Dipipet 300 µL larutan baku Atropin sulfat 2x10
-1
M. masukkan kedalam tabung reaksi, tambahkan 2700 µL aquadest. Vortex selama 3 menit.
2. Atropin sulfat 2 x 10
-3
Dipipet 300 µL larutan baku Atropin sulfat 2x10
-2
M. masukkan kedalam tabung reaksi, tambahkan 2700 µL aquadest. Vortex selama 3 menit.
3. Atropin sulfat 2 x 10
-4
M Dipipet 300 µL larutan baku Atropin sulfat 2x10
-3
M. masukkan kedalam tabung reaksi, tambahkan 2700 µL aquadest. Vortex selama 3 menit.
4. Atropin sulfat 2 x 10
-5
M Dipipet 300 µL larutan baku Atropin sulfat 2x10
-4
M. masukkan kedalam tabung reaksi, tambahkan 2700 µL aquadest. Vortex selama 3 menit.
5. Atropin sulfat 2 x 10
-6
M Dipipet 300 µL larutan baku Atropin sulfat 2x10
-5
M. masukkan kedalam tabung reaksi, tambahkan 2700 µL aquadest. Vortex selama 3 menit.
3.9 Tahapan Pengujian
3.9.1 Preparasi Organ
Pada penelitian ini digunakan usus halus terpisah tikus yang sebelumnya telah di puasakan selama 24 jam. Tikus dikorbankan dengan cara dislokasi pada
tulang leher, untuk menghindari pengaruh dari obat-obatan bila digunakan anastesi umum. Kulit bagian abdomen dipotong dengan menggunakan gunting.
Usus dibersihkan dari lapisan mesenteric yang melindunginya. Saat jaringan sudah rileks, dipotong segmen usus bagian bawah yang mendekati caecum
sepanjang 2 -3 cm. Dengan menggunakan jarum kedua ujung potongan usus diikat dengan benang pada arah yang berlawanan. Benang bagian bawah usus diikatkan
Universitas Sumatera Utara
pada batang penahan jaringan dan benang bagian atas usus dihubungkan ke transduser daya. Jaringan usus halus dimasukkan kedalam organ bath yang berisi
larutan tirode, dengan suhu larutan dipertahankan 37
o
C sambil di earasi dengan karbogen secara terus menerus. Jaringan yang telah terisolasi diinkubasi selama
30 menit dengan pergantian larutan tirode setiap 10 menit. Dibiarkan beberapa saat sampai kondisi ritmik yang optimal Gerhard, 2002
ileum
Gambar 2 : Preparasi ileum terisolasi dari tikus Yin, 1996.
benang pengikat
Ileum batang penahan jaringan
Gambar 3. Preparasi ileum terisolasi dari tikus dan pengikatan organ ileum terisolasi pada batang penahan jaringan
Universitas Sumatera Utara
3.9.2 Pengujian Effective Concentration EC
80
Asetilkolin
Pengujian terhadap agonis muskarinik dilakukan untuk mengukur batas maksimun yang dapat ditunjukkan terhadap kontraksi ileum tikus, guna untuk
mendapatkan harga EC
80
. Pengukuran dilakukan secara bertingkat dengan pemberian kumulatif asetilkolin sehingga diperoleh konsentrasi didalam organ
bath 10
-8
sampai 10
-2
M. Ileum tikus yang telah diekuilibrasi selama 45 menit dengan pergantian larutan tirode tiap 15 menit diberikan larutan asetilkolin
klorida dengan konsentrasi didalam bath 10
-8
sampai 10
-2
M otot polos ileum tikus menunjukkan respon kontraksi maksimum.
Tabel 1. Pemberian asetilkolin secara kumulatif pada organ bath volume 50 ml.
Volume yang ditambahkan kedalam organ bath
ml Larutan Baku asetilkolin
M adar asetilkolin dalam
rgan bath M
0,25 2x10
-6
10
-8
0,5 2x10
-6
3x10
-8
0,2 2x10
-5
10
-7
0,5 2x10
-5
3x10
-7
0,2 2x10
-4
10
-6
0,5 2x10
-4
3x10
-6
0,2 2x10
-3
10
-5
0,5 2x10
-3
3x10
-5
0,2 2x10
-2
10
-4
0,5 2x10
-2
3x10
-4
0,2 2x10
-1
10
-3
0,5 2x10
-1
3x10
-3
2 2x10
-1
10
-2
3.9.3 Pengujian Inhibiton Concentration IC