BAB III METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif komperatif. Penelitian kuantitatif komperatif adalah penelitian untuk melihat perbedaan antara dua
variabel yaitu variabel kepemimpinan transaksional dan kepemimpinan transformasional terhadap employee engagement. Berikut akan dijelaskan lebih
lanjut mengenai identifikasi variabel penelitian, definisi operasional, populasi dan , metode dan alat pengumpulan data, validitas, reliabilitas, dan uji daya beda
aitem, dan metode analisis data.
A. Identifikasi Variabel
1. Variabel bebas = Gaya kepemimpinan Kepemimpinan Transformasional
Kepemimpinan Transaksional 2. Variabel tergantung = employee engagement
B. Definisi Operasional 1.
Employee engagement
Employee engagement adalah suatu keadaan dimana anggota suatu organisasi memberikan usahanya dalam bekerja melebihi dari apa yang diharapkan
organisasi yang dikarakteristikkan oleh level energi dan resiliensi yang tinggi, adanya kemauan untuk investasi tenaga, presistensi, tidak mudah lelah, dan
ditandai juga dengan antusiasme yang kuat serta keadaan terjun total yang dikarakteristikan dengan perasaan waktu yang cepat berlalu dan sulitnya
memisahkan diri dari pekerjaan. Employee engagement akan diukur menggunakan skala UWES Utretch Work Engagement Scale yang didasarkan pada
karakteristik employee engagement menurut Schaufeli yaitu Vigor, Dedication dan Absorption.
2. Kepemimpinan Transformasional
Kepemimpinan transformasional adalah suatu keadaan dimana pemimpin mampu mendorong, menginspirasi dan memotivasi karyawan untuk melakukan tanggung
jawabnya melebihi yang diharapkan perusahaan sehingga mencapai kinerja yang luar biasa.
3. Kepemimpinan Transaksional
Kepemimpinan transaksional adalah suatu keadaan dimana pemimpin memfokuskan diri pada penyelesaian tugas – tugas dan untuk memotivasi
bawahannya dengan mengandalkan sistem pemberian penghargaan ataupun hukuman.
Gaya kepemimpinan transformasional dan transaksional akan diukur menggunakan skala MLQ Multifactor Leadership Questioaire yang didasarkan
pada dimensi - dimensi gaya kepemimpinan tersebut menurut Bass dan Avolio. Adapun dimensi – dimensi gaya kepemimpinan transformasional yaitu idealized
influence, inspirational motivation, intellectual stimulation, dan individual consideration. Sementara dimensi – dimensi gaya kepemimpinan transaksional
adalah contingent reward, management by exception active dan management by exception passive.
C. Populasi, Sampel, Dan Metode Pengambilan Sampel 1. Populasi Penelitian
Populasi adalah seluruh penduduk yang dimaksudkan untuk diteliti. Populasi dibatasi sebagai sejumlah penduduk atau individu yang setidaknya mempunyai
satu sifat yang sama. Populasi adalah semua individu untuk siapa kenyataan- kenyataan yang diperoleh dari sampel hendak digeneralisasikan Hadi, 2000.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan pada perusahaan pembangkit jaringan transmisi PLN yang ada di Kota Berastagi. Khususnya
karyawa PT. Mega Power Mandiri dan PT. Karya Harmoni Oasis.
2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Sampel dalam penelitian dimaksudkan sebagai subjek yang akan diteliti Hadi, 2000. Sampel adalah sebahagian dari populasi yang merupakan
penduduk yang jumlahnya kurang dari populasi Hadi, 2000.Dalam penelitian ini jumlah sampel yang digunakan adalah 166 orang, dengan perincian 83 orang
karyawan PT. Mega Power Mandiri dan 83 orang karyawan PT Karya Harmoni Oasis.
Karakteristik subjek dalam penelitian ini adalah: Karyawan dengan masa kerja diatas 1 tahun.
Metode pengambilan sampel adalah cara yang digunakan untuk mengambil sampel dari populasi dengan menggunakan prosedur tertentu
agar diperoleh sampel yang mewakili populasi Hadi, 2000. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik nonprobability dimana tidak semua individu dalam populasi diberi
peluang yang sama untuk menjadi anggota sampel Hadi, 2000. Teknik nonprobability yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive
sampling. Menurut Hadi 2000, purposive sampling merupakan pemilihan
sekelompok subjek yang didasarkan atas ciri-ciri tertentu yang dipandang memiliki ciri-ciri atau sifat-sifat yang sama dengan populasi yang telah
ditentukan sebelumnya.
D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data menggunakan skala yang dibagikan kepada responden. Hadi 2006 menyatakan bahwa skala adalah set pertanyaan yang sudah disiapkan
dan ditulis sebelumnya oleh peneliti, untuk dimintakan jawabannya pada responden, skala tidak selalu berupa pertanyaan, namun juga dapat berupa
pernyataan. Proses penyebaran dan pengumpulan skala dilakukan secara langsung di tempat yang menjadi obyek penelitian.
Dalam penelitian ini menggunakan dua skala yaitu skala yang digunakan untuk mengukur employee engagement adalah skala yang diadaptasi dari UWES
Utrecht Work Engagement yang disusun oleh Schaufeli 2002 dan skala kepemimpinan transformasional dan transaksional yang diadaptasi dari
Multifactor Leadership Questionnaire oleh Avolio dan Bass 1990
E. Validitas dan Reliabilitas 1. Validitas
Validitas dapat didefinisikan sebagai ukuran seberapa cermat suatu test melakukan fungsi ukurnya Azwar, 1986. Sehingga peneliti dapat mengetahui
seberapa jauh responden menjawab sesuai yang diinginkan peneliti. Data penelitian tidak akan berguna apabila instrument yang digunakan untuk
mengumpulkan data penelitian itu tidak memiliki validitas yang tinggi. Validitas di penelitian ini dicapai dengan cara validitas isi content validity. Sementara
pengujian validitas isi ini dilakukan dengan analisa rasional atau professional
judgement. 2. Reliabilitas
Reliabilitas pada prinsipnya menunjukkan sejauhmana pengukuran itu dapat memberikan hasil yang relatif tidak berbeda bila dilakukan pengukuran
kembali terhadap subjek yang sama Azwar, 1986. Suatu penelitian dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pengukuran terhadap suatu kelompok
dengan subjek yang sama akan menghasil kan hasil yang sama. Pada penelitian ini estimasi reliabilitas dilihat dengan menggunakan koefisien alpha cronbach
Azwar, 2000. F. Uji Daya Beda Aitem
Uji daya beda aitem digunakan untuk melihat sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu yang memiliki atribut dengan yang tidak memiliki
atribut yang hendak diukur Azwar, 2004. Pengujian daya beda aitem ini dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor pada setiap
aitem dengan suatu kriteria yang relevan yaitu distribusi skor skala itu sendiri. Komputasi ini menghasilkan koefisien korelasi aitem total yang dapat dilakukan
dengan menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment Azwar, 2004. Besarnya koefisien korelasi item total bergerak dari 0 sampai dengan 1,00
dengan nilai positif dan negatif. Semakin baik daya diskriminasi item maka koefisien korelasinya semakin mendekati angka 1,00 Azwar, 2000. Batasan nilai
indeks daya beda item dalam penelitian ini adalah 0,3, sehingga setiap item yang memiliki harga kritik
≥ 0,3 sajalah yang akan digunakan dalam pengambilan data yang sebenarnya.
G. Prosedur Penelitian 1. Tahap Persiapan Penelitian