Skenario Failover ABR Memutus 3 Link ABR : Link 8 ke

Gambar 4.11 Topologi Jaringan OSPF Single Area Saat Pemutusan Link Router 12 ke 13 Gambar 4.12 Topologi Jaringan OSPF Multiple Area Saat Pemutusan Link ABR Router 12 ke 13 4. Skenario 4. Failover ABR Memutus 3 Link ABR : Link 8 ke 13 putus detik ke 500, Link 12 ke 17 putus detik ke 1000, dan Link 12 ke 13 putus detik ke 1500 Single Area Multiple Area Dari gambar 4.11 dan 4.12 dapat kita lihat persamaan antara single area dan multiple area. Traffic yang di lalui dimulai dari router 20 menuju router 1. Pada detik 500 tadi link dari router 8 ke 13 diputus, pada detik 1000 link dari router 12 ke 17 diputus, dan kemudian pada detik 1500 link dari router 12 ke 13 diputus, hal ini menyebabkan router tersebut akan mencari jalur lain untuk sampai ke tujuannya. Dapat kita lihat OSPF Single Area memilih traffic dari router 20, router 19, router 18, router 17, router 16, router 11, router 6, kemudian router 1. Begitu juga dengan OSPF Multiple Area memilih traffic dari router 20, router 19, router 18, router 17, router 16, router 11, router 6, kemudian router 1. Terdapat persamaan antara keduanya, hal ini disebabkan karena jalur yang di lalui single area dan multiple area mempunyai total cost terkecil, dan untuk multiple area router yang di lalui termasuk efisien karena langsung menuju ketujuannya. Hasil Traffik pemutusan Link 8 ke 13 detik 500, Link 12 ke 17 detik 1000, dan 12 ke 13 detik 1500 Tabel 4.5 Hasil Perbandingan Overhead Routing OSPF Single Area dan Multiple Area Saat Pemutusan Link Router 12 ke 13 Multiple Area Single Area Waktu Putus sec 1,488 1,488 Bits 7,277.33 7,200 Waktu Menemukan Jalur Lain sec 1,536 1,512 Bits 2,000.00 2,064.00 bits Gambar 4.13 Grafik Overhead routing Perbandingan OSPF Single Area Dan Multiple Area Saat Pemutusan Link Router 12 ke 13 Zoom Dari hasil Tabel 4.5 dan Gambar 4.13 grafik pemutusan link router 12 ke router 13 detik ke 1500, dapat di lihat bahwa pada detik 1,488 untuk single area naik sampai pada 7,200 bits, sedangkan untuk multiple area naik melebihi single yaitu 7,277.33 bits. Ketika sudah menemukan jalur lain untuk meneruskan paket dari router 20, ospf single area lebih unggul yaitu pada detik ke 1,512 dan 2,064.00 bits sudah stabil, sedangkan ospf multiple area sedikit lebih lambat yaitu pada detik 1,536 dan 2,000.00 bits. Ospf single area lebih cepat menemukan jalur lain karena setiap router mempunyai tabel routing masing-masing, oleh sebab itu jika terjadi pemutusan link, router lain akan langsung memilih jalur lain dengan cost terkecil, sedangkan ospf multiple area sedikit lebih lambat karena link router yang di putus merupakan Link ABR yang menghubungkan 2 area tersebut, sehingga router tersebut akan sedikit lebih lambat menemukan jalur lain untuk meneruskan paket dari router 20. Karena di multiple area, router ABRlah yang mempunyai informasi tabel routing dari area lain, dan untuk router yang bukan ABR hanya mempunyai informasi tabel routing untuk router yang berada pada areanya saja bits Gambar 4.15 Topologi Jaringan OSPF Multiple Area Saat Pemutusan Link ABR Router 16 ke 17 Gambar 4.14 Topologi Jaringan OSPF Single Area Saat Pemutusan Link Router 16 ke 17 5. Skenario 5. Failover ABR Memutus 4 Link ABR : Link 8 ke

Dokumen yang terkait

Analisis Kinerja Routing Dinamis Degan Teknik OSPF(Open Shortest Path First) Pada Topologi Mesh Dalam Jaringan Lan (Local Area Network) Menggunakan Cisco Packet Tracer

2 79 119

Analisis Perbandingan Single Dan Multiple Area Menggunakan Protokol Ospf (Open Shortest Path First) Pada Jaringan Ethernet (Studi Kasus Lab Jaringan S-1 Ilkom USU Medan)

3 22 100

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Routing Dinamis Open Shortest Path First (OSPF) Multi Area

0 0 1

Analisis Perbandingan Single Dan Multiple Area Menggunakan Protokol Ospf (Open Shortest Path First) Pada Jaringan Ethernet (Studi Kasus Lab Jaringan S-1 Ilkom USU Medan)

0 0 12

Analisis Perbandingan Single Dan Multiple Area Menggunakan Protokol Ospf (Open Shortest Path First) Pada Jaringan Ethernet (Studi Kasus Lab Jaringan S-1 Ilkom USU Medan)

0 0 2

Analisis Perbandingan Single Dan Multiple Area Menggunakan Protokol Ospf (Open Shortest Path First) Pada Jaringan Ethernet (Studi Kasus Lab Jaringan S-1 Ilkom USU Medan)

0 1 4

Analisis Perbandingan Single Dan Multiple Area Menggunakan Protokol Ospf (Open Shortest Path First) Pada Jaringan Ethernet (Studi Kasus Lab Jaringan S-1 Ilkom USU Medan)

1 4 17

Analisis Perbandingan Single Dan Multiple Area Menggunakan Protokol Ospf (Open Shortest Path First) Pada Jaringan Ethernet (Studi Kasus Lab Jaringan S-1 Ilkom USU Medan)

0 0 1

Analisis Perbandingan Single Dan Multiple Area Menggunakan Protokol Ospf (Open Shortest Path First) Pada Jaringan Ethernet (Studi Kasus Lab Jaringan S-1 Ilkom USU Medan)

0 0 24

PENGARUH MODEL JARINGAN TERHADAP OPTIMASI ROUTING OPEN SHORTEST PATH FIRST (OSPF)

0 0 13