Pengumpulan Data Pengurangan Waste Untuk Meningkatkan Kecepatan Produksi dan Kualitas Produk Dengan Menggunakan Pendekatan Lean Six Sigmadi PT. Prabu Jaya

BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

5.1. Pengumpulan Data

5.1.1. Permintaan Produk

Jenis produk pintu kayu yang akan dijadikan sebagai objek penelitian didasarkan pada data jumlah permintaan produk. Adapun data jumlah permintaan produk pintu kayu pada bulan Maret 2011 dapat dilihat pada Tabel 5.1. Tabel 5.1. Jumlah Permintaan Produk Pintu Kayu pada Bulan Maret 2011 No. Jenis Pintu Kayu Jumlah Permintaan unit 1 Colonial 2 Panel 600 2 Colonial 4 Panel 4.500 3 Colonial 6 Panel 700 4 Colonial 8 Panel 2.000 Total 7.800 Sumber : PT. Prabu Jaya

5.1.2. Data Aliran Proses

Adapun data aliran proses produksi pembuatan pintu kayu berdasarkan hasil pengamatan dapat dilihat pada Gambar 5.1. Universitas Sumatera Utara Suppliers Penerimaan Gudang Bahan Baku Proses Laminating Mesin Hot Press Proses Pemotongan Mesin Potong Barang Scrap Tidak Lulus Gudang Produk Jadi Pengiriman Inspeksi Hasil Pemotongan Lulus Proses Penghalusan Proses Finishing Proses Pembuatan Profil Panjang Mesin Moulding Proses Pengetaman Mesin Ketam Proses Pembuatan Profil Lebar Mesin Tennoning Proses Pembuatan Profil Panel Mesin Shaper Proses Pengeleman Kertas Veneer Mesin Membran Press Proses Pengeboran Mesin Bor Proses Pemasangan Dowel WIP1 untuk perakitan Proses Perakitan Manual Proses Perakitan Mesin Door Press Tidak Lulus Quality Control Barang Reject Lulus WIP2 untuk pengepakan Proses Pengepakan Proses Pembuatan Dowel Proses Pengukuran Gambar 5.1. Aliran Proses Produksi dari Hasil Pengamatan Proses inspeksi pada gambar di atas terdiri dari 2 jenis yaitu inspeksi pada proses pemotongan dan Quality Control. Pada tahap inspeksi pertama yang terdapat sesudah proses pemotongan, jika hasil potongan yang tidak memenuhi persyaratan proses produksi maka akan dimasukkan ke tempat penampungan scrap sedangkan pada tahap inspeksi kedua yaitu bagian Quality Control, jika produk jadi tidak memenuhi standarisasi perusahaan maka akan dijadikan sebagai barang reject. Perpindahan bahan baku dari gudang ke lantai produksi dan perpindahan produk jadi ke gudangdilakukan dengan forklift sedangkan perpindahan yang terjadi selama proses manufaktur berlangsung dilakukan di atas troli besi. Adapun perpindahan yang dilakukan secara manual yaitu perpindahan ke bagian Quality Control hingga ke bagian pengepakan. Universitas Sumatera Utara

5.1.3. Data Jumlah Mesin

Data jumlah mesin diperoleh berdasarkan jumlah mesin yang tersedia di lantai produksi yang digunakan untuk proses produksi pintu kayu dari awal proses hingga akhir proses. Seluruh produk pintu kayu melewati proses yang sama, yang membedakan jenis pintu yang satu dengan yang lainnya hanya waktu proses produksinya. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan spesifikasi dan jumlah panel yang akan dirakit pada proses produksi pintu kayu tersebut. Adapun jumlah mesin yang terdapat pada lantai produksi dapat dilihat pada Tabel 5.2. Tabel 5.2. Jumlah Mesin yang terdapat di Lantai Produksi No. Jenis Proses Nama Mesin Jumlah unit Jumlah Operator per Unit orang 1 Laminating Mesin Hot Press 1 2 2 Pengetaman Mesin Ketam 3 2 3 Pengukuran Manual oleh Operator - 2 4 Pemotongan Mesin Potong 8 1 5 Pemeriksaan Hasil Potongan Manual oleh Operator - 4 6 Pembuatan Profil Panjang Mesin Moulding 5 1 7 Pembuatan Profil Lebar Mesin Tenoning 2 1 8 Pembuatan Profil Panel Mesin Shaper 2 1 9 Pengeleman Kertas Veneer Mesin Membran Press 1 2 10 Pengeboran Mesin Bor 3 1 11 Pembuatan dowel Mesin Dowel 1 2 12 Pemasangan dowel Manual oleh Operator - 4 13 Perakitan manual Manual oleh Operator - 4 14 Perakitan Mesin Door Press 2 2 15 Penghalusan Mesin Sanding 4 1 16 Pemeriksaan Quality Control Manual oleh Operator - 2 17 Finishing Manual oleh Operator - 5 18 Pengepakan Manual oleh Operator - 2 Sumber : PT. Prabu Jaya Universitas Sumatera Utara

