Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

69

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil simulasi dan pengujian yang telah dilakukan dapat disimpulkan beberapa hal berikut : 1. Pada pengujian dengan parameter tabel routing, OSPF multiple area lebih unggul di bandingkan dengan single area, hal ini disebabkan karena router pada multiple area hanya memiliki informasi tabel routing pada areanya saja menggunakan konsep area 1, 2, dan 3 makanya tabel routingnya seedikit. Sedangkan single area tabel routingnya banyak karena dari router 1 sampai 20 memiliki semua tabel routing yang sama, yang memuat seluruh informasi IP address dari router lain. 2. Pada pengujian pemutusan link Link Failover dengan parameter overhead routing dan delay, OSPF multiple area lebih unggul di bandingkan dengan single area walaupun selisihnya angkanya hanya sedikit, hal ini disebabkan karena pemutusan di lakukan dalam area internal, misalnya dalam simulasi di atas link dari router 1 ke router 2 masuk dalam area 2 diputus, maka tabel routing yang berubah hanya pada area 2 dan ABRnya saja, area 0 dan 1 tidak terpengaruh. Oleh sebab itu multiple lebih cepat dalam menentukan jalur lain ketika jalur tersebut diputus. Untuk single area lebih lama karena dalam area tersebut terdapat 20 router maka proses pengumpulannya akan memakan waktu lama setelah itu proses penentuan jalur terbaik juga menjadi sangat lambat. 3. Pada pengujian pemutusan link ABR Link Failover ABR dengan parameter overhead routing dan delay, OSPF single area lebih unggul di bandingkan dengan multiple area walaupun selisihnya angkanya hanya sedikit, hal ini disebabkan karena dalam single area tidak memakai konsep area 1 atau 2 router 1 sampai 20 di anggap 1 area internal, oleh sebab itu jika link tersebut diputus, maka single area akan cepat dalam menentukan jalur lain ketika jalur diputus. Untuk multiple area lebih lama karena link yang diputus merupakan link dari router utama yang menghubungkan 3 area. 4. Untuk pengujian dengan parameter paket drop aplikasi UDP dan TCP baik single area dan multiple area paket yang di drop sama, hal ini dikarenakan paket yang di drop berada pada link yang di putus.

5.2. Saran

Dokumen yang terkait

Analisis Kinerja Routing Dinamis Degan Teknik OSPF(Open Shortest Path First) Pada Topologi Mesh Dalam Jaringan Lan (Local Area Network) Menggunakan Cisco Packet Tracer

2 79 119

Analisis Perbandingan Single Dan Multiple Area Menggunakan Protokol Ospf (Open Shortest Path First) Pada Jaringan Ethernet (Studi Kasus Lab Jaringan S-1 Ilkom USU Medan)

3 22 100

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Routing Dinamis Open Shortest Path First (OSPF) Multi Area

0 0 1

Analisis Perbandingan Single Dan Multiple Area Menggunakan Protokol Ospf (Open Shortest Path First) Pada Jaringan Ethernet (Studi Kasus Lab Jaringan S-1 Ilkom USU Medan)

0 0 12

Analisis Perbandingan Single Dan Multiple Area Menggunakan Protokol Ospf (Open Shortest Path First) Pada Jaringan Ethernet (Studi Kasus Lab Jaringan S-1 Ilkom USU Medan)

0 0 2

Analisis Perbandingan Single Dan Multiple Area Menggunakan Protokol Ospf (Open Shortest Path First) Pada Jaringan Ethernet (Studi Kasus Lab Jaringan S-1 Ilkom USU Medan)

0 1 4

Analisis Perbandingan Single Dan Multiple Area Menggunakan Protokol Ospf (Open Shortest Path First) Pada Jaringan Ethernet (Studi Kasus Lab Jaringan S-1 Ilkom USU Medan)

1 4 17

Analisis Perbandingan Single Dan Multiple Area Menggunakan Protokol Ospf (Open Shortest Path First) Pada Jaringan Ethernet (Studi Kasus Lab Jaringan S-1 Ilkom USU Medan)

0 0 1

Analisis Perbandingan Single Dan Multiple Area Menggunakan Protokol Ospf (Open Shortest Path First) Pada Jaringan Ethernet (Studi Kasus Lab Jaringan S-1 Ilkom USU Medan)

0 0 24

PENGARUH MODEL JARINGAN TERHADAP OPTIMASI ROUTING OPEN SHORTEST PATH FIRST (OSPF)

0 0 13