Pembuatan Larutan Tirode Penyiapan Larutan Asetilkolin

d. Dipipet 40 µl ekstrak temulawak ke dalam organ bath sehingga konsentrasi ekstrak dalam organ bath didapat 0,04 e. Dipipet 50 µl ekstrak temulawak ke dalam organ bath sehingga konsentrasi ekstrak dalam organ bath didapat 0,05 f. Dipipet 60 µl ekstrak temulawak ke dalam organ bath sehingga konsentrasi ekstrak dalam organ bath didapat 0,06 g. Dipipet 70 µl ekstrak temulawak ke dalam organ bath sehingga konsentrasi ekstrak dalam organ bath didapat 0,07 h. Dipipet 80 µl ekstrak temulawak ke dalam organ bath sehingga konsentrasi ekstrak dalam organ bath didapat 0,08 i. Dipipet 90 µl ekstrak temulawak ke dalam organ bath sehingga konsentrasi ekstrak dalam organ bath didapat 0,09 j. Dipipet 100 µ l ekstrak temulawak ke dalam organ bath sehingga konsentrasi ekstrak dalam organ bath didapat 0,1

3.8.2 Pembuatan Larutan Tirode

Larutan buffer fisiologis yang digunakan adalah larutan tirode. Untuk membuat 1 liter larutan tirode ditimbang Anomin, 2010: NaCl : 8,00 gram KCl : 0,2 gram MgSO 4 .7H 2 O : 0,214 gram NaH 2 PO 4. 2H 2 O : 0,05 gram NaHCO 3 : 1,00 gram Glukosa : 2,00 gram CaCl 2 : 0,2 gram Universitas Sumatera Utara NaHCO 3 1,00 gram dilarutkan dengan sebagian air suling sampai larut, sehingga didapat larutan natrium bikarbonat. Bahan yang lain NaCl, KCl, MgSO . 7H 2 O, NaH 2 PO 4 dilarutkan terpisah dengan air suling sampai larut, kemudian ditambahkan larutan natrium bikarbonat. CaCl 2 dan glukosa ditambahkan terakhir setelah semua bahan tercampur. Setelah semua bahan tercampur, larutan di earasi dengan karbogen O 2 95, CO 2 5 agar tidak terjadi pengendapan garam kalsium yang ditandai dengan kekeruhan. Selanjutnya larutan diatur pada pH 7,4. Larutan tirode dapat bertahan selama 24 jam. Untuk mencegah tumbuhnya mikroba, larutan tirode yang digunakan lebih dari 24 jam disimpan pada suhu 4-10 o C.

3.8.3 Penyiapan Larutan Asetilkolin

Dalam penelitian ini asetilkolin klorida digunakan sebagai agonis kolinergik. Senyawa ini dapat menyebabkan kontraksi otot polos pada usus halus. Dibuat larutan induk dengan cara melarutkan asetilkolin ke dalam aqua destilata sehingga didapat konsentrasi 2x10 -1 M. Kemudian dibuat larutan yang lebih encer sampai kadar 2x10 -6 M dengan faktor pengenceran 5 kali. a. Pembuatan larutan baku asetilkolin klorida Timbang seksama asetilkolin klorida BM 181,60 gmol seberat 181,60 mg kemudian dilarutkan dalam 5,0 ml aquadest. Diperoleh larutan asetilkolin klorida 2x10 -1 M. b. Pembuatan seri konsentrasi asetilkolin klorida 1. Asetilkolin klorida 2 x 10 -2 M Dipipet 300 µL larutan baku asetilkolin 2x10 -1 M. masukkan kedalam tabung reaksi, tambahkan 2700 µL aquadest. Vortex selama 3 menit. Universitas Sumatera Utara 2. Asetilkolin klorida 2 x 10 -3 Dipipet 300 µL larutan baku asetilkolin 2x10 -2 M. masukkan kedalam tabung reaksi, tambahkan 2700 µL aquadest. Vortex selama 3 menit. 3. Asetilkolin klorida 2 x 10 -4 Dipipet 300 µL larutan baku asetilkolin 2x10 -3 M. masukkan kedalam tabung reaksi, tambahkan 2700 µL aquadest. Vortex selama 3 menit. 4. Asetilkolin klorida 2 x 10 -5 Dipipet 300 µL larutan baku asetilkolin 2x10 -4 M. masukkan kedalam tabung reaksi, tambahkan 2700 µL aquadest. Vortex selama 3 menit. 5. Asetilkolin klorida 2 x 10 -6 Dipipet 300 µL larutan baku asetilkolin 2x10 -5 M. masukkan kedalam tabung reaksi, tambahkan 2700 µL aquadest. Vortex selama 3 menit.

3.8.4 Penyiapan Larutan Atropin Sulfat

Dokumen yang terkait

Efek Ekstrak Etanol Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L.) Terhadap Kontraksi Otot Polos Ileum Marmut Jantan (Cavia Porcellus) Terisolasi

6 112 90

Efek Ekstrak Etanol Daun Keji Beling (Strobilanthus Crispus (L.) Blume) Terhadap Kontraksi Otot Polos Ileum Marmut Jantan (Cavia Porcellus) Terisolasi Secara Kualitatif

6 88 113

Efek Relaksasi Ekstrak Etanol Daun Pugun Tanoh (Curanga fel-terrae (Lour.) Merr.) Terhadap Kontraksi Otot Polos Ileum Marmut (Cavia porcellus) Terisolasi Secara In Vitro

8 98 122

Efek Ekstrak Etanol Daun Keji Beling (Strobilanthus Crispus (L.) Blume) Terhadap Kontraksi Otot Polos Ileum Marmut Jantan (Cavia Porcellus) Terisolasi Secara Kualitatif

0 0 16

Efek Ekstrak Etanol Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L.) Terhadap Kontraksi Otot Polos Ileum Marmut Jantan (Cavia Porcellus) Terisolasi

0 0 15

Efek Ekstrak Etanol Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L.) Terhadap Kontraksi Otot Polos Ileum Marmut Jantan (Cavia Porcellus) Terisolasi

0 0 2

Efek Ekstrak Etanol Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L.) Terhadap Kontraksi Otot Polos Ileum Marmut Jantan (Cavia Porcellus) Terisolasi

0 0 6

Efek Ekstrak Etanol Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L.) Terhadap Kontraksi Otot Polos Ileum Marmut Jantan (Cavia Porcellus) Terisolasi

0 0 10

Efek Ekstrak Etanol Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L.) Terhadap Kontraksi Otot Polos Ileum Marmut Jantan (Cavia Porcellus) Terisolasi

0 0 3

Efek Ekstrak Etanol Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L.) Terhadap Kontraksi Otot Polos Ileum Marmut Jantan (Cavia Porcellus) Terisolasi

0 0 30