5.1.4. Penilaian Rating Factor Operator

Penilaian rating factor Rf dilakukan di lantai produksi terhadap operator yang bekerja secara manual dan operator yang bekerja dengan mesin pada saat memasukkan bahan load time dan mengeluarkan hasil kerja mesin unload time. Penilaian rating factor dilakukan untuk menentukan operator yang bekerja normal sehingga waktu kerja operator normal dapat diambil sebagai waktu proses.Adapun penilaian rating factor terhadap operatordengan menggunakan metode Westinghouse dapat dilihat pada Tabel 5.3. Tabel 5.3. Penilaian Rating Factor terhadap Operator No. Jenis Proses Mesin ke- Operator Faktor Rating Kelas Skor Penyesuaian Total Skor Mesin Operator Normal 1 Laminating 1 1 Keterampilan Average 0,00 0,00 1 1 Usaha Average 0,00 Kondisi Kerja Average 0,00 Konsistensi Average 0,00 2 Keterampilan Good C2 +0,03 0,04 Usaha Average 0,00 Kondisi Kerja Average 0,00 Konsistensi Good +0,01 2 Pengetaman 1 1 Keterampilan Good C1 +0,06 0,11 2 1,2 Usaha Good C1 +0,05 Kondisi Kerja Average 0,00 Konsistensi Average 0,00 2 Keterampilan Good C1 +0,06 0,07 Usaha Average 0,00 Kondisi Kerja Average 0,00 Konsistensi Good +0,01 2 1 Keterampilan Average 0,00 0,00 Usaha Average 0,00 Kondisi Kerja Average 0,00 Konsistensi Average 0,00 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.3. Penilaian Rating Factor terhadap Operator Lanjutan No. Jenis Proses Mesin ke- Operator Faktor Rating Kelas Skor Penyesuaian Total Skor Mesin Operator Normal 2 Keterampilan Average 0,00 0,00 Usaha Average 0,00 Kondisi Kerja Average 0,00 Konsistensi Average 0,00 3 1 Keterampilan Average 0,00 0,04 Usaha Good C2 +0,02 Kondisi Kerja Good +0,02 Konsistensi Average 0,00 2 Keterampilan Good C2 +0,03 0,05 Usaha Average 0,00 Kondisi Kerja Good +0,02 Konsistensi Average 0,00 3 Pengukuran 1 Keterampilan Good C2 +0,03 0,05 2 Usaha Good C2 +0,02 Kondisi Kerja Average 0,00 Konsistensi Average 0,00 2 Keterampilan Average 0,00 0,00 Usaha Average 0,00 Kondisi Kerja Average 0,00 Konsistensi Average 0,00 4 Pemotongan 1 1 Keterampilan Good C2 +0,03 0,07 3 1 Usaha Good C2 +0,02 Kondisi Kerja Good +0,02 Konsistensi Average 0,00 2 1 Keterampilan Average 0,00 0,02 Usaha Average 0,00 Kondisi Kerja Good +0,02 Konsistensi Average 0,00 3 1 Keterampilan Average 0,00 0,00 Usaha Average 0,00 Kondisi Kerja Average 0,00 Konsistensi Average 0,00 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.3. Penilaian Rating Factor terhadap Operator Lanjutan No. Jenis Proses Mesin ke- Operator Faktor Rating Kelas Skor Penyesuaian Total Skor Mesin Operator Normal 4 1 Keterampilan Average 0,00 0,03 Usaha Average 0,00 Kondisi Kerja Good +0,02 Konsistensi Good +0,01 5 1 Keterampilan Average 0,00 0,03 Usaha Good C2 +0,02 Kondisi Kerja Average 0,00 Konsistensi Good +0,01 6 1 Keterampilan Good C1 +0,06 0,06 Usaha Average 0,00 Kondisi Kerja Average 0,00 Konsistensi Average 0,00 7 1 Keterampilan Average 0,00 0,04 Usaha Good C2 +0,02 Kondisi Kerja Good +0,02 Konsistensi Average 0,00 8 1 Keterampilan Average 0,00 0,02 Usaha Average 0,00 Kondisi Kerja Good +0,02 Konsistensi Average 0,00 5 Pemeriksaan Hasil Potongan 1 Keterampilan Good C2 +0,03 0,05 2 Usaha Good C2 +0,02 Kondisi Kerja Average 0,00 Konsistensi Average 0,00 2 Keterampilan Average 0,00 0,00 Usaha Average 0,00 Kondisi Kerja Average 0,00 Konsistensi Average 0,00 3 Keterampilan Good C1 +0,06 0,06 Usaha Average 0,00 Kondisi Kerja Average 0,00 Konsistensi Average 0,00 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.3. Penilaian Rating Factor terhadap Operator Lanjutan No. Jenis Proses Mesin ke- Operator Faktor Rating Kelas Skor Penyesuaian Total Skor Mesin Operator Normal 4 Keterampilan Good C2 +0,03 0,05 Usaha Good C2 +0,02 Kondisi Kerja Average 0,00 Konsistensi Average 0,00 6 Pembuatan Profil Panjang 1 1 Keterampilan Average 0,00 0,04 2 1 Usaha Good C2 +0,02 Kondisi Kerja Good +0,02 Konsistensi Average 0,00 2 1 Keterampilan Average 0,00 0,00 Usaha Average 0,00 Kondisi Kerja Average 0,00 Konsistensi Average 0,00 3 1 Keterampilan Average 0,00 0,03 Usaha Good C2 +0,02 Kondisi Kerja Average 0,00 Konsistensi Good +0,01 4 1 Keterampilan Average 0,00 0,05 Usaha Good C2 +0,02 Kondisi Kerja Good +0,02 Konsistensi Good +0,01 5 1 Keterampilan Average 0,00 0,02 Usaha Good C2 +0,02 Kondisi Kerja Average 0,00 Konsistensi Average 0,00 7 Pembuatan Profil Lebar 1 1 Keterampilan Average 0,00 0,05 2 1 Usaha Good C1 +0,05 Kondisi Kerja Good +0,02 Konsistensi Fair -0,02 2 1 Keterampilan Average 0,00 0,00 Usaha Average 0,00 Kondisi Kerja Average 0,00 Konsistensi Average 0,00 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.3. Penilaian Rating Factor terhadap Operator Lanjutan No. Jenis Proses Mesin ke- Operator Faktor Rating Kelas Skor