Histologi usus halus Pergerakan usus halus

secara teratur bisa menjaga kesehatan organ hati. Penelitian ilmiah yang telah dilakukan berbagai universitas membuktikan bahwa tumbuhan temulawak juga berkhasiat sebagai antistroke, agen antioksidan, penghambat osteoporosis, efek hipotermik, antiplasmodial, anti plak dan pertahanan gigi Sardi,D.Tanpa tahun.

2.2 Usus Halus

Usus halus adalah tempat berlangsungnya sebagian besar pencernaan dan penyerapan. Setelah isi lumen meninggalkan usus halus tidak terjadi pencernaan, walaupun usus besar dapat menyerap sebagian kebil garam dan air. Usus halus adalah suatu saluran dengan panjang sekitar 6,3 m 21 kaki dengan diameter kecil 2,5 cm 1 inci. Usus ini berada dalam keadaan bergelung di dalam rongga abdomen dan terentang dari lambung sampai usus besar. Usus halus dibagi menjadi tiga segmen, yaitu duodenum 20 cm 8 inci pertama, jejunum 2,5m 8 kaki, dan ileum 3,6 m 12 kaki sheerwod,2001.

2.2.1 Histologi usus halus

Secara histologik, usus halus terdiri atas 5 lapisan melingkar, berupa lapisan otot musculus dan lapisan lendir mukosa. Lapisan yang paling dalam lapisan mukosa sangat berperan pada proses penyerapan obat Desissaguet,2003. Dari yang paling dalam ke yang paling luar lapisan-lapisan itu adalah mukosa, submukosa, muskularis eksterna, dan sereosa sheerwod, 2001. Mukosa usus halus, kecuali yang terletak pada bagian atas duodenum berbentuk lipatan-lipatan atau disebut juga valvula conniventes. Lipatan-lipatan inilah yang berfungsi sebagai permukaan penyerapan dan panuh dengan villi yang tingginya 0,75-1 mm dan selalu bergerak. Adanya villi ini labih memperluas permukaan mukosa penyerapan hingga 40-50 m 2 Desissaguet, 2003. Universitas Sumatera Utara Lapisan submucosa terdiri atas lapisan jaringan penghubung yang tebal dan mengandung saraf, pembuluh darah, dan kelenjar. Pleksus Meissner terdapat pada bagian ini. Muscularis externa merupakan penyangga kontraksi peristaltik maupun gerakan mencampur usus karena terdiri atas otot polos sirkular dan longitudinal, sedangkan adventitia terdiri atas jaringan penghubung dengan banyak pembuluh darah dan saraf Nuryandani,2005. Gambar 1. Struktur saluran pencernaan Nuryandani,2005. Fungsi utama usus halus adalah fungsi penyerapan dan fungsi pencernaan dan pengeluaran enzim. Sel-sel yang penyusun mukosa penyerap terdiri dari 2 jenis utama yaitu: 1. Sel yang berfungsi sebagai penyerap yaitu enterocyte Sel-sel tersebut berbentuk silinder, ramping, pilar-pilarnya tersusun seprti lempeng kekakuannya seperti helai bulu sikat 2. Sel yang berfungsi sebagai penghasil getah yaitu: Sel goblet menghasilkan mukus yang melindungi mukosa terhadap getah lambung, terhadap kerja enzim proteolitik. Sel enterochromaffine Universitas Sumatera Utara menghasilkan serotonin yang berperan pada motilitas usus Desissaguet, 2003.

