11
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori 1. Disiplin Kerja
a. Pengertian Disiplin Kerja
Menurut Mangkunegara 2001, disiplin kerja dapat diartikan pelaksanaan manajemen untuk memperteguh pedoman-
pedoman organisasi. Disiplin kerja sebagai sikap menghormati, menghargai, dan taat pada peraturan yang berlaku baik tertulis
maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya, tidak mengelak dangan sanksi-sanksi apabila melanggar tugas dan
wewenang yang diberikan kepadanya menurut Siswanto 2001. Berdasarkan pengertian di atas disiplinan kerja adalah sebuah alat
yang digunakan agar para karyawan mau menaati dan sadar akan semua peraturan yang berlaku dan disepakati.
Menurut Hasibuan 2001, dalam suatu organisasi umumnya individu-individu yang berada di dalamnya sadar akan
adanya norma atau aturan organisasi dan mereka pun sadar akan tuntutan kepatuhan tehadap norma atau aturan tersebut. Norma itu
sendiri merupakan standar atau aturan main yang diikuti oleh
12
banyak orang. Perilaku yang ditunjukan oleh masing-masing individu pegawai mencerminkan sampai seberapa jauh pegawai
tersebut konsekuen dan konsisten mengikuti dan mematuhi atau melanggar norma dan aturan yang berlaku di sebuah organisasi.
b. Karakteristik Disiplin Kerja
Perilaku disiplin, menurut Sinungan 1997 tercermin dalam pola tingkah laku dengan ciri ciri sebagai berikut: 1
adanya hasrat yang kuat untuk melaksanakan sepenuhnya apa yang sudah menjadi norma, etika dan kaidah yang berlaku dalam
masyarakat, 2 adanya perilaku yang dikendalikan, 3 adanya ketaatan. Perilaku disiplin trewujud atas dasar dorongan dari
dalam individu pegawai sebagai respon atas penghormatannya terhadap peraturan yang ditetapkan. Disiplin juga merupakan
alat pengandali diri seseorang untuk menentukan apa yang boleh dan tidak dilakukan serta sejauh mana dia melakukan tindakan
yang masih dalam batas tanggungjawabnya. Ketaatan terhadap atasan maupun pertauran yang ditetapkan, sangat dipengaruhi
oleh disiplin yang dimiliki seseorang. Ketika tidak ada
dorongan untuk melakukan kedisiplinan, maka ketaatan akan
13
sulit terwujud. Disiplin kerja terbagi menjadi dua jenis Terry, 2006, yaitu :
1 Self dicipline.
Disiplin ini timbul karena kesadaran dari dalam diri seseorang secara sukarela mematuhi
peraturan karena ia merasa telah menjadi bagian dalam organisasi.
2 Command discipline.
Disiplin yang muncul akrena adanya paksaan atau ancaman dari orang lain.
Handoko 2001 membagi disiplin kerja menjadi tiga macam kedisiplinan,yaitu:
1 Disiplin preventif
Disiplin preventif
adalah upaya
pencegahan agar
pegawai menghindari
penyelewengan terhadap peraturan. Sasaran
pokoknya adalah untuk mendorong disiplin diri diantara para pegawai. Dengan cara itu, para
pegawai menjaga disiplin diri mereka bukan semata-mata karena dipaksa manajeman. Adapun
14
aturannya seperti : kehadiran, penggunaan jam kerja, ketetapan waktu, penyelesaian pekerjaan.
2 Disiplin korektif
Disiplin korektif adalah penanganan erhadap pegawai yang melakukan tindakan
indisipliner dan mencegah terjadnya pelanggaran lebih lanjut.
3 Disiplin progresif
Disiplin progresif
yaitu pemberian
hukuman-hukuman yang lebih berat terhadap pelanggaran-pelanggaran yang berulang untuk
memberikan kesempatan kepada pegawai untuk mengambil tindakan korektif sebelum hukuman-
hukuman yang lebih serius dilaksanakan. Adapun langkah-langkah dalam memberikan hukuman
progresif adalah peringatan lisan, peringatan tertulis, skorsing dan pemecatan
15
c. Indikator Disiplin Kerja