatkan pengetahuan dan keterampilan operasional dalam menjalankan suatu pekerjaan,dan
Universitas Sumatera Utara
dapat dikatakan juga bahwa pelatihan merupakan suatu proses pembinaan pengertian dan pengetahuan terhadap sekelompok fakta,aturan serta metode yang
terorganisasikan dengan mengutamakan pembinaan kejujuran dan keterampilan operasional.
. Idealnya pelatihan harus dirancang untuk mewujudkan tujuan – tujuan organisasi, yang pada waktu bersamaan juga mewujudkan tujuan – tujuan para
pekerja secara perorangan. Pelatihan sering dianggap sebagai aktivitas yang paling umum dan para pimpinan mendukung adanya pelatihan karena
melalui pelatihan, para pekerja akan menjadi lebih trampil dan karenanya akan lebih produktif sekalipun manfaat – manfaat tersebut harus diperhitungkan dengan
waktu yang tersita ketika pekerja sedang dilatih” . Pelatihan biasanya dimulai dengan orientasi yakni suatu proses dimana
pengusaha kecil diberi informasi dan pengetahuan tentang manajerial pemasaran dan keuangan,kewirausahaan UKM, koperasi dan harapan-harapan untuk
mencapai performance tertentu.Dalam pelatihan diciptakan suatu lingkungan dimana peserta pelatihan dapat memperoleh atau mempelajari sikap dan keahlian
dan perilaku spesifik yang berkaitan dengan pekerjaannya.Disamping itu,dalam pelatihan diberikan intruksi untuk mengembangkan keahlian-keahlian yang adapat
langsung digunakan oleh pengusaha, dalama rangka meningkatkan kinerjanya dalam mengembangkan usahanya.
Pendidikan dan pelatihan merupakan dua hal yang hampir sama maksud pelaksanaannya,namun ruang lingkupnya yang membedakan kedua karakteristik
kegiatan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Heidjrachman Suad Husnan 2002:77 menyatakan : “Pendidikan adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan umum seseorang termasuk
didalamya peningkatan penguasaan teori dan keterampilan memutuskan terhadap persoalan-persoalan menyangkut kegiatan mencapai tujuan.”
Disini dapat kita lihat perbedaan pendidikan dan pelatihan,yaitu pelatihan diarahkan untuk membantu pengusaha usaha kecil mengembangkan usahanya
mereka saat ini secara lebih baik dan tepat,sedangkan pendidikan adalah mewakili suatu investasi yang berorientasi ke masa depan dalam diri pengusaha usaha kecil.
Program pelatihan perlu disiapkan secara matang oleh atasan yang berwenang dengan bantuan tenaga ahli dalam bidangnya.Program pelatihan
menurut Harnalik 2000:35 meliputi unsur-unsur sebagai berikut : a. Perserta pelatihan
b. Pelatih instruktur c. Lamanya pelatihan
d. Bahan pelatihan e. Bentuk pelatihan
Prinsip-prinsip Pelatihan Terdapat suatu proses yang rumit pada saat peserta pelatihan memperoleh
keterampilan atau pengetahuan baru yang belum pernah diketahui oleh peserta tersebut sebelumnya.Prinsip-prinsip pelatihan menurut Heidjrachman dan Husnan
2002:82 adalah : a.
Motivasi, semakin tinggi motivasi peserta pelatihan,semakin cepat ia akan mempelajari keterampilan atau pengetahuan baru tersebut.
Universitas Sumatera Utara
b. Laporan kemajuan, yang diperlukan untuk mengetahui seberapa jauh
seorang peserta telah memahami pengetahuan yang baru. c.
Praktek, sedapat mungkin peserta pelatihan yang dilatih bisa mempraktekkan keterampilan tersebut pada suasana pekerjaan yang sebenarnya.
d. Perbedaan Individual, pada hakekatnya para peserta pelatihan itu
berbeda antara satu dengan lainnya. Karenanya latihan yang efektif hendaknya menyesuaikan kecepatan dan kerumitan dengan kemampuan masing-masing
individu.
2.1.5 Sistem Pelatihan