Rp4.800.000.000,00 empat miliar delapan ratus juta rupiah boleh menghitung penghasilan neto dengan menggunakan Norma Penghitungan
Penghasilan Neto. b.Wajib Pajak Orang Pribadi yang tidak melakukan kegiatan usaha atau
pekerjaanbebas. c. Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan wajib pajak yang wajib
menyelenggarakan pembukuan harus dilampiri dengan laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi serta keterangan lain yang diperlukan
untuk menghitung besarnya penghasilan kena pajak.
2. Penyelenggaraan Pencatatan dan Pembukuan
Ada beberapa syarat dalam penyelenggaraan pencatatan atau pembukuan yaitu: a. Harus dilakukan dengan itikat baik dan mencerminkan keadaan atau
kegiatan usaha yang sebenarnya. b. Harus diselenggarakan di Indonesia dengan menggunakan huruf Latin,
angka Arab, satuan mata uang Rupiah dan disusun dalam bahasa Indonesia atau bahasa asing yang diizinkan oleh Menteri Keuangan.
c. Diselenggarakan dengan prinsip taat azas dengan stelsel acrual atau stelsel kas.
d. Perubahan terhadap metode pembukuan danatau tahun buku harus mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Pajak.
e. Pembukuan dengan menggunakan bahasa asing dan mata uang selain rupiah dapat diselenggarakan oleh wajib pajak setelah mendapat izin Menteri
Keuangan.
D. Pemeriksaan dan Penyidikan
1 . Pemeriksaan
Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan mengolah data, keterangan, danatau bukti yang dilaksanakan secara objektif dan profesional
berdasarkan suatu standar pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan
kewajiban perpajakan danatau untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Pemeriksaan dilakukan oleh
petugas pemeriksa dan harus memiliki tanda pengenal pemeriksa, dilengkapi dengan Surat Perintah Pemeriksaan serta memperlihatkannya kepada Wajib pajak.
Adapun tujuan pemeriksaan adalah untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan wajib pajak dan untuk tujuan lain dalam rangka
melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Ada tiga kewajiban wajib pajak yang diperiksa, yaitu;
a. memperlihatkan danatau meminjamkan buku atau catatan, dokumen yang menjadi dasarnya, dan dokumen lain yang berhubungan dengan penghasilan
yang diperoleh, kegiatan usaha, pekerjaan bebas Wajib pajak, atau objek yang terutang pajak;
b. memberikan kesempatan untuk memasuki tempat atau ruang yang dipandang perlu dan memberi bantuan guna kelancaran pemeriksaan; danatau
c. memberikan keterangan lain yang diperlukan
2. Penyidikan Tindak pidana di bidang perpajakan adalah serangkaian tindakan yang
dilakukan oleh penyidik untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tindak pidana di bidang perpajakan yang terjadi serta
menemukan tersangkanya.
Penyidik adalah pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak yang diberi wewenang khusus sebagai penyidik untuk
melakukan penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Wewenang penyidik adalah:
a. menerima, mencari, mengumpulkan, dan meneliti keterangan atau laporan berkenaan dengan tindak pidana di bidang perpajakan agar keterangan atau
laporan tersebut menjadi lebih lengkap dan jelas; b. meneliti, mencari, dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi
atau badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak pidana di bidang perpajakan;