2.2.2 Pergerakan usus halus

Gerakan usus halus ditimbulkan oleh otot yang terdiri dari sejumlah lapisan serabut memanjang longitudinal dan melingkar sirkuler serta otot sub- mukosa yang sangat kendor hingga memungkinkan terjadinya fenomena peluncuran dan pengkerutan dengan berbagai cara: 1. Gerakan segmentasi Merupakan serangkaian kontraksi yang tidak disebabkan oleh asam kimus, tetapi karena bercampur dengan getah cerna dan meningkatkan kontak dengan jonjot usus villi intestinalis dimana terjadi peningkatan penyerapan dan yang mendorong darah dan getah bening dari pembuluh darah usus menuju hati dan dada thorax. 2. Gerakan peristaltik Gerakan peristaltiks terjadi akibat regangan usu karena adanya aksi volume makanan yang meningkat. Gerakan tersebut merupakan gelombang pengkerutan yang tiba-tiba dalam beberapa menit. Kadang-kadang terdapat pula gerakan anti-peristaltik yang terjadi karena sejumlah isi duodenum mengalir kembali kedalam lambung. 3. Gerakan penduler Gerakan penduler terjadi pada lengkungan usus, menghambur keseluruh dinding usus dan mencampus homogeny semua isi usus. Keseluruhan gerakan tersebut akan mengatur kecepatan perpindahan. Hal ini akan dipercepat bila terdapat makana dalam usus karena adanya rangsangan Universitas Sumatera Utara mekanik peristaltik. Bila perpindahan berlangsung sangat cepat, maka penyerapan kembali zat aktif tertentu yang sukar larut atau yang diserap memalui transport aktif akan sangat berkurang. Bahan akan melewati daerah yang penyerapan nya optimal dan tidak diserap lagi dalam jumlah yang berarti. Waktu – waktu dalam usus akan agak berbeda tergantung dari jenis makanan dan subjek yang diteliti. Perkiraan kinetik perpindahan waktu tinggal usus adalah pada saat di duodenum berlangsung selama 5-15 menit, jejunum selama 2 - 3,5 jam, dan pada saat di ileum berlangsung selama 3 – 6 jam disertai penyumbatan yang cukup lama sebelum memasuki usus besar Desissaguet,2003.

2.2.3 Motilitas Usus Halus

Dokumen yang terkait

Efek Ekstrak Etanol Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L.) Terhadap Kontraksi Otot Polos Ileum Marmut Jantan (Cavia Porcellus) Terisolasi

6 112 90

Efek Ekstrak Etanol Daun Keji Beling (Strobilanthus Crispus (L.) Blume) Terhadap Kontraksi Otot Polos Ileum Marmut Jantan (Cavia Porcellus) Terisolasi Secara Kualitatif

6 88 113

Efek Relaksasi Ekstrak Etanol Daun Pugun Tanoh (Curanga fel-terrae (Lour.) Merr.) Terhadap Kontraksi Otot Polos Ileum Marmut (Cavia porcellus) Terisolasi Secara In Vitro

8 98 122

Efek Ekstrak Etanol Daun Keji Beling (Strobilanthus Crispus (L.) Blume) Terhadap Kontraksi Otot Polos Ileum Marmut Jantan (Cavia Porcellus) Terisolasi Secara Kualitatif

0 0 16

Efek Ekstrak Etanol Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L.) Terhadap Kontraksi Otot Polos Ileum Marmut Jantan (Cavia Porcellus) Terisolasi

0 0 15

Efek Ekstrak Etanol Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L.) Terhadap Kontraksi Otot Polos Ileum Marmut Jantan (Cavia Porcellus) Terisolasi

0 0 2

Efek Ekstrak Etanol Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L.) Terhadap Kontraksi Otot Polos Ileum Marmut Jantan (Cavia Porcellus) Terisolasi

0 0 6

Efek Ekstrak Etanol Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L.) Terhadap Kontraksi Otot Polos Ileum Marmut Jantan (Cavia Porcellus) Terisolasi

0 0 10

Efek Ekstrak Etanol Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L.) Terhadap Kontraksi Otot Polos Ileum Marmut Jantan (Cavia Porcellus) Terisolasi

0 0 3

Efek Ekstrak Etanol Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L.) Terhadap Kontraksi Otot Polos Ileum Marmut Jantan (Cavia Porcellus) Terisolasi

0 0 30