Kecerdasan Emosional Landasan Teori

Pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam hubungan pertemanan mereka selalu menghabiskan waktu bersama apapun kegiatannya. Kegiatan-kegiatan tersebut meliputi kegiatan yang sifatnya serius seperti belajar sampai kegiatan yang sifatnya menyenangkan seperti bermain bersama serta mengunjungi tempat-tempat hiburan.

2. Kecerdasan Emosional

a. Pengertian Kecerdasan Emosional Thurstone Syamsu Yusuf LN, 2006: 107 mendefinisikan kecerdasan sebagai kemampuan dalam berbahasa, kemampuan mengingat, kemampuan berpikir, kemampuan bilangan, kemampuan menggunakan kata-kata serta kemampuan dalam mengamati situasi ataupun permasalahan dengan cepat dan cermat. Pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa kecerdasan merupakan kemampuan manusia dalam menempatkan diri serta kemampuan memecahkan permasalahan dengan cepat dan cermat. Kecerdasan emosional merupakan kemampuan mengenali perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri, kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain Goleman, 2001: 512. Pendapat Goleman tersebut dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosional merupakan kemampuan seseorang dalam mengenali diri sendiri dan orang lain, kemampuan mengelola emosi yang diarahkan pada hal-hal yang sifatnya positif, seperti menghargai orang lain, dan memotivasi diri untuk meraih kesuksesan. Pendapat mengenai kecerdasan emosional dikemukakan pula oleh Amaryllia Puspasari 2009: 6 yang mendefinisikan kecerdasan emosional sebagai kemampuan untuk mengendalikan emosi dan rasional secara bersamaan dengan kondisi yang tepat. Hal ini sejalan dengan pendapat Shapiro 1998: 10 yang mengemukakan bahwa kecerdasan emosi merupakan kemampuan memantau diri sendiri maupun orang lain dengan melibatkan pengendalian diri, semangat serta kemampuan untuk membedakan dan menanggapi dengan tepat suasana hati, temperamen, dan motivasi. Pendapat lain diungkapkan oleh Cooper dan Sawaf 1997: xiii yang mengemukakan bahwa: Emotional intelligence is the ability to sense, understand, and efectively apply the power and acumen of emotions as a source of human energy, information, connection, and influence. Pendapat Cooper dan Sawaf di atas menjelaskan bahwa kecerdasan emosional merupakan kemampuan seseorang dalam merasakan, memahami, dan secara efektif menerapkan daya dan kepekaan emosinya sebagai sumber energi, informasi, koneksi, dan pengaruhnya. Sedangkan Salovey, dkk 2007: 5 mendefinisikan kecerdasan emosional sebagai berikut: Emotional intelligence as the subset of social intteligence that involves the ability to monitor ones own and others feelings and emotions, to discriminate among them and to use this information to guide ones thinking and actions. Pendapat Salovey, dkk di atas menjelaskan bahwa kecerdasan emosional merupakan sebagian dari kecerdasan sosial yang melibatkan kemampuan untuk memahami diri sendiri dan orang lain, menggunakan informasi untuk membimbing hubungan serta bertindak. Beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosional merupakan kemampuan seseorang dalam mengontrol emosi dengan memahami diri sendiri dan orang lain, serta kemampuan dalam menggunakan kepekaan emosi sebagai sumber belajar dan mencari informasi yang dapat digunakan sebelum bertindak. Pada penelitian ini yang dimaksud dengan kecerdasan emosional adalah kemampuan siswa dalam memahami diri sendiri dan orang lain, kemampuan siswa dalam mengelola emosi dengan melakukan tindakan pada kondisi yang tepat sehingga ia mampu menjalin kerjasama, kemampuan siswa dalam memotivasi diri serta kemampuan siswa dalam menggunakan kepekaan emosi sebagai sumber belajar. b. Komponen Kecerdasan Emosional Goleman 2001: 513-514 mengemukakan bahwa terdapat lima komponen penting kecerdasan emoisonal antara lain: 1 Kesadaran diri Kesadaran diri