2.9. Defenisi Konsep 2.9.1. Peranan
adalah tindakan yang dilakukan orang atau sekelompok orang dalam suatu peristiwa, peranan merupakan perangkat tingkah laku yang
diharapkan sebagai uasaha untuk mencapai tujuan.
2.9.2. Gender: Pada prinsipnya konsep gender memfokuskan perbedaan
peranan antara pria dengan wanita, yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan norma sosial dan nilai sosial budaya masyarakat yang bersangkutan. Peran gender
adalah peran sosial yang tidak ditentukan oleh perbedaan kelamin seperti halnya peran kodrati.
2.9.3. Agraria: dapat diartikan sebagai urusan pertanahan yang mengatur
segala sesuatu yang tercakup dalam sebuah wilayah baik itu berupa tanah, air, udara dan segala isinya. Hal ini juga sejalan dengan pengertian agraria yang
tertuang dalam UUPA 1960.
2.9.4. Konflik: Konflik adalah proses pertentangan yang diekspresikan
diantara dua pihak atau lebih yang saling tergantung mengenai suatu obyek konflik, menggunakan pola perilaku dan interaksi yang menghasilkan keluaran
konflik.
2.10. Kerangka Pemikiran
Dalam rangka melaksanakan program pembangunan yang ingin mengejar pertumbuhan ekonomi salah satu usahanya adalah dengan memperluas sektor
perkebunan. Dalam perluasan perkebunan ini tentunya membutuhkan lahan yang luas sebagai modal utama. Masalah pertanahan adalah salah satu permasalahan
agraria sebagai mana yang diatur dalam UUPA 1960. Dalam mewujudkan
Universitas Sumatera Utara
program pembangunan yang bersinggungan dengan permasalahan agraria, penguasaan atas tanah tidak bisa dilepaskan dari kepentingan antara pemerintah
dan masyarakat maupun pengusaha. Tanah adalah salah satu alat produksi yang menjamin keberlangsungan hidup dan digunakan berbagai pihak dalam kehidupan
mereka. Namun, akibat dari pentingnya sumber daya alam tersebut serta keterbatasan tanah, berbagai permasalah agraria muncul ditengah masyarakat.
Banyak tanah yang digunakan sebagai lahan pertanian masyarakat dirampas oleh negara atas nama kepentingan pembangunan. Di sinilah awal mulanya terjadinya
konflik agraria antara petani dengan pemerintah, seperti konflik agrarian antara Petani Persil IV dengan PTPN II. Dalam konflik tersebut terdapat keterlibatan dan
perananan petani perempuan sebagai pemeran konflik dalam memperjuangkan haknya atas tanah mereka yang dirampas. Perempuan yang lebih dikenal sebagai
makhluk yang lemah lembut, yang berperan secara internal dalam keluarga, sering sekali harus terlibat dalam sebuah konflik yang berhadapan dengan pemerintah
maupun swasta.
Universitas Sumatera Utara
Hal ini dapat dikupas dengan menggunakan beberapa konsep antara lain konsep Gender dan Teori Moral Ekonomi Petani James Scout. Untuk lebih
jelasnya bisa dilihat dalam bagan berikut :
Gambar 2.1. Bagan Pendekatan Teori James Scout Dan Konsep Gender Terhadap
Peranan Perempuan Dalam Konflik Agraria
Pembangunan
Konflik Agraria Antara Petani Dengan SwastaPemerintah
Peranan Perempuan Perluasan Sektor Perkebunan
Konteks Gender Teori James Scout
Universitas Sumatera Utara
65
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yaitu jenis penelitian yang menggambarkan gejala sosial yang terjadi di dalam masyarakat sebagai objek
penelitian dan memberikan keterangan akan hubungan yang ada di dalam gejala tersebut Menurut Sugiono dalam Adam 2011:9 metode penelitian deskriptif
adalah melukiskan dan manafsirkan keadaan sekarang dengan kondisi yang ada dan memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa
sekarang terhadap masalah aktual yang kemudian dibuat dalam bentuk kata-kata tertulis dari fenomena yang ada diamati baik dengan observasi, wawancara
maupun dokumen yang relevan.
3.2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini terletak di Dusun Tungkusan Desa Tandukan Raga, Dusun Sinembah dan Dusun Limau Mungkur di Desa Limau Mungkur, Dusun
Batuktak dan Dusun Lau Barus di Desa Lau Barus Baru Kecamatan STM Hilir, Kabupaten Deli Serdang,. Tempat penelitian ini dipilih karena merupakan daerah
terjadinya konflik agraria antara Petani Persil IV dengan PTPN II. Selain itu, konflik agraria yang terjadi melibatkan kaum perempuan sebagai objek penelitian
dari pihak Petani Persil IV.
Universitas Sumatera Utara