Penyesuaian Total Skor Mesin Operator Normal 8 Pembuatan Profil Panel 1 1 Keterampilan Average 0,00 0,00 11 Usaha Average 0,00 Kondisi Kerja Average 0,00 Konsistensi Average 0,00 2 1 Keterampilan Good C2 +0,03 0,05 Usaha Good C2 +0,02 Kondisi Kerja Average 0,00 Konsistensi Average 0,00 9 Pengeleman Kertas Veneer 1 1 Keterampilan Average 0,00 0,00 1 1 Usaha Average 0,00 Kondisi Kerja Average 0,00 Konsistensi Average 0,00 2 Keterampilan Average 0,00 0,01 Usaha Average 0,00 Kondisi Kerja Average 0,00 Konsistensi Good +0,01 10 Pengeboran 1 1 Keterampilan Good C1 +0,06 0,08 2 1 Usaha Good C2 +0,02 Kondisi Kerja Average 0,00 Konsistensi Average 0,00 2 1 Keterampilan Average 0,00 0,00 Usaha Average 0,00 Kondisi Kerja Average 0,00 Konsistensi Average 0,00 3 1 Keterampilan Average 0,00 0,03 Usaha Average 0,00 Kondisi Kerja Good +0,02 Konsistensi Good +0,01 11 Pembuatan dowel 1 1 Keterampilan Average 0,00 0,00 1 1 Usaha Average 0,00 Kondisi Kerja Average 0,00 Konsistensi Average 0,00 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.3. Penilaian Rating Factor terhadap Operator Lanjutan No. Jenis Proses Mesin ke- Operator Faktor Rating Kelas Skor Penyesuaian Total Skor Mesin Operator Normal 2 Keterampilan Average 0,00 0,03 Usaha Good C1 +0,05 Kondisi Kerja Average 0,00 Konsistensi Fair -0,02 12 Pemasangan Dowel 1 Keterampilan Average 0,00 0,03 4 Usaha Average 0,00 Kondisi Kerja Good +0,02 Konsistensi Good +0,01 2 Keterampilan Average 0,00 0,03 Usaha Good C1 +0,05 Kondisi Kerja Average 0,00 Konsistensi Fair -0,02 3 Keterampilan Good C1 +0,06 0,08 Usaha Good C2 +0,02 Kondisi Kerja Average 0,00 Konsistensi Average 0,00 4 Keterampilan Average 0,00 0,00 Usaha Average 0,00 Kondisi Kerja Average 0,00 Konsistensi Average 0,00 13 Perakitan Manual 1 Keterampilan Average 0,00 0,06 2 Usaha Good C2 +0,03 Kondisi Kerja Good +0,02 Konsistensi Good +0,01 2 Keterampilan Average 0,00 0,00 Usaha Average 0,00 Kondisi Kerja Average 0,00 Konsistensi Average 0,00 3 Keterampilan Average 0,00 0,02 Usaha Good C2 +0,02 Kondisi Kerja Average 0,00 Konsistensi Average 0,00 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.3. Penilaian Rating Factor terhadap Operator Lanjutan No. Jenis Proses Mesin ke- Operator Faktor Rating Kelas Skor Penyesuaian Total Skor Mesin Operator Normal 4 Keterampilan Good C2 +0,03 0,05 Usaha Good C2 +0,02 Kondisi Kerja Average 0,00 Konsistensi Average 0,00 14 Perakitan 1 1 Keterampilan Average 0,00 0,00 1 1,2 Usaha Average 0,00 Kondisi Kerja Average 0,00 Konsistensi Average 0,00 2 Keterampilan Average 0,00 0,00 Usaha Average 0,00 Kondisi Kerja Average 0,00 Konsistensi Average 0,00 2 1 Keterampilan Average 0,00 0,06 Usaha Good C2 +0,03 Kondisi Kerja Good +0,02 Konsistensi Good +0,01 2 Keterampilan Good C1 +0,06 0,08 Usaha Good C2 +0,02 Kondisi Kerja Average 0,00 Konsistensi Average 0,00 15 Penghalusan 1 1 Keterampilan Good C2 +0,03 0,07 3 1 Usaha Good C2 +0,02 Kondisi Kerja Good +0,02 Konsistensi Average 0,00 2 1 Keterampilan Average 0,00 0,04 Usaha Good C2 +0,02 Kondisi Kerja Good +0,02 Konsistensi Average 0,00 3 1 Keterampilan Average 0,00 0,00 Usaha Average 0,00 Kondisi Kerja Average 0,00 Konsistensi Average 0,00 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.3. Penilaian Rating Factor terhadap Operator Lanjutan No. Jenis Proses Mesin ke- Operator Faktor Rating Kelas Skor Penyesuaian Total Skor Mesin Operator Normal 4 1 Keterampilan Average 0,00 0,05 Usaha Good C1 +0,05 Kondisi Kerja Average 0,00 Konsistensi Average 0,00 16 Pemeriksaan Quality Control 1 Keterampilan Good C2 +0,03 0,05 2 Usaha Good C2 +0,02 Kondisi Kerja Average 0,00 Konsistensi Average 0,00 2 Keterampilan Average 0,00 0,00 Usaha Good C1 0,00 Kondisi Kerja Average 0,00 Konsistensi Fair 0,00 17 Finishing 1 Keterampilan Average 0,00 0,00 1 Usaha Average 0,00 Kondisi Kerja Average 0,00 Konsistensi Average 0,00 2 Keterampilan Good C2 +0,03 0,05 Usaha Good C2 +0,02 Kondisi Kerja Average 0,00 Konsistensi Average 0,00 3 Keterampilan Average 0,00 0,02 Usaha Average 0,00 Kondisi Kerja Good C2 +0,02 Konsistensi Average 0,00 4 Keterampilan Average 0,00 0,05 Usaha Good C1 +0,05 Kondisi Kerja Average 0,00 Konsistensi Average 0,00 5 Keterampilan Good C2 +0,03 0,09 Usaha Good C1 +0,06 Kondisi Kerja Average 0,00 Konsistensi Average 0,00 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.3. Penilaian Rating Factor terhadap Operator Lanjutan No. Jenis Proses Mesin ke- Operator Faktor Rating Kelas Skor Penyesuaian Total Skor Mesin Operator Normal 18 Pengepakan 1 Keterampilan Average 0,00 0,00 1 Usaha Average 0,00 Kondisi Kerja Average 0,00 Konsistensi Average 0,00 2 Keterampilan Good C2 +0,03 0,03 Usaha Average 0,00 Kondisi Kerja Average 0,00 Konsistensi Average 0,00

5.1.5. Data Waktu Proses

Pengumpulan data waktu proses dilakukan dengan menggunakan metode stop watchtime study dengan melakukan pegukuran sebanyak 10 kali. Data waktu yang diukur adalah waktu operator normal. Waktu yang diukur merupakan waktu siklus produk yang terdiri dari waktu siklus mesin, waktu siklus operator waktu muat, waktu pemeriksaan dan waktu perpindahan. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.4. Waktu Siklus Pembuatan Produk Pintu 4 Panel No. Kegiatan-kegiatan Waktu Pengamatan detik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Balok kayu disimpan di Gudang Bahan Baku 259200 - - - - - - - - - 2 Pemindahan balok kayu ke Lantai Produksi 900 - - - - - - - - - 3 Proses laminating balok kayu dengan Mesin Hot Press 22,32 21,46 21,53 22,34 22,04 21,45 21,55 22,17 22,15 22,31 4 Pemindahan balok kayu ke Mesin Ketam 3,44 3,53 4,01 3,46 3,54 4,03 3,49 3,45 3,55 3,47 5 Proses pengetaman balok kayu dengan Mesin Ketam 80,12 80,33 79,55 80,22 78,56 79,48 80,33 80,05 79,22 79,39 6 Pemindahan balok kayu ke Mesin Potong 2,85 3,01 2,76 3,10 3,02 3,06 3,11 2,93 2,81 3,02 7 Proses pengukuran balok kayu 15,25 15,23 15,33 15,21 15,22 15,24 15,22 15,35 15,26 15,18 8 Proses pemotongan balok kayu dengan Mesin Potong 35,23 34,46 35,35 34,48 35,04 35,34 34,78 35,04 34,66 35,12 9 Pemeriksaan hasil potongan balok kayu 10,19 10,36 10,34 10,25 10,22 10,32 10,27 10,23 10,34 10,21 10 Pemindahan balok kayu ke mesin pembuatan profil 8,47 8,55 8,32 8,41 8,53 8,33 8,59 8,45 8,37 8,58 11 Pembuatan profil panjang stile dengan Mesin Moulding 25,38 25,42 26,04 25,79 24,86 25,11 22,03 24,69 25,42 25,67 12 Pembuatan profil lebar rail dengan Mesin Tenoning 15,64 15,23 15,67 15,51 15,22 15,83 15,37 15,67 15,38 15,63 13 Pembuatan profil panel dengan Mesin Shaper 50,59 50,37 51,01 50,68 50,33 50,44 50,18 50,62 50,82 50,49 14 Pemindahanstile, rail, dan panel ke Mesin Membran Press 6,67 6,94 7,02 6,53 6,83 6,78 7,05 6,59 6,78 7,12 15 Proses pengeleman kertas veneer dengan Mesin Membran Press 50,45 50,34 50,55 50,33 50,67 50,35 50,42 50,78 50,21 50,69 16 Pemindahan ke Mesin Bor 3,42 3,05 3,23 3,17 3,27 3,68 3,45 3,74 3,44 3,68 17 Proses pengeboran stile dan raildengan Mesin Bor 21,11 21,35 20,67 20,57 21,19 20,85 21,32 20,58 20,73 21,06 18 Proses pembuatan dowel dengan Mesin Dowel 15,21 15,36 15,42 15,28 14,93 15,13 15,31 15,59 14,97 15,07 19 Proses pemasangan dowel pada profil kayu 8,23 8,38 8,77 8,21 8,03 8,67 8,43 8,97 8,47 8,53 20 Komponen pintu stile,rail dan panel menunggu untuk dirakit WIP1 120 - - - - - - - - - Universitas Sumatera Utara Tabel 5.4. Waktu Siklus Pembuatan Produk Pintu 4 Panel Lanjutan No. Kegiatan-kegiatan Waktu Pengamatan detik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 21 Proses perakitan secara manual 45,20 45,56 45,15 45,37 45,67 45,68 45,78 45,55 45,48 46,03 22 Pemindahan ke Mesin Door Press 3,57 3,67 3,48 3,77 3,69 3,73 3,95 3,54 3,23 3,28 23 Proses perakitan pintu kayu dengan Mesin Door Press 50,23 50,96 51,02 51,14 51,59 50,58 50,44 50,76 51,23 50,84 24 Pemindahan ke Mesin Sanding 3,24 3,11 2,79 2,65 2,99 2,81 3,26 3,16 3,07 3,12 25 Proses penghalusan dengan Mesin Sanding 20,27 20,45 21,13 20,57 20,59 20,93 20,82 21,22 21,17 20,76 26 Pemindahan untuk diperiksa QC 3,88 3,67 3,24 3,74 3,35 3,79 3,61 3,58 3,53 3,29 27 Proses pemeriksaan QC 15,46 14,99 15,63 15,49 15,43 14,95 15,39 15,34 15,57 15,62 28 Pemindahan ke proses finishing 3,08 3,12 3,25 3,14 3,22 3,33 3,26 3,06 3,27 3,21 29 Proses Finishing 102,34 103,5 101,65 102,94 102,67 101,89 103,14 102,73 103,02 102,92 30 Produk pintu kayu menunggu untuk di-pak WIP2 300 - - - - - - - - - 31 Pemindahan ke bagian pengepakan 2,61 2,89 2,74 2,93 3,03 3,08 2,74 2,69 3,03 2,79 32 Proses pengepakan 25,67 25,33 25,71 24,99 24,52 25,89 26,03 25,39 24,86 26,02 33 Pemindahan produk pintu kayu ke Gudang Produk Jadi 1800 - - - - - - - - - 34 Produk pintu kayu disimpan ke Gudang Produk Jadi 172800 - - - - - - - - - Universitas Sumatera Utara Tabel 5.5. Waktu Muat pada Proses Pembuatan Pintu 4 Panel Selain terdapat waktu muat pada tiap proses yang menggunakan mesin, juga terdapat waktu set-up mesin. Waktu set-upmerupakan waktu persiapan mesin, yaitu menghidupkan dan memanaskan mesin. Waktu Set-up masing- masing mesin dapat dilihat pada Tabel 5.6. Tabel 5.6. Waktu Set-up pada Tiap Mesin No. Jenis Mesin Waktu Set-up detik 1 Mesin Hot Press 1200 2 Mesin Ketam 1200 3 Mesin Potong 1200 4 Mesin Moulding 600 5 Mesin Tenoning 600 6 Mesin Shaper 600 7 Mesin Membran Press 1200 8 Mesin Bor 300 9 Mesin Dowel 300 10 Mesin Door Press 300 11 Mesin Sanding 300 Sumber : PT. Prabu Jaya No. Kegiatan Muat Pengamatan ke- detik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Mesin Hot Press 10,23 10,44 10,56 10,25 10,27 10,52 10,49 10,59 10,63 10,45 2 Mesin Ketam 7,45 7,83 7,65 7,33 7,58 7,21 7,43 7,89 7,35 7,49 3 Mesin Potong 7,07 6,58 7,03 6,87 6,73 6,54 7,11 7,03 6,89 6,77 4 Mesin Moulding 6,45 6,32 6,29 6,55 6,31 6,80 6,39 6,82 6,37 6,73 5 Mesin Tenoning 6,12 5,89 5,79 5,57 6,05 5,98 6,06 5,47 5,83 5,49 6 Mesin Shaper 9,34 9,69 9,35 9,47 10,02 9,36 9,38 9,61 9,34 10,03 7 Mesin Membran Press 10,55 10,48 10,73 10,85 10,78 10,59 10,79 10,88 10,91 10,62 8 Mesin Bor 5,36 5,89 5,32 5,67 5,65 5,73 5,49 5,56 5,92 5,76 9 Mesin Dowel 5,25 5,32 5,67 5,48 5,39 5,62 5,49 5,51 5,39 5,42 10 Mesin Door Press 10,45 10,33 10,67 10,93 11,02 10,79 10,84 10,57 11,03 11,12 11 Mesin Sanding 10,23 9,75 10,32 9,78 9,84 10,08 10,12 10,17 10,06 9,83 Universitas Sumatera Utara

5.1.6. Penetapan Allowance Kelonggaran

Dalam penelitian ini, peneliti juga menetapkan allowance untuk masing- masing proses produksi pembuatan pintu kayu yang berdasarkan karakteristik pekerjaannya. Nilai allowance yang diberikan untuk proses kerja beregu adalah sama. Adapunpenetapanallowance kelonggaran terhadap tiap proses produksi pembuatan pintu kayu dapat dilihat pada Tabel 5.7. Nilai allowance untuk pemindahan dari suatu proses ke proses berikutnya telah ditetapkan sebesar 5. Tabel 5.7. PenetapanAllowance Terhadap Proses Produksi No. Jenis Proses Faktor Allowance Allowance Total 1 Laminating Kebutuhan pribadi : Pria 1 12 Tenaga yang dilakukan : Sangat Ringan 6 Sikap kerja : Berdiri di atas dua kaki 1 Gerakan kerja : Normal Kelelahan mata : Pandangan yang terputus-putus 1 Keadaan temperatur : Normal Keadaan atmosfer : Cukup 1 Keadaan lingkungan : Sangat bising 1 Hambatan yang tak terhindarkan 1 2 Pengetaman Kebutuhan pribadi : Pria 1 12 Tenaga yang dilakukan : Sangat Ringan 6 Sikap kerja : Berdiri di atas dua kaki 1 Gerakan kerja : Normal Kelelahan mata : Pandangan yang terputus-putus 1 Keadaan temperatur : Normal Keadaan atmosfer : Cukup 1 Keadaan lingkungan : Sangat bising 1 Hambatan yang tak terhindarkan 1 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.7. PenetapanAllowance Terhadap Proses Produksi Lanjutan No. Jenis Proses Faktor Allowance Allowance Total 3 Pengukuran Kebutuhan pribadi : Pria 1 12 Tenaga yang dilakukan : Sangat Ringan 6 Sikap kerja : Berdiri di atas dua kaki 1 Gerakan kerja : Normal Kelelahan mata : Pandangan yang terputus-putus 1 Keadaan temperatur : Normal Keadaan atmosfer : Cukup 1 Keadaan lingkungan : Sangat bising 1 Hambatan yang tak terhindarkan 1 4 Pemotongan Kebutuhan pribadi : Pria 1 12 Tenaga yang dilakukan : Sangat Ringan 6 Sikap kerja : Berdiri di atas dua kaki 1 Gerakan kerja : Normal Kelelahan mata : Pandangan yang terputus-putus 1 Keadaan temperatur : Normal Keadaan atmosfer : Cukup 1 Keadaan lingkungan : Sangat bising 1 Hambatan yang tak terhindarkan 1 5 Pemeriksaan Hasil Potongan Kebutuhan pribadi : Pria 1 17 Tenaga yang dilakukan : Sangat Ringan 6 Sikap kerja : Berdiri di atas dua kaki 1 Gerakan kerja : Normal Kelelahan mata : Pandangan yang hampir terus- menerus 6 Keadaan temperatur : Normal Keadaan atmosfer : Cukup 1 Keadaan lingkungan : Sangat bising 1 Hambatan yang tak terhindarkan 1 6 Pembuatan Profil Panjang Kebutuhan pribadi : Pria 1 12 Tenaga yang dilakukan : Sangat Ringan 6 Sikap kerja : Berdiri di atas dua kaki 1 Gerakan kerja : Normal Kelelahan mata : Pandangan yang terputus-putus 1 Keadaan temperatur : Normal Keadaan atmosfer : Cukup 1 Keadaan lingkungan : Sangat bising 1 Hambatan yang tak terhindarkan 1 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.7. PenetapanAllowance Terhadap Proses Produksi Lanjutan No. Jenis Proses Faktor Allowance Allowance Total 7 Pembuatan Profil Lebar Kebutuhan pribadi : Pria 1 12 Tenaga yang dilakukan : Sangat Ringan 6 Sikap kerja : Berdiri di atas dua kaki 1 Gerakan kerja : Normal Kelelahan mata : Pandangan yang terputus-putus 1 Keadaan temperatur : Normal Keadaan atmosfer : Cukup 1 Keadaan lingkungan : Sangat bising 1 Hambatan yang tak terhindarkan 1 8 Pembuatan Profil Panel Kebutuhan pribadi : Pria 1 12 Tenaga yang dilakukan : Sangat Ringan 6 Sikap kerja : Berdiri di atas dua kaki 1 Gerakan kerja : Normal Kelelahan mata : Pandangan yang terputus-putus 1 Keadaan temperatur : Normal Keadaan atmosfer : Cukup 1 Keadaan lingkungan : Sangat bising 1 Hambatan yang tak terhindarkan 1 9 Pengeleman Kertas Veneer Kebutuhan pribadi : Wanita 2 13 Tenaga yang dilakukan : Sangat Ringan 6 Sikap kerja : Berdiri di atas dua kaki 1 Gerakan kerja : Normal Kelelahan mata : Pandangan yang terputus-putus 1 Keadaan temperatur : Normal Keadaan atmosfer : Cukup 1 Keadaan lingkungan : Sangat bising 1 Hambatan yang tak terhindarkan 1 10 Pengeboran Kebutuhan pribadi : Pria 1 12 Tenaga yang dilakukan : Sangat Ringan 6 Sikap kerja : Berdiri di atas dua kaki 1 Gerakan kerja : Normal Kelelahan mata : Pandangan yang terputus-putus 1 Keadaan temperatur : Normal Keadaan atmosfer : Cukup 1 Keadaan lingkungan : Sangat bising 1 Hambatan yang tak terhindarkan 1 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.7. PenetapanAllowance Terhadap Proses Produksi Lanjutan No. Jenis Proses Faktor Allowance Allowance Total 11 Pembuatan Dowel Kebutuhan pribadi : Wanita 2 13 Tenaga yang dilakukan : Sangat Ringan 6 Sikap kerja : Berdiri di atas dua kaki 1 Gerakan kerja : Normal Kelelahan mata : Pandangan yang terputus-putus 1 Keadaan temperatur : Normal Keadaan atmosfer : Cukup 1 Keadaan lingkungan : Sangat bising 1 Hambatan yang tak terhindarkan 1 12 Pemasangan Dowel Kebutuhan pribadi : Wanita 2 13 Tenaga yang dilakukan : Sangat Ringan 6 Sikap kerja : Berdiri di atas dua kaki 1 Gerakan kerja : Normal Kelelahan mata : Pandangan yang terputus-putus 1 Keadaan temperatur : Normal Keadaan atmosfer : Cukup 1 Keadaan lingkungan : Sangat bising 1 Hambatan yang tak terhindarkan 1 13 Perakitan Manual Kebutuhan pribadi : Pria 1 19 Tenaga yang dilakukan : Ringan 8 Sikap kerja : Berdiri di atas dua kaki 1 Gerakan kerja : Normal Kelelahan mata : Pandangan yang hampir terus- menerus 6 Keadaan temperatur : Normal Keadaan atmosfer : Cukup 1 Keadaan lingkungan : Sangat bising 1 Hambatan yang tak terhindarkan 1 14 Perakitan Kebutuhan pribadi : Pria 1 12 Tenaga yang dilakukan : Sangat Ringan 6 Sikap kerja : Berdiri di atas dua kaki 1 Gerakan kerja : Normal Kelelahan mata : Pandangan yang terputus-putus 1 Keadaan temperatur : Normal Keadaan atmosfer : Cukup 1 Keadaan lingkungan : Sangat bising 1 Hambatan yang tak terhindarkan 1 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.7. PenetapanAllowance Terhadap Proses Produksi Lanjutan No. Jenis Proses Faktor Allowance Allowance Total 15 Penghalusan Kebutuhan pribadi : Pria 1 12 Tenaga yang dilakukan : Sangat Ringan 6 Sikap kerja : Berdiri di atas dua kaki 1 Gerakan kerja : Normal Kelelahan mata : Pandangan yang terputus-putus 1 Keadaan temperatur : Normal Keadaan atmosfer : Cukup 1 Keadaan lingkungan : Sangat bising 1 Hambatan yang tak terhindarkan 1 16 Pemeriksaan Quality Control Kebutuhan pribadi : Pria 1 12 Tenaga yang dilakukan : Sangat Ringan 6 Sikap kerja : Berdiri di atas dua kaki 1 Gerakan kerja : Normal Kelelahan mata : Pandangan yang terputus-putus 1 Keadaan temperatur : Normal Keadaan atmosfer : Cukup 1 Keadaan lingkungan : Sangat bising 1 Hambatan yang tak terhindarkan 1 17 Finishing Kebutuhan pribadi : Pria 1 17 Tenaga yang dilakukan : Sangat Ringan 6 Sikap kerja : Berdiri di atas dua kaki 1 Gerakan kerja : Normal Kelelahan mata : Pandangan yang hampir terus- menerus 6 Keadaan temperatur : Normal Keadaan atmosfer : Cukup 1 Keadaan lingkungan : Sangat bising 1 Hambatan yang tak terhindarkan 1 18 Pengepakan Kebutuhan pribadi : Pria 1 12 Tenaga yang dilakukan : Sangat Ringan 6 Sikap kerja : Berdiri di atas dua kaki 1 Gerakan kerja : Normal Kelelahan mata : Pandangan yang terputus-putus 1 Keadaan temperatur : Normal Keadaan atmosfer : Cukup 1 Keadaan lingkungan : Sangat bising 1 Hambatan yang tak terhindarkan 1 Universitas Sumatera Utara

5.1.7. Data Atribut Kualitas Produk

Pengumpulan data atribut kualitas produk dalam penelitian adalah data jumlah kecacatan yang terjadi setiap hari pada proses produksi pintu kayu. Pengumpulan data kualitas ini dilakukan dengan cara penelusuran laporan hasil produksi harian dan jumlah barang sisa pada bulan Maret 2011. Dari hasil pengamatan yang dilakukan, ada dua jenis data kualitas yang terjadi selama proses produksi berlangsung yaitu inspeksi I pada hasil proses pemotongan dan inspeksi II pada bagian Quality Control. Adapun data kualitas pada kedua proses pemeriksaan adalah sebagai berikut : 1. Data Atribut Kualitas pada Tahap Inspeksi I Jenis kecacatan yang terjadi pada tahap inspeksi I meliputi tiga jenis kecacatan yaitu potongan tidak rata, ukuran tidak pas dan balok kayu patah. Data atribut kualitas pada tahap inspeksi I dapat dilihat pada Tabel 5.8. Tabel 5.8. Data Atribut Kualitas pada Tahap Inspeksi I No. Hari Potongan Balok Kayu unit Jenis Kecacatan unit Total Kecacatan unit Potongan Tidak Rata Ukuran Tidak Pas Balok Kayu Patah 1 01032011 4525 39 25 18 82 2 02032011 4568 33 18 16 67 3 03032011 4510 35 27 19 81 4 04032011 4285 30 21 23 74 5 07032011 4690 37 29 23 89 6 08032011 4686 31 23 20 74 7 09032011 4690 35 29 22 86 8 10032011 4614 40 27 18 85 9 11032011 4510 31 24 23 78 10 12032011 4226 27 17 18 62 11 14032011 4788 42 23 25 90 12 15032011 4754 52 25 20 97 13 16032011 4690 41 28 17 86 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.8. Data Atribut Kualitas pada Tahap Inspeksi I Lanjutan No. Hari Potongan Balok Kayu unit Jenis Kecacatan unit Total Kecacatan unit Potongan Tidak Rata Ukuran Tidak Pas Balok Kayu Patah 14 17032011 4675 35 19 22 76 15 18032011 4586 36 27 24 87 16 19032011 4210 32 22 21 75 17 21032011 4754 30 26 22 78 18 22032011 4790 31 24 23 78 19 23032011 4795 39 26 16 81 20 24032011 4685 33 23 28 84 21 25032011 4564 30 22 21 73 22 26032011 4250 28 19 17 64 23 28032011 4685 43 31 16 90 24 29032011 4575 37 27 22 86 25 30032011 4480 23 15 14 52 26 31032011 4450 25 21 17 63 Sumber : PT. Prabu Jaya 2. Data Atribut Kualitas pada Tahap Inspeksi II Jenis kecacatan yang terjadi pada tahap inspeksi II meliputi tiga jenis kecacatan yaitu veneer rusak, stile rusak, dan rail rusak. Data atribut kualitas pada tahap inspeksi II dapat dilihat pada Tabel 5.9. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.9. Data Atribut Kualitas pada Tahap Inspeksi II No. Hari Pintu Kayu 4 Panel unit Jenis Kecacatan unit Total Kecacatan unit Veneer Koyak Veneer Lepas Stile Rusak Rail Rusak 1 01032011 230 2 3 2 2 9 2 02032011 220 1 3 3 2 9 3 03032011 220 3 2 2 1 8 4 04032011 210 4 1 2 1 8 5 07032011 225 2 2 3 2 9 6 08032011 215 3 1 1 1 6 7 09032011 220 5 1 3 2 11 8 10032011 220 2 2 1 3 8 9 11032011 215 4 2 2 8 10 12032011 215 4 3 2 1 10 11 14032011 210 5 2 3 1 11 12 15032011 200 1 2 2 1 6 13 16032011 200 3 2 4 2 11 14 17032011 200 3 2 1 2 8 15 18032011 200 3 3 1 2 9 16 19032011 180 4 4 2 1 11 17 21032011 180 3 2 4 2 11 18 22032011 170 2 2 3 1 8 19 23032011 170 4 1 3 8 20 24032011 160 3 2 2 2 9 21 25032011 150 3 3 1 3 10 22 26032011 150 4 2 1 2 9 23 28032011 160 3 2 1 6 24 29032011 155 3 2 1 6 25 30032011 145 5 3 2 10 26 31032011 130 3 2 1 6 Sumber : PT. Prabu Jaya

5.2. Pengolahan Data

Dokumen yang terkait

Pengendalian Kualitas Untuk Mereduksi Kecacatan Produk Dan Meningkatkan Kecepatan Produksi Dengan Pendekatan Metode Lean Six Sigma Pada Pt. Bamindo Agrapersada

7 79 171

Pengurangan Waste Untuk Meningkatkan Kecepatan Produksi Dan Kualitas Produk Dengan Menggunakan Pendekatan Lean Six Sigma Pada Bagian Produksi Di PT.XYZ

5 35 79

Pengurangan Waste Pakan Ternak dengan Pendekatan Lean Six Sigma dan Metode Weighted Product untuk Meningkatkan Kualitas Produk pada PT Charoen Pokphand

0 12 60

Pengurangan Waste Untuk Meningkatkan Kecepatan Produksi Dan Kualitas Produk Dengan Menggunakan Pendekatan Lean Six Sigma Pada Bagian Produksi Di PT.XYZ

0 0 23

Pengurangan Waste Untuk Meningkatkan Kecepatan Produksi Dan Kualitas Produk Dengan Menggunakan Pendekatan Lean Six Sigma Pada Bagian Produksi Di PT.XYZ

0 0 1

Pengurangan Waste Untuk Meningkatkan Kecepatan Produksi Dan Kualitas Produk Dengan Menggunakan Pendekatan Lean Six Sigma Pada Bagian Produksi Di PT.XYZ

0 0 6

Pengurangan Waste Untuk Meningkatkan Kecepatan Produksi Dan Kualitas Produk Dengan Menggunakan Pendekatan Lean Six Sigma Pada Bagian Produksi Di PT.XYZ

0 0 6

Pengurangan Waste Untuk Meningkatkan Kecepatan Produksi Dan Kualitas Produk Dengan Menggunakan Pendekatan Lean Six Sigma Pada Bagian Produksi Di PT.XYZ

0 0 1

Pengurangan Waste Pakan Ternak dengan Pendekatan Lean Six Sigma dan Metode Weighted Product untuk Meningkatkan Kualitas Produk pada PT Charoen Pokphand

0 5 4

PENGURANGAN WASTE PAKAN TERNAK DENGAN PENDEKATAN LEAN SIX SIGMA DAN METODE WEIGHTED PRODUCT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK

0 0 17