Skenario Failover ABR Memutus 1 Link ABR : Link 8 ke

Gambar 4.6 Topologi Jaringan OSPF Multiple Area Saat Pemutusan Link ABR Router 8 ke 13 Gambar 4.5 Topologi Jaringan OSPF Single Area Saat Pemutusan Link Router 8 ke 13 2. Skenario 2. Failover ABR Memutus 1 Link ABR : Link 8 ke 13 putus detik ke 500 Single Area Multiple Area Dari gambar 4.5 dan 4.6 dapat kita lihat persamaan antara single area dan multiple area. Traffic yang di lalui dimulai dari router 20 menuju router 1, tetapi pada detik 500 link dari router 8 ke 13 diputus, hal ini menyebabkan router tersebut akan mencari jalur lain untuk sampai ke tujuannya. Dapat kita lihat OSPF Single Area memilih traffic dari router 20, router 19, router 18, router 17, router 12, router 7, router 2, kemudian router 1. Begitu juga dengan OSPF Multiple Area memilih traffic dari router 20, router 19, router 18, router 17, router 12, router 7, router 2, kemudian router 1. Terdapat persamaan antara keduanya, hal ini disebabkan karena jalur yang di lalui single area dan multiple area mempunyai total cost terkecil, dan untuk multiple area router yang di lalui termasuk efisien karena langsung menuju ketujuannya. Hasil Traffik pemutusan Link 8 ke 13 detik 500 Tabel 4.3 Hasil Perbandingan Overhead Routing OSPF Single Area Dan Multiple Area Saat Pemutusan Link Router 8 ke 13 Multiple Area Single Area Waktu Putus sec 480 480 Bits 15,022.67 5,245 Waktu Menemukan Jalur Lain sec 528 504 Bits 2,225.33 2,192.00 bits Gambar 4.7 Grafik perbandingan Overhead routing OSPF Single Area Dan Multiple Area Saat Pemutusan Link Router 8 ke 13 Zoom Dari hasil Tabel 4.3 dan Gambar 4.7 grafik pemutusan link router 8 ke router 13 detik ke 500, dapat di lihat bahwa pada detik 480 untuk single area naik sampai pada 5,245 bits, sedangkan untuk multiple area naik melebihi single yaitu 15,022.67 bits. Disini dapat kita lihat multiple area bitsnya jauh lebih tinggi dari single area saat pemutusan link router 8 ke router 13, hal ini di sebabkan karena link yang di putus merupakan link router ABR. Router ABR sangat penting dalam multiple area karena router ABRlah yang mempunyai informasi tabel routing dari area lain, dan untuk router yang bukan ABR hanya mempunyai informasi tabel routing untuk router yang berada pada areanya saja. Ketika sudah menemukan jalur lain untuk meneruskan paket dari router 20, baik ospf single area dan multiple area terdapat perbedaan waktu. Untuk single area yaitu pada detik ke 504 dan 2,192.00 bits sudah stabil, Sedangkan ospf multiple area yaitu pada detik 528 dan 2,225.33 bits. Maka yang di lihat adalah jumlah bits terkecil seberapa jauh OSPF tersebut turun sampai pada bits terendah. Ospf single area lebih cepat menemukan jalur lain karena setiap router mempunyai tabel routing masing-masing, oleh sebab itu jika terjadi pemutusan link, router lain akan langsung memilih jalur lain dengan cost bits Gambar 4.8 Topologi Jaringan OSPF Single Area Saat Pemutusan Link Router 12 ke 17 terkecil, sedangkan ospf multiple area sedikit lebih lambat karena link router yang di putus merupakan Link ABR yang menghubungkan 3 area tersebut, sehingga router tersebut akan sedikit lebih lambat menemukan jalur lain untuk meneruskan paket dari router 20. Karena di multiple area, router ABR lah yang mempunyai informasi tabel routing dari area lain, dan untuk router yang bukan ABR hanya mempunyai informasi tabel routing untuk router yang berada pada areanya saja. 3. Skenario 3. Failover ABR Memutus 2 Link ABR : Link 8 ke

Dokumen yang terkait

Analisis Kinerja Routing Dinamis Degan Teknik OSPF(Open Shortest Path First) Pada Topologi Mesh Dalam Jaringan Lan (Local Area Network) Menggunakan Cisco Packet Tracer

2 79 119

Analisis Perbandingan Single Dan Multiple Area Menggunakan Protokol Ospf (Open Shortest Path First) Pada Jaringan Ethernet (Studi Kasus Lab Jaringan S-1 Ilkom USU Medan)

3 22 100

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Routing Dinamis Open Shortest Path First (OSPF) Multi Area

0 0 1

Analisis Perbandingan Single Dan Multiple Area Menggunakan Protokol Ospf (Open Shortest Path First) Pada Jaringan Ethernet (Studi Kasus Lab Jaringan S-1 Ilkom USU Medan)

0 0 12

Analisis Perbandingan Single Dan Multiple Area Menggunakan Protokol Ospf (Open Shortest Path First) Pada Jaringan Ethernet (Studi Kasus Lab Jaringan S-1 Ilkom USU Medan)

0 0 2

Analisis Perbandingan Single Dan Multiple Area Menggunakan Protokol Ospf (Open Shortest Path First) Pada Jaringan Ethernet (Studi Kasus Lab Jaringan S-1 Ilkom USU Medan)

0 1 4

Analisis Perbandingan Single Dan Multiple Area Menggunakan Protokol Ospf (Open Shortest Path First) Pada Jaringan Ethernet (Studi Kasus Lab Jaringan S-1 Ilkom USU Medan)

1 4 17

Analisis Perbandingan Single Dan Multiple Area Menggunakan Protokol Ospf (Open Shortest Path First) Pada Jaringan Ethernet (Studi Kasus Lab Jaringan S-1 Ilkom USU Medan)

0 0 1

Analisis Perbandingan Single Dan Multiple Area Menggunakan Protokol Ospf (Open Shortest Path First) Pada Jaringan Ethernet (Studi Kasus Lab Jaringan S-1 Ilkom USU Medan)

0 0 24

PENGARUH MODEL JARINGAN TERHADAP OPTIMASI ROUTING OPEN SHORTEST PATH FIRST (OSPF)

0 0 13