1. 62,5 guru yang
mengajarkan literasi keuangan merasa kesulitan
mengajarkan materi pembelajaran literasi
keuangan.
2. Beberapa guru
menyampaikan materi kepada siswa dengan tidak
jelas dan guru kesulitan memberikan contoh konkret
literasi keuangan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Terbatasnya media
pembelajaran yang dapat membantu dalam proses
pembelajaran literasi keuangan.
1. Komik edukasi “Impian
Moni” menjadi media yang layak digunakan
dalam pembelajaran literasi keuangan baik dari
aspek materi, media, dan bahasa.
2. Pemahaman siswa
Sekolah Dasar dalam pembelajaran literasi
keuangan kompetensi anggaran pribadi
meningkat.
Penelitian pengembangan saat ini:
Komik Edukasi “Impian Moni” sebagai Media Pembelajaran
Literasi Keuangan Kompetensi Anggaran Pribadi untuk Siswa
Sekolah Dasar
C. Kerangka Berpikir
Gambar 1. Kerangka Berpikir Literasi keuangan merupakan proses peningkatan pemahaman
masyarakat mengenai konsep keuangan dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran literasi keuangan kini diterapkan di beberapa Sekolah Dasar
sebagai pilot project pembelajaran literasi keuangan di Indonesia. Namun, pada kenyataannya 62,5 guru yang mengajarkan literasi keuangan merasa
Permasalahan Hasil yang Diharapkan
Penelitian Pengembangan
kesulitan mengajarkan materi pembelajaran literasi keuangan. Guru masih kesulitan untuk memberikan contoh konkret literasi keuangan dalam
kehidupan sehari-hari. Media pembelajaran memiliki peran penting dalam pembelajaran,
termasuk pembelajaran literasi keuangan. Penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat mengkonkretkan berbagai konsep yang
abstrak. Media pembelajaran literasi keuangan yang digunakan di sekolah masih terbatas sehingga perlu dikembangkan media pembelajaran literasi
keuangan. Salah satu media yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran adalah
komik edukasi. Komik edukasi “Impian Moni” adalah komik edukasi yang
digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran melalui kata-kata dan gambar yang tersusun secara runtut menggambarkan suatu peristiwa atau
cerita yang dapat digunakan untuk pembelajaran literasi keuangan. Komik edukasi
“Impian Moni” bertujuan untuk memberikan gambaran peristiwa atau cerita kepada siswa mengenai pengelolaan keuangan yang baik dengan
membuat anggaran. Media komik edukasi
“Impian Moni” dikembangkan melalui beberapa tahapan yaitu define, design, develop, dan disseminate. Pada tahap define
proses yang dilakukan adalah menganalisis kebutuhan terkait media yang akan dikembangkan melalui wawancara dengan guru. Tahap design merupakan
tahap perancangan produk media komik edukasi “Impian Moni”. Tahap
develop merupakan tahap pengembangan yang dilakukan dengan validasi oleh
ahli. Sedangkan tahap yang terakhir adalah disseminate atau penyebarluasan produk akhir ke beberapa sekolah.
Pengembangan media komik edukasi “Impian Moni” kompetensi
anggaran pribadi diharapkan komik ini layak digunakan dalam pembelajaran literasi keuangan. Komik edukasi ini juga diharapkan mampu meningkatkan
pemahaman literasi keuangan khususnya dalam hal membuat anggaran pribadi.
D. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan landasan teori yang telah disebutkan, maka pertanyaan penelitian yang diajukan dan diharapkan dapat diperoleh
jawabannya melalui penelitian ini adalah: 1.
Bagaimana cara mengembangkan komik edukasi “Impian Moni” sebagai media pembelajaran literasi keuangan kompetensi anggaran pribadi untuk
siswa Sekolah Dasar? 2.
Bagaimana tingkat kelayakan aspek materi, media, dan bahasa komik edukasi
“Impian Moni” sebagai media pembelajaran literasi keuangan kompetensi anggaran pribadi untuk siswa Sekolah Dasar?
3. Bagaimana peningkatan pemahaman siswa Sekolah Dasar mengenai
pembelajaran literasi keuangan kompetensi anggaran pribadi dengan menggunakan komik edukasi
“Impian Moni”?
51
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan Research and Development dengan menggunakan model Four-D yang dikembangkan oleh
Thiagarajan dan Semmel. Nana Syaodih 2009 menyatakan bahwa penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk
mengembangkan suatu produk atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan. Terdapat 4 tahapan dalam penelitian
pengembangan model Four-D yaitu tahap Pendefinisian Define, Perancangan Design, Pengembangan Develop, dan Penyebaran Disseminate.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SD Muhammadiyah Pakel yang beralamat di Komplek Masjid Mataram, Jl. Pakel Baru No. 40 Umbulharjo,
Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian dilakukan bertahap dari bulan November 2015 hingga Maret 2016.
C. Prosedur Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan Research and Development dengan menggunakan model Four-D oleh Thiagarajan dan
Semmel 1974. Model pengembangan Four-D terdiri atas 4 tahap utama yaitu: 1
Define pendefinisian,
2 Design
perancangan, 3
Develop Pengembangan, 4 Disseminate penyebaran. Berikut ini merupakan diagram
alur pengembangan komik edukasi “Impian Moni” seperti pada gambar 2.
Analisis Kebutuhan Analisis Siswa
Analisis Tugas Analisis Konsep
Spesifikasi Tujuan Penyusunan Tes
Pemilihan Media Pemilihan Format
Rancangan Awal Validasi Ahli
Uji Pengembangan
Uji Validasi Penyebaran
Revisi Revisi
Define
Design
Develop
Disseminate
Gambar 2. Diagram Alur Pengembangan Komik Edukasi
1. Tahap Pendefinisian Define
Tujuan dari
tahap pendefinisian
adalah menetapkan
dan mendefinisikan kebutuhan pembelajaran dengan menganalisis tujuan dan
batasan materi. Tahap ini terdiri dari lima langkah pokok, yaitu analisis