merupakan kemampuan untuk mengetahui apa yang kita rasakan, guna memudahkan dalam pengambilan keputusan sehingga memiliki tolak ukur yang realistis atas kemampuan diri dan memiliki kepercayaan diri yang kuat. 2 Pengaturan diri Kemampuan seseorang dalam mengendalikan dan memahami emosi diri sehingga berdampak positif terhadap pelaksanaan tugas. Kemampuan ini juga membuat seseorang menjadi lebih peka terhadap kata hati, sanggup menunda kenikmatan sebelum tercapainya suatu sasaran, dan mampu pulih kembali dari tekanan emosi yang dialami. Seseorang dengan kemampuan ini memiliki sikap terbuka terhadap gagasan, pendekatan baru, dan informasi terkini. 3 Motivasi Kemampuan diri dalam menggerakkan dan menuntun diri untuk bergerak maju menuju sasaran yang ingin dicapai, sehingga membantu dalam pengambilan keputusan dan dalam bertindak seseorang sangat efektif. Seseorang dengan kemampuan ini mampu untuk bertahan menghadapi kegagalan dan frustasi guna pencapaian prestasi yang diinginkan. 4 Empati Empati merupakan kemampuan seseorang dalam memahami karakteristik dan pendapat seseorang sehingga dapat merasakan apa yang dirasakan orang lain. selain itu dengan kemampuan empati seseorang mampu menjalin hubungan dengan baik dan dapat menyelaraskan diri dengan orang lain yang memiliki karakteristik berbeda. 5 Keterampilan sosial Keterampilan sosial merupakan kecakapan seseorang dalam mengendalikan emosi dengan baik dalam menjalin hubungan dengan orang lain. Seseorang yang memiliki keterampilan sosial dapat membaca situasi dan jaringan sosial, sehingga berdampak pada terjalinnya interaksi dengan baik. Selain itu seseorang yang memiliki keterampilan sosial dapat mempengaruhi dan memimpin suatu kelompok dengan mudah, karena dapat bekerjasama dan bekerja dalam tim. Seseorang dengan keterampilan sosial yang juga memiliki pengetahuan yang luas dari pengalaman-pengalaman yang dimiliki, sehingga mampu bermusyawarah dan menyelesaikan suatu permasalahan tanpa harus dengan kekerasan. c. Ciri-ciri Kecerdasan Emosional Goleman 2000: 45 mengemukakan bahwa terdapat empat ciri-ciri kecerdasan emosional yaitu: 1 kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustasi; 2 mengendalikan dorongan hati dan tidak melebih-lebihkan kesenangan; 3 dapat mengatur suasana hati dan menjaga agar beban stres tidak melumpuhkan kemampuan berpikir; dan 4 berempati dan berdoa. Manusia memiliki kecerdasan emosional yang berbeda- beda satu sama lain, berikut merupakan ciri-ciri individu yang memiliki kecerdasan emosional tinggi maupun rendah antara lain: 1 Individu yang memiliki kecerdasan emosional tinggi Individu yang memiliki kecerdasan emosional tinggi apabila: a mampu mengendalikan diri; b memiliki sikap empati; c mampu bergaul dan membangun persahabatan; d mampu mempengaruhi orang lain; e berani mengungkapkan cita-cita; f mampu berkomunikasi; g memiliki sikap percaya diri; h memiliki motivasi diri; i mampu berekspresi dengan kreatif dan inisiatif; j menyukai pengalaman baru; k memiliki sikap dan sifat perfeksionis dan teliti; l memiliki rasa ingin tahu yang besar; m memiliki rasa humor; dan n menyukai kegiatan berorganisasi Tridonanto Al, 2010: 42-43. 2 Individu yang memiliki kecerdasan emosional rendah Individu dikatakan memiliki kecerdasan emosional rendah apabila: a cenderung egois, terlalu berorientasi pada kepuasan diri sendiri tanpa peduli dengan orang lain, beberapa diantaranya merasa puas jika berhasil menghina atau mengalahkan orang lain; b jika menjadi pendengar mereka merupakan pendengar yang jelek, suka menginterupsi dan berdebat setiap saat dan tidak memberikan ijin kepada orang lain untuk mengungkapkan perasaannya; dan c selalu merasa tidak aman dan sukar menerima kesalahan diri, dan sulit meminta maaf dengan tulus Martin, 2006: 112-113.

3. Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS