2 Individu yang memiliki kecerdasan emosional rendah Individu dikatakan memiliki kecerdasan emosional
rendah apabila: a cenderung egois, terlalu berorientasi pada kepuasan diri sendiri tanpa peduli dengan orang lain,
beberapa diantaranya merasa puas jika berhasil menghina atau mengalahkan orang lain; b jika menjadi pendengar
mereka merupakan
pendengar yang
jelek, suka
menginterupsi dan berdebat setiap saat dan tidak memberikan ijin kepada orang lain untuk mengungkapkan
perasaannya; dan c selalu merasa tidak aman dan sukar menerima kesalahan diri, dan sulit meminta maaf dengan
tulus Martin, 2006: 112-113.
3. Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS
a. Pengertian Hasil Belajar Guna mengetahui seberapa besar pengaruh kegiatan
pembelajaran di sekolah maka dapat dilihat dari hasil belajarnya. Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki
siswa setelah ia menerima pengalaman belajar Nana Sudjana, 2013: 22. Dimyati Mudjiono 2006: 3-4 mengemukakan
bahwa hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Berdasarkan kedua pendapat tersebut
dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan hasil akhir dari
proses kegiatan pembelajaran seperti bertambahnya ilmu pengetahuan siswa.
Pendapat lain diutarakan pula oleh Gagne Agus Suprijono, 2014: 5-6 mengenai hasil belajar yang dibagi menjadi lima
kategori, antara lain: 1 Informasi verbal yaitu kemampuan seseorang dalam
mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik secara lisan maupun tertulis, serta kemampuan merespon
secara spesifik terhadap rangsangan. 2 Kemampuan intelektual yaitu kemampuan seseorang dalam
mengategorisasi, kemampuan analitis-sistematis fakta- konsep dan mengembangkan prisnsip-prinsip keilmuan.
3 Strategi kognitif yaitu kemampuan menyalurkan aktivitas kognitifnya sendiri meliputi penggunaan konsep dan kaidah
dalam memecahkan suatu permasalahan. 4 Keterampilan motorik yaitu kemampuan seseorang dalam
melakukan serangkaian gerakan jasmani, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.
5 Sikap yaitu kemampuan seseorang dalam menerima atau menolak suatu objek berdasarkan penilainya.
Pendapat lain mengenai hasil belajar dikemukakan oleh Agus Suprijono 2014: 5 yaitu pola-pola perbuatan, nilai-nilai,
pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan yang
diperoleh atau dikuasai siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Kedua pendapat mengenai hasil belajar tersebut
dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan bertambahnya ilmu pengetahuan siswa yang semula belum mengetahui dan
setelah kegiatan pembelajaran siswa menjadi lebih tahu, bertambahnya keterampilan-keterampilan siswa, dan perubahan
sikap siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran apakah ia menolak atau menerima.
Definisi hasil belajar dikemukakan pula oleh Bloom Rusman, 2012: 125 yang membagi definisi belajar ke dalam tiga
ranah domain, yaitu: 1 Ranah kognitif yang merupakan kemampuan dan kecakapan
intelektual siswa dalam berpikir. Ranah kognitif terdiri dari enam kategori yaitu: 1 pengetahuan knoowledge; 2
pemahaman comprehension; 3 penerapan application; 4 analisis analysis; 5 sintesis synthesis; 6 evaluasi
evaluation. 2 Ranah afektif adalah kemampuan yang berkenaan dengan
sikap, yaitu penguasaan dalam segi emosional yang meliputi perasaan, sikap dan nilai.
3 Ranah psikomotor
yaitu meliputi
keterampilan- keterampilan atau gerak fisik.
Ketiga ranah hasil belajar yang dikemukakan Bloom di atas khususnya ranah kognitif disempurnakan lagi oleh Lorin
Andreson dan David Krathwohl 2015: 100 sebagai berikut: 1 Mengingat yaitu mengambil pengetahuan dari memori
jangka panjang. 2 Memahami yaitu mengkontruksi makna dari materi
pembelajaran, termasuk apa yang diucapkan, ditulis, dan digambar oleh guru.
3 Mengaplikasikan yaitu menerapkan atau menggunakan prosedur dalam keadaan tertentu.
4 Menganalisis yaitu memecah-mecah materi jadi bagian penyusunannya dan menentukan hubungan antar bagian
tersebut dan keseluruhan stuktur atau tujuan. 5 Mengevaluasi
adalah mengambil
keputusan berdasarkan criteria danatau standar.
6 Mencipta yaitu memadukan bagian-bagian untuk membentuk sesuatu yang baru dan koheren untuk
membuat produk yang orisinil.
Dapat disimpulkan bahwa, hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran
yang mencakup tiga ranah yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Pada penelitian ini hasil belajar yang dimaksud
merupakan hasil akhir yang diperoleh siswa setelah megikuti kegiatan pembelajaran yang dibatasi pada ranah kognitif yaitu
dengan melihat nilai yang diperoleh siswa. Nilai tersebut digunakan untuk mengetahui seberapa besar pemahaman siswa
terhadap materi yang telah diajarkan. b. Pengertian Mata Pelajaran IPS
Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang peroleh siswa pada jenjang sekolah dasar dan
Sekolah Menengah Pertama SMP. Trianto 2010: 171 mengemukakan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan
integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial seperti ekonomi, geografi, sejarah, politik, hukum, dan budaya. Namun, materi
yang ajarkan di SMP hanya pada materi ekonomi, sejarah, geografi, dan sosiologi.
Pendapat mengenai IPS juga dikemukakan oleh Somantri, Muhammad Numan bahwa IPS adalah penyederhanaan atau
adaptasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial, psikologi, filsafat, ideologi negara dan agama yang diorganisasikan dan disajikan secara
ilmiah Supardi, 2011: 182. Maka disimpulkan bahwa IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial yang
membahas tentang permasalahan disekitar kita seperti kegiatan ekonomi, peristiwa sejarah, dan sebagainya yang disajikan secara
ilmiah. Tujuan dari pembelajaran IPS yaitu guna mengembangkan
potensi peserta didik agar lebih peka terhadap permasalahan yang terjadi dan terampil dalam menyelesaikan permasalahan tersebut,
baik permasalahan yang menimpa dirinya sendiri maupuan masyarakat, serta memiliki sikap mental yang positif terhadap
perbaikan segala ketimpangan yang terjadi. Supardi 2011: 186- 187 menjelaskan bahwa tujuan IPS adalah:
1 Memberikan pengetahuan untuk menjadikan siswa sebagai warga negara yang baik, bersifat demokratis dan
bertanggung jawab. 2 Mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan inkuiri
untuk dapat memahami, mengidentifikasi, menganalisis, dan
memiliki keterampilan
sosial untuk
ikut berpartisipasi dalam memecahkan masalah-masalah
sosial. 3 Melatih belajar mandiri, di samping berlatih untuk
membangun kebersamaan, melalui program-program pembeljaran yang kreatif dan inovatif.
4 Mengembangkan kecerdasan,
kebiasaan, dan
keterampilan sosial. 5 Melatih siswa untuk menghayati nilai-nilai hidup yang
baik dan terpuji termasuk moral, kejujuran, keadilan dan lain-lain sehingga memiliki akhlak mulia.
6 Mengembangkan kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan.
Berdasarkan berbagai pendapat yang telah dipaparkan diatas makan dapat disimpulkan bahwa IPS merupakan integrasi
dari berbagai cabang ilmu sosial seperti ekonomi, sejarah, geografi, dan sosiologi yang bertujuan untuk membentuk karakter
siswa yang peka akan permasalahan yang terjadi disekitarnya serta mampu menyelesaikan permasalahan tersebut dan peduli
terhadap sesama. c. Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS
Hasil belajar mata pelajaran IPS merupakan hasil akhir yang diperoleh siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran
mata pelajaran IPS. Hasil tersebut yaitu berupa bertambahnya ilmu pengetahuan siswa yang berkaitan dengan pemahaman pada
cabang-cabang ilmu sosial yang telah dipelajari. Pada penelitian ini hasil belajar dibatasi pada ranah kognitifnya saja, untuk
melihat seberapa jauh pemahaman siswa terhadap materi IPS dapat dilihat dari nilai yang diperoleh siswa. Nilai tersebut berupa
nilai UAS Ulangan Akhir Semester gasal tahun ajaran 20152016, nilai UBM Ulangan Bersama Mandiri tahun ajaran
20152016, nilai UTS Ujian Tengah Semester tahun ajaran 20152016, serta nilai tugas terbaru. Nilai tugas disini merupakan
nilai tugas untuk kelas IX dikarenakan kelas IX sudah tidak ada waktu untuk melaksanakan UTS karena waktu pembelajaran
digunakan untuk persiapan UN. d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Hasil belajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal seperti yang dikemukakan oleh Munadi
Rusman, 2012: 124 sebagai berikut : 1 Faktor internal
a Faktor Fisologis Kondisi kesehatan yang dialami siswa saat
melaksanakan kegiatan pembelajaran berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, karena hal tersebut sangat
mempengaruhi siswa dalam menerima materi pelajaran. Siswa dengan kondisi kesahatan yang baik tentu akan
lebih mudah menerima materi yang diberikan guru, lain halnya dengan siswa dengan kondisi kesehatan yang
buruk menjadi terganggung dan tidak konsentrasi terhadap materi yang diajarkan guru.
b Faktor Psikologis Setiap siswa tentunya memiliki kondisi psikologis
yang berbeda-beda yang mencakup perbedaan pada intelegensi IQ, perhatian, minat, bakat, motif,
motivasi, kognitif, dan daya nalar siswa. Perbedaan tersebut tentu berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
2 Faktor Eksternal a Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Misalnya, seorang siswa yang belajar
dengan kondisi ruangan yang pengap dan panas tentunya mengganggu konsentrasi siswa karena saat
belajar siswa lebih sibuk kipas-kipas dibandingkan dengan memperhatikan guru saat menerangkan materi.
Permasalahan tersebut dapat berimbas pada hasil belajar siswa yang kurang maksimal.
Berbeda dengan siswa yang belajar dengan kondisi rungan yang nyaman, dan tidak panas. Maka siswa
akan lebih nyaman dan mudah memahami materi yang di sampaikan guru. Faktor lingkungan ini meliputi
lingkungan fisik maupun lingkungan sosial.
b Faktor Instrumental Faktor instrumental merupakan faktor yang
keberadaan dan pengunaannya sudah dirancang sesuai dengan
hasil belajar
yang diharapkan. Faktor instrumental ini berupa kurikulum, sarana, dan guru.
Faktor yang mempengaruhi hasil belajar juga dapat dilihat dari faktor apa saja yang mempengaruhi belajar, karena hasil
belajar merupakan hasil yang diperoleh dari proses belajar. Slameto 2013: 54
–71 membagi menjadi dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar, yaitu:
1 Faktor Ekstern Faktor ekstern merupakan faktor yang berasal dari luar
diri siswa. Faktor ekstern dikelompokkan kedalam 3 faktor yaitu: 1 faktor keluarga, yang meliputi cara orang tua
mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua dan latar
belakang kebudayaan; 2 faktor sekolah mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa
dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung,
metode belajar, dan tugas rumah; 3 faktor masyarakat meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media,
teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.
2 Faktor Intern Faktor intern merupakan faktor dari dalam diri siswa.
Faktor intern sendiri terdiri dari tiga faktor, meliputi: 1 faktor jasmani yaitu kesehatan, dan cacat tubuh; 2 faktor
psikologis meliputi inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan; serta 3 faktor kelelahan.
Faktor lain yang berpengaruh terhadap hasil belajar yaitu kecerdasan emosional. Hal ini didukung pendapat Aunurrahman
2012: 109 yang mengemukakan bahwa keberhasilan siswa dalam belajar ternyata lebih banyak ditentukan oleh faktor-faktor
emosi, antara lain daya tahan, keuletan, ketelitian, disiplin, rasa tanggung jawab, kemampuan menjalani kerjasama, motivasi yang
tinggi serta beberapa dimensi emosional lainnya. Pendapat lain dikemukakan oleh Goleman 2000: 404
bahwa emosi yang dimanfaatkan secara produktif membuat siswa lebih
mampu memusatkan perhatian pada tugas
yang dikerjakannya, sehingga nilai-nilai yang diperoleh siswa
meningkat. Kedua pendapat mengenai kecerdasan emosional tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa yang mampu mengelola
emosi dengan baik akan lebih fokus terhadap tanggung jawabnya dalam belajar sehingga hasil belajarnya akan maksimal.
Begitu banyak faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa seperti yang telah dipaparkan di atas. Maka pada
penelitian ini peneliti membatasi hanya pada dua faktor yang akan dibahas. Faktor-faktor tersebut yaitu pergaulan teman sebaya dan
kecerdasan emosional.
B. Penelitian yang Relevan