Mengukur Kepuasan Pelanggan LANDASAN TEORI

46 Engel, et al 1995 Juga menyatakan bahwa kepuasan pelanggan merupakan evaluasi purna beli termasuk alternatif yang di pilih sekurang-kurangnya sama atau melampaui harapan pelanggan, sedangkan ketidakpuasan timbul apabila hasil tidak memenuhi harapan pelanggan. Kepuasan berfungsi untuk mengukuhkan loyalitas pelanggan sementara ketidak puasan dapat menyebabkan keluhan komunikai lisan yang negatif. Kepuasan konsumen dibedakan menjadi dua yaitu kepuasan fungsional dan kepuasan psikologis. Kepuasan fungsional merupakan kepuasan yang diperoleh dari fungsi suatu produk yang dimanfaatkan, sedangkan kepuasan psikologis merupakan kepuasan yang diperoleh dari atribut yang bersifat tidak berwujud dari suatu produk.

6. Mengukur Kepuasan Pelanggan

Menurut Kotler 2000 Alat yang dapat digunakan untuk mengukur kepuasan pelanggan, antara lain: a. Sistem keluhan dan saran Suatu perusahaan yang berorientasi pada pelanggan memiliki suatu sistem yang dapat mempermudah pelanggan mengajukan saran dan keluhan. Informasi mengenai kebutuhan 47 pelanggan dapat diperoleh melalui formulir keluhan pelanggan, hotline , nomor bebas pulsa, website dan e-mail dalam rangka komunikasi dua arah, dengan tujuan perusahaan dapat menyelesaikan masalah dengan cepat. b. Survei kepusan pelanggan Perusahaan-perusahaan yang responsif dalam menanggapi keluhan pelanggan dan memahami tingkat kepuasan pelanggan melalui survey langsung secara berkala. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengirim kuisioner atau menelepon pelanggan yang dipilih secara acak sebagai sampel melalui survey perusahaan juga mencari tahu pandangan pelanggan mengenai kinerja pesaing, pemgumpulan data juga dimaksudkan perusahaan mencari tahu keinginan pelanggan sehingga dapat diketahui factor apa saja yang dapat membuat pelanggan kembali untuk membeli ulang keperusahaan tersebut, jika kepuasannya tinggi maka keinginan pelanggan untuk membeli kembali cenderung besar. Manfaat lainnya adalah untuk mengukur ketersediaan konsumen, merekomendasikan perusahaan dan merek tertentu kepada orang lain. Metode ini merupakan salah satu metode yang memerlukan 48 biaya besar dan waktu yang cukup banyak akan tetapi apabila dilakukan dengan benar dapat memberikan hasil yang baik. Survey dapat dilakukan secara internal atau menyewa agen-agen eksternal. Metode ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain: 1 Directly Reported Satisfaction Pengukuran dilakukan secara langsung melalui pertanyaan seperti: “seberapa puas saudara terhadap produk X? Apakah sangat tidak puas, tidak puas, netral, puas dan sangat puas.?” 2 Derived Reported Satisfaction Pertanyaan yang diajukan menyangkut dua hal yang utama, yaitu besarnya harapan pelanggan terhadap atribut tertentu dan besarnya kinerja yang dirasakan pelanggan. 3 Problem Analysis Pelanggan yang dijadikan responden diminta untuk mengungkapkan dua hal pokok yaitu, masalah-masalah yang dihadapi pelanggan yang berkaitan dengan penawaran dari perusahaan dan saran-saran untuk melakukan perbaikan- perbaikan. 49 4 Importance Performance Analysis Responden diminta untuk mengurutkan berbagai atribut dari penawaran dari yang paling penting hingga yang kurang penting. Selain itu, responden juga diminta mengurutkan kinerja perusahaan dalam masing-masing atribut dari yang paling baik hingga kurang baik. c. Belanja Siluman Informasi mengenai kekuatan dan kelemahaan suatu perusahaan dan pesaing dapat diperoleh dari orang lain yang disewa untuk bertindak sebagai pelanggan yang disebut pembeli misteri mystery shoper pelanggan misteri ini juga dapat bertanya menguji apakah karyawan perusahaan tersebut dapat mengatasi situasi dengan baik, misalnya dengan mengajukan keluhan. Bukan hanya menyewa pembeli manajer perusahaan tersebut juga perlu mengetahui secara langsung bagaimana karyawan dan perusahaan pesaingnya dapat menangani perusahaan. d. Analisis pelanggan yang hilang lost customers analysis Pelanggan yang berhenti membeli atau beralih ke pesaing dapat memberi informasi apa penyebab terjadinya hal tersebut dan 50 apa saja kelebihan kelebihan dari pesing. Kenaikan tingkat kehilangan pelanggan menunjukan bahwa perusahaan ggal memuaskan pelangan .

B. KERANGKA PEMIKIRAN

Globalisasi yang telah menjadi sesuatu yang pasti bagi peradaban manusia serta mudahnya akses informasi dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat, membawa kehidupan kearah dunia tanpa batas borderless world . Perubahan demi perubahan tersebut telah berdampak pada kehidupan sosial masyarakat. Perubahan mencolok salah satunya adalah pada pola konsumsi pangan. Masyarakat khususnya di daerah kota dengan mobilitas sehari-hari yang cukup tinggi lebih banyak memilih untuk makan ditempat yang menyajikan makanan cepat saji. Bahkan dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang mendorong ke arah peningkatan pendaptan perkapita telah merubah gaya hidup masyarakat perkotaan. Restauran dengan konsep siap saji seperti Es Teler 77 yang saat ini hadir merupakan dampak nyata dari globalisasi. Masyarakat menganggap kalau telah masuk restaurant food court atau café dan sejenis yang akhir-akhir