Tabel 22 berikut menunjukkan bahwa siswa dengan tingkat pergaulan sangat tinggi ST tidak selalu memperoleh hasil belajar
yang sangat tinggipula, sama halnya dengan siswa dengan tingkat pergaulan rendah sekali RS tidak selalu memperoleh hasil belajar
yang rendahpula. Hal ini terjadi karena lingkungan pergaulan siswa. Siswa yang bergaul dengan teman yang kebiasanya menyimpang akan
berdampak buruk terhadap perilaku dan dapat berimbas pada hasil belajar anak, karena pergaulan teman sebaya tidak hanya berdampak
positif namun terdapat sisi lain yang menimbulkan dampak negatif.
3. Hubungan antara Kecerdasan Emosional X
2
dengan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS Y Siswa SMP Negeri 2 Bantul
Instrumen yang digunakan pada variabel kecerdasan emosional berupa angket yang berpedoman pada 5 indikator. Indikator tersebut
yaitu: kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi, empati dan ketrampilan sosial. Hasil penghitungan statistik menggunakan analisis
korelasi product moment dari Karl Person diperoleh nilai r
hitung
lebih besar dari nilai r 0,414 0,148 dan nilai signifikansi kurang dari
0,05 0,000 0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis ketiga pada penelitian ini diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa
penelitian ini berhasil membuktikan hipotesisi ketiga yang menyatakan terdapat hubungan positif dan signifikan antara
kecerdasan emosional dengan hasil belajar mata pelajaran IPS siswa SMP Negeri 2 Bantul.
Nilai r
hitung
sebesar 0,414 jika diinterprestasikan ke dalam Tabel interprestasi nilai r Sugiyono, 2015: 231 termasuk ke dalam kategori
sedang. Maka hubungan antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar IPS siswa SMP Negeri 2 Bantul pada penelitian ini
mempunyai hubungan yang sedang. Termasuk dalam kategori sedang karena terdapat variabel lain yang tidak terkontrol, yang tentunya
memiliki peranan terhadap hasil belajar. Hasil tersebut meskipun termasuk dalam kategori sedang namun hipotesis ketiga pada
penelitian ini telah mendukung teori dan hipotesis yang telah dikembangkan oleh para peneliti terdahulu yang membuktikan bahwa
terdapat hubungan positif dan signifikan antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar.
Data yang diperoleh menunjukkan bahwa mayoritas siswa dengan tingkat kecerdasan emosional tinggi memperoleh hasil belajar yang
tinggipula. Penjabaran lebih lengkap dapat dilihat pada Tabel 23 berikut:
Tabel 23. Distribusi Silang Kategorisasi Kecerdasan Emosional dengan Hasil Belajar
X Y
Kecerdasan Emosional Jumlah
ST T
R RS
f F
f f
F
Ha sil
B elaja
r ST
7 3,57
17 8,67
5 2,55
3 1,53
32 15,82
T 15
7,65 61 31,12 17
8,67 4
2,04 97
51,02 R
2 1,02
12 6,12
38 19,38 3
1,53 55
26,53 RS
1 0,51
2 1,02
8 4,08
1 0,51
12 6,63
Jumlah 25 12,57 92 47,23 63 34,68
8 5,52
196 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2016.
Berdasarkan Tabel 23 menunjukkan bahwa tidak semua siswa dengan tingkat kecerdasan tinggi memperoleh hasil belajar tinggi, dan
sebaliknya tidak semua siswa dengan kecerdasan emosional rendah memperoleh hasil belajar yang rendahpula. Hal ini dapat terjadi
karena siswa dalam memperoleh hasil belajar tidak hanya dipengaruhi oleh kecerdasan emosional, namun terrdapat fakor-faktor lain.
Rusman 2012: 124 mengemukakan bahwa terdapat dua faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar yaitu faktor internal dan eksternal.
Faktor internal meliputi faktor fisologi yaitu faktor yang dipengaruhi dengan kondisi kesehatan, dan faktor psikologis meliputi intelegensi
IQ, perhatian, minat, bakat, motif, motivasi, dan daya nalar siswa, sedangkan faktor ekternal meliputi faktor lingkungan dan faktor
instrumental. Akan tetapi siswa yang memiliki kecerdasan emosional tinggi
memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar, serta disiplin sehingga memperoleh hasil belajar yang maksimal. Goleman 2000: 404
mengemukakan bahwa emosi yang dimanfaatkan secara produktif membuat siswa lebih mampu memusatkan perhatian pada tugas yang
dikerjakannya, sehingga nilai-nilai yang diperoleh siswa meningkat.
4. Hubungan antara Pergaulan Teman Sebaya X