Hello Packet Database Description DBD

Keterangan : 1. Version Number 8 bit, merupakan nomor versi OSPF 2. Type 8 bit, merupakan jenis paket OSPF 3. Packet Length 16 bit, merupakan ukuran pesan OSPF termasuk header OSPF 4. Router ID 32 bit, merupakan router ID dari sumber paket. 5. Area ID 32 bit, merupakan area pada paket ini 6. Checksum 16 bit, field untuk mendeteksi error pada header IP 7. AuTyp e 16 bit, merupakan skema otentikasi yang akan digunakan untuk paket. 8. Authentication 32 bit, digunakan oleh skema otentikasi.

2.4.1. Ada 5 tipe paket yang digunakan OSPF, yaitu :

1. Hello Packet

Hello Packet digunakan untuk menemukan serta membentuk suatu hubungan tetangga antara router OSPF. Untuk membentuk hubungan ini router OSPF akan mengirimkan paket berukuran kecil secara berkala ke jaringan. Paket inilah yang disebut dengan Hello packet. Paket ini juga mengadpertensikan router mana saja yang akan menjadi tetangganya. Pada jaringan multi-access Hello Packet digunakan untuk memilih Designated Router DR dan Back- up Designated Router BDR. DR dan BDR akan menjadi pusat komunikasi seputar informasi OSPF dalam jaringan tersebut. Gambar 2.3 Format Header Hello Packet Format Header Hello Packet Keterangan : 1. Network mask, merupakan network mask yang terkait dengan interface ini. 2. Hello Interval, merupakan jumlah detik setiap router melakukan paket hello. Hello packet dikirimkan berkala setiap 10 detik sekali dalam media broadcast multiaccess dan 30 detik sekali dalam media NBMA. 3. