Batasan Kompensasi Kompensasi PHK Dengan Alasan Efisiensi menurut Peraturan Perundang-undangan

memberikan kompensasi yang seimbang dengan beban kerja yang dipikul tenaga kerja. Dengan demikian, tujuan pembinaan tenaga kerja adalah untuk menciptakan tenaga kerja yang berdaya guna daan berhasil dapat tewujud. 76

1. Batasan Kompensasi

Pemahaman mengenai kompensasi disini tidak sama dengan upah. Upah merupakan salah satu perwujudan real dari pemberian kompensasi. Bagi suatu perusahaan, upah adalah perwujudan dari kompensasi yang paling besar diberikan kepada tenaga kerja. Pengertian kompensasi selain terdiri atas upah, dapat berupa tunjangan in natura, fasilitas perumahan, fasilitas kendaraan, tunjangan keluarga, tunjangan kesehatan, pakaian seragam tunjangan pakaian, dan sebagainya yang dapat dinilai dengan uang serta cenderung diberikan secara tetap. Jadi, kompensasi adalah imbalan jasa atau balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada para tenaga kerja, karena tenaga kerja tersebut telah memberikan sumbangan tenaga dan pikiran demi kemajuan perusahaan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Salah satu perwujudan dari kompensasi adalah gaji dan upah. Penentuan besarnya gaji dan upah berkaitan dengan kualitas pegawai yang dimiliki perusahaan, sebab ada anggapan bahwa erat antara besar – kecilnya penghasilan yang diperoleh pegawai dengan kualitas pegawai tersebut. 77 76 B. Siswanto Sastrohadiwiryo, Op.cit, hal.181 77 F. Winami dan G. Sugiyarso, Administrasi Gaji dan Upah, Widyatama,2006, Yogyakarta, hal.7 Disamping kualitas pegawai, pemberian gaji atau upah berkaitan juga dengan rasa keadilan antara para pegawai didalam suatu perusahaan maupun antar pegawai didalam beberapa perusahaan. Universitas Sumatera Utara Pandangan lama menyatakan bahwa kenaikan gaji atau upah secara otomatis akan dibarengi dengan kenaikan produktivitas. Kenyataannya tidak demikian, kadang terjadi kenaikan produktivitas karena adanya kenaikan gaji atau upah, akan tetapi terkadang juga hal itu tidak terjadi. Gaji atau upah bukan satu- satunya faktor yang mempengaruhi tingkat produktivitas. Tingkat keterampilan karyawan dan teknologi yang digunakan merupakan 2 dua faktor penting lain yang mempengaruhi tingkat produktivitas. Faktor-faktor lain seperti sikap manajemen, cara memperlakukan pekerjaburuh, lingkungan fisik dan psikologis serta aspek-aspek lain dari budaya perusahaan juga mempengaruhi produktivitas pekerjaburuh. 78 Imbalan pada dasarnya adalah biaya tenaga kerja yang harus dikendalikan dan setiap terjadi peningkatan besarnya imbalan, seharusnya disertai dengan peningkatan jumlah penhasilan perusahaan. Imbalan mempunyai pengertian yang lebih luas daripada gaji dan upah. Imbalan mencakup semua pengeluaran Pandangan lainnya adalah bahwa antara imbalan dan prestasi kerja atau kinerja tidak ada hubungannya secara langsung, namun demikian kiranya tidak ada orang yang bekerja hanya untuk mencari kesenangan saja atau bahwkan hanya merupakan ibadah dan bukan untuk mendapatkan uang. Apabila para pekerjaburuh yang baik tidak diberikan imbalan yang cukup dan adil, pekerja akan mendapatkan kekecewaan menjadi tidak produktif dan kualitas kinerjanya menurun, kemungkinannya mereka akan meninggalkan perusahaan tersebut. 78 Ibid, hal.8 Universitas Sumatera Utara perusahaan untuk pekerjaburuh dan diterima atau dinikmati pekerja, baik secara langsung, rutin maupun tidak langsung. 79 Melihat pelaksanaannya, perusahaan umumnya cenderung menghindarkan pemberian kompenen upah yang bersifat rutin atau tetap dalam jumlah besar. Hal ini dimaksudkan, agar jika dikemudian hari terjadi PHK, pengusaha tidak terbebani untuk menyediakan dana konpensasi dalam jumlah besar. 80 79 Ibid, hal.10, bahwa pengertian imbalan menurut konvensi ILO adalah upah atau gaji biasa, pokok atau minimum dan secara langsung atau tidak langsung, apakah dalam bentuk uang tunai atau barang oleh pengusaha kepada pekerja dalam kaitannya dengan hubungan kerja. Komponen imbalan yang diterima secara langsung, rutin atau periodik oleh pekerja disebut imbalan langsung. Contoh yang termasuk imbalan langsung adalah a. Upah atau gaji pokok merupakan jumlah imbalan yang dianggap layak bagi seorang pegawai atau karyawan untuk memenuhi penghidupannya selama 1 satu bulan ; b. Tunjangan tunai sebagai tambahan upahgaji adalah segala pembayaran tambahan oleh pengusaha kepada karyawan berupa tunai dan diberikan secara rutin atau periodik setiap bulan atau setiap minggu. Fungsi tunjangan ini sebenarnya sebagai tambahan dari upahgaji pokok ; c. Tunjangan hari raya keagamaan adalah tambahan upahgaji yang diberikan saat menjelang hari raya keagamaan ; d. Bonus adalah pemberian pendapatan tambahan bagi pekerja yang hanya diberikan setahun sekali, bila syarat-syarat tertentu dipenuhi, antara lain : 1 Bonus hanya dapat diberikan bila perusahaan memperoleh laba selama setahun fiskal yang berlalu,karena bonus biasnya diambil dari keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan ; 2 Bonus tidak diberikan secara merata kepada semua karyawan. Besarnya bonus dikaitkan dengan prestasi kerja individu. Karyawan kelompok manajer ke atas biasanya menerima langsung secara pribadi dari anggota direksi atasan manajer tersebut ; e. Insentif, dimana beberapa perusahaan memilih program insentif untuk prestasi individu, sedangkan yang lainnya memilih pemberian penghargaan untuk prestasi kelompok. Komisi sering kali diberikan kepada pekerja apabila kuota atau target penjualan tercapai ; f. Segala jenis pembagian catu in naturain kind yang diterima rutin. Selain imbalan yang diterima secara rutin, ada komponen imbalan yang tidak diterima secara rutin atau periodik, yang diterima “nanti” atau “bila terjadi sesuatu” pada pekerja yang disenut imbalan tidak langsung, contoh : a. Fasilitaskemudahan seperti transportasi, pemeliharaan kesehatan, dll. b. Upahgaji yang tetap diterima pekerja selama ia menjalankan cuti dan ijin meninggalkan pekerjaan ; c. Bantuan dan santunan untuk musibah ; d. Bantuan biaya pendidikan cuma-cuma ; e. Iuran Jamsostek yang dibayarkan perusahaan ; f. Iuran dana pensiun yang dibayarkan perusahaan ; dan g. Premi Asuran jiwa. 80 Edy Sutrisno Sidabutar, Op.cit, hal.44 Universitas Sumatera Utara

2. Komponen Kompensasi Yang diberikan Kepada PekerjaBuruh