tersebut memunculkan teori-teori feminis. Dalam feminism terdapat empat aliran utama feminis, yaitu:
1. Feminis Liberal
Feminisme liberal bermula dari teori politik liberal dimana manusia secara individu menjunjung tinggi, termasuk didalamnya nilai
otonomi, nilai persamaan dan nilai moral yang tidak boleh dipaksakan, tidak diindoktrinasikan dan bebas memiliki penilaian sendiri. Dasar
pemikiran dari munculnya feminis liberal ini berawal dari kepercayaan bahwa sumber penindasan terhadap perempuan berakar dari hambatan
hukum adat yang menghalangi kaum perempuan memasuki dunia publik. Menurut Humm 1992:181 feminis liberal ini bertujuan untuk mencapai
kesetaraan secara hukum, politis dan sosial bagi perempuan. Selain itu, para feminis liberal beranggapan bahwa tujuan dari pembebasan
perempuan adalah kesetaraan seksual dan keadilan gender. Feminisme liberal sebagai turunan teori politik liberal, pada
mulanya menentang diskriminasi perempuan dalam perundang-undangan, misalnya persamaan hak pilih, perceraian dan harta benda. Akan tetapi,
feminisme liberal menolak teori liberal tradisional yang menyatakan bahwa hak adalah suatu pemberian yang didasarkan pada kemampuan
rasio atau akal, sehingga yang rasionya rendah tidak pantas menerima hak. Reaksi keras diajukan feminisme liberal, bahwa ketidakmamupuan atau
rasio disebabkan oleh lingkungan pendidikan yang seksis dan melestarikan ideologi gender. Hal ini jelas akan menghalangi semangat perempuan
untuk berkompetisi pengembangan pemikiran rsionya. Dengan demikian
Universitas Sumatera Utara
feminis liberal bertujuan ingin menciptakan struktur ekonomi dan politik yang adil dan menuntut adanya kesempatan yang sama bagi laki-laki dan
perempuan dalam kancah politik.
2. Feminis Radikal
Aliran ini muncul setelah WF2 adanya penindasan pada kaum perempuan dari sisi gender yang menimbulkan polemik dari kaum
perempuan secara teknis. Dalam analisis Wollstonecraft 1972, dalam A Vindication of The Rights of Woman mengasumsikan bahwa hal yang
membedakan laki dan perempuan dari sagi nalar dan moral. Salah satu aliran didalam feminisme ini adalah Feminis Radikal. Feminis radikal
yang lahir pada era 60-70an pada dasarnya mempunyai 3 pokok pikiran sebagai berikut:
a Bahwa perempuan mengalami penindasan, dan yang menindas
adalah laki-laki. Kekuasaan laki-laki ini harus dikenali dan dimengerti, dan tidak boleh direduksi menjadi kekuasaan kapitalis,
misalnya. b
Bahwa perbedaan gender yang sering disebut maskulin dan feminin sepenuhnya adalah konstruksi sosial atau diciptakan oleh
masyarakat, sebenarnya tidak atas dasar perbedaan alami perempuan dan laki-laki. Maka yang diperlukan adalah
penghapusan peran perempuan dan laki-laki yang diciptakan oleh masyarakat di atas tadi.
Universitas Sumatera Utara
c Bahwa penindasan oleh laki-laki adalah yang paling utama dari
seluruh bentuk penindasan lainnya, di mana hal ini menjadi suatu pola penindasan.
3. Feminis Sosialis