3. Lingkungan kerja: Hal terakhir yang mempengaruhi employee engagement meliputi kondisi
lingkungan kerja yang nyaman. Kondisi kerja yang nyaman dapat menjadi pemicu teciptanya employee engagement. Beberapa kondisi lingkungan kerja yang
diharapkan dapat mendorong terciptanya employee engagement yaitu: a. Lingkungan kerja yang memiliki keadilan distributif dan prosedural.
Pegawai yang berpersepsi memperoleh keadilan tersebut akan berlaku adil pada organisasi dengan cara membangun ikatan emosi yang
mendalam pada organisasi. b. Lingkungan kerja yang melibatkan karyawan dalam pengambilan
keputusan. Hal ini akan mempengaruhi karyawan secara psikologis dan menganggap dirinya berhrga bagi organisasi.
c. Organisasi yang memperhatikan keseimbangan antara kehidupan kerja dan keluarga.
B. Gaya Kepemimpinan A. Gaya Kepemimpinan Transformasional
1. Pengertian Gaya Kepemimpinan Transformasional
Burns 1978 pada hakekatnya menekankan bahwa gaya kepemimpinan transformasional lebih kepada seorang pemimpin yang memotivasi bawahannya
untuk melakukan tanggung jawabnya lebih dari yang diharapkan perusahaan.
Sementara Bass dan Ringio 2006 mengatakan bahwa gaya kepemimpinan transformasional adalah kepemimpinn yang mampu mendorong dan
menginspirasi para pengikutnya untuk mencapai kinerja luar biasa dengan cara memberdayakan dan menyelaraskan antara tujuan individu, tujuan kelompok serta
tujuan organisasi atau perusahaan. Lebih lanjut Robbins 1998 menyatakan bahwa gaya kepemimpinan transformasional adalah gaya kepemimpinan yang
menginspirasi para pengikutnya untuk mengenyampingkan kepentingan pribadi mereka dan memiliki kemampuan mempegaruhi yang luar biasa. Untuk
memotivasi karyawan, pemimpin transformasional berusaha mendorong dan menginspirasi para karyawannya agar mampu mengembangkan kemampuan yang
mereka miliki. Jadi berdasarkan penjabaran diatas, gaya kepemimpinan transformasional adalah kepemimpinan yang mampu mendorong, menginspirasi
dan memotivasi karyawan untuk melakukan tanggung jawabnya melebihi yang diharapkan perusahaan sehingga mencapai kinerja yang luar biasa.
2. Dimensi Gaya Kepemimpinan Transformasional
Menurut Bass 1990 ada beberapa dimensi dari gaya kepemimpinan transformasional adalah sebagai berikut. Yang pertama adalah Idealize Influence –
Charisma. Idealize Influence – Charisma adalah perilaku yang memberikan wawasan serta kesadaran akan misi, menanamkan kebanggan serta mendapatkan
sikap hormat dan kepercayaan dari bawahannya. Dimensi ini dikenal dengan pemimpin yang menjadi panutan, dihormati dan dikagumi oleh bawahannya.
Idealize Influence – Charisma di bagi menjadi dua yaitu:
a. Idealized Influence Attribute : Karisma sosial seorang pemimpin yang dipersepsikan sebagai pemimpin yang berkuasa dan percaya diri, serta fokus pada
tujuan. Pemimpin seperti ini menunjukkan kebanggaan, rasa hormat dan kepercayaan dari karyawannya.
b. Idealized Influence Behavior: Tindakan karismatik dari seseorang pemimpin yang mengacu pada misi dan nilai – nilai serta keyakinan yang dianut. Pemimpin
ini memiliki prinsip, etika serta moral yang baik serta mengkomunikasikan nilai dan tujuan organisasi secara meyakinkan.
Dimensi gaya kepemimpinan transformasional yang kedua adalah Inspirational Motivation. Inspirational Motivation terbentuk ketika pemimpin
menunjukkan antusiasme dan optimisme serta menciptakan suasana kerja yang berkomitmen mencapai tujuan dan visi organisasi. Selain itu pemimpin yang
memiliki karakteristik ini adalah pemimpin yang mampu mengkomunikasikan harapan – harapan tinggi yang fokus terhadap usaha atau upaya dan
mengekspresikan tujuan penting dengan cara yang sederhana. Selanjutnya dimensi gaya kepemimpinan transformasional yang ketiga adalah Intellectual
Stimulation. Intellectual Stimulation adalah perilaku yang meningkatkan kecerdasan, rasionalitas dan pemecahan masalah yang cermat dan seksama
dengan cara mendorong kreatifitas pengikutnya. Dan yang terakhir adalah dimensi Individualized Consideration. Individualized
Conscideration adalah perilaku yang memberikan perhatian, membina, melatih dan membimbing karyawan secara individual dan juga diikuti dengan pemberian
saran. Pemimpin yang memiliki karakteristik ini adalah pendengar dan memiliki interaksi yang baik dengan karyawannya. Umumnya para karyawan dengan
pemimpin berkarakteristik seperti ini berkembang mejadi individu yang berpotensi tinggi.
B. Gaya Kepemimpinan Transaksional 1. Pengertian Gaya Kepemimpinan Transaksional