Otot Polos Pleksus Intrinsik

mekanik peristaltik. Bila perpindahan berlangsung sangat cepat, maka penyerapan kembali zat aktif tertentu yang sukar larut atau yang diserap memalui transport aktif akan sangat berkurang. Bahan akan melewati daerah yang penyerapan nya optimal dan tidak diserap lagi dalam jumlah yang berarti. Waktu – waktu dalam usus akan agak berbeda tergantung dari jenis makanan dan subjek yang diteliti. Perkiraan kinetik perpindahan waktu tinggal usus adalah pada saat di duodenum berlangsung selama 5-15 menit, jejunum selama 2 - 3,5 jam, dan pada saat di ileum berlangsung selama 3 – 6 jam disertai penyumbatan yang cukup lama sebelum memasuki usus besar Desissaguet,2003.

2.2.3 Motilitas Usus Halus

Motilitas usus halus merupakan perpaduan dari kontraksi, mioelektrik, tonus, dan pengangkutan. Kontraksi dapat berupa tonik maupun fasik ritmik yang mengakibatkan gerakan mencampur dan mendorong. Kedua jenis kontraksi tersebut memiliki perbedaan dalam f ungsi motilitas, neurohumoral, sifat listrik, dan sensitivitas terhadap Ca 2+ . Dua jenis tonus pada usus adalah neurogenik dan miogenik. Tonus neurogenik hasil dari kerja syaraf yang terus-menerus, sedangkan tonus miogenik ditimbulkan oleh sifat otot sendiri. Motilitas ini didukung oleh berbagai perangkat kontraksi seperti otot polos penyusun dinding usus halus, pleksus intrinsik, maupun sel Interstitial Cell of Cajal yang memiliki sifat elektrik, sebagai pacemaker dalam gelombang pelan Nuryandani,2005.

2.3 Otot Polos

Kontraksi usus halus dilaksanakan oleh otot polos visera yang memiliki karakteristik mampu berkontraksi secara spontan tanpa ada rangsangan dari luar Goenarso, 2003. Universitas Sumatera Utara Otot polos memiliki aktin dan myosin dengan perbandingan 16:1 dan tidak membentuk sarkomer. Kontraksi otot polos terjadi saat konsentrasi Ca2+ intrasel naik dan membentuk kompleks Ca2+ -Kalmodulin. Kompleks Ca2+ -kalmodulin mengubah dan mengaktifkan Miosin Light Chain Kinase MLCK, enzim yang mengkatalis fosforilasi menambahkan gugus fosfat pada rantai ringan miosin. Filamen tebal miosin yang teraktivasi lalu menarik filament aktin . Protein miosin dari filamen tebal tersusun vertikal, sehingga sumbu panjangnya tegak lurus dengan sumbu panjang aktin. Dengan struktur ini, kepala myosin dapat membentuk cross bridge sepanjang filamen tipis. Otot polos pada usus halus merupakan unit tunggal dimana sekelompok otot polos saling berhubungan melalui gap junction. Ketika sejumlah kecil otot polos terstimulasi secara elektrik, kontraksi menyebar ke sel-se tetangga melalui gap junction , memungkinkan sel yang berbatasan untuk berkomunikasi dan mengkoordinasi aktivitasnya. Otot polos dapat dirangsang oleh berbagai stimulus antara lain melalui saraf dan hormon Nuryandani,2005.

2.4 Pleksus Intrinsik

Pleksus intrinsik terdiri atas pleksus Aurbach’s berada diantara lapisan otot polos sirkular dan longitudinal di muscularis externa dan Meissner pada bagian submucosa. Kerja saraf ini dirangsang melalui depolarisasi akibat influx ion Na+. Pleksus ini mempengaruhi otot polos dengan mengeluarkan neurotransmitter melalui varicosity Nuryandani,2005. Kontraksi otot usus dan sekresi asam serta enzim berada dibawah kendali otonom. Bagian enterik dari system saraf otonom terdiri dari pleksus berganglion dengan interkoneksi kompleks yang menpersarafi otot polos, mukosa, dan Universitas Sumatera Utara pembuluh darah. Ganglion parasimpatis menerima serabut eksitasi ekstrinsik dari vagus dan serabut simpatis inhibisi. Transmitor-transmitor lain pada usus termasuk 5-hidroksitriptamin 5HT, adenosine trifosfat ATP, nitrat oksida, dan neuropeptida Y Neal,2006.

2.5 Reseptor kolinergik

Dokumen yang terkait

Efek Ekstrak Etanol Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L.) Terhadap Kontraksi Otot Polos Ileum Marmut Jantan (Cavia Porcellus) Terisolasi

6 112 90

Efek Ekstrak Etanol Daun Keji Beling (Strobilanthus Crispus (L.) Blume) Terhadap Kontraksi Otot Polos Ileum Marmut Jantan (Cavia Porcellus) Terisolasi Secara Kualitatif

6 88 113

Efek Relaksasi Ekstrak Etanol Daun Pugun Tanoh (Curanga fel-terrae (Lour.) Merr.) Terhadap Kontraksi Otot Polos Ileum Marmut (Cavia porcellus) Terisolasi Secara In Vitro

8 98 122

Efek Ekstrak Etanol Daun Keji Beling (Strobilanthus Crispus (L.) Blume) Terhadap Kontraksi Otot Polos Ileum Marmut Jantan (Cavia Porcellus) Terisolasi Secara Kualitatif

0 0 16

Efek Ekstrak Etanol Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L.) Terhadap Kontraksi Otot Polos Ileum Marmut Jantan (Cavia Porcellus) Terisolasi

0 0 15

Efek Ekstrak Etanol Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L.) Terhadap Kontraksi Otot Polos Ileum Marmut Jantan (Cavia Porcellus) Terisolasi

0 0 2

Efek Ekstrak Etanol Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L.) Terhadap Kontraksi Otot Polos Ileum Marmut Jantan (Cavia Porcellus) Terisolasi

0 0 6

Efek Ekstrak Etanol Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L.) Terhadap Kontraksi Otot Polos Ileum Marmut Jantan (Cavia Porcellus) Terisolasi

0 0 10

Efek Ekstrak Etanol Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L.) Terhadap Kontraksi Otot Polos Ileum Marmut Jantan (Cavia Porcellus) Terisolasi

0 0 3

Efek Ekstrak Etanol Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L.) Terhadap Kontraksi Otot Polos Ileum Marmut Jantan (Cavia Porcellus) Terisolasi

0 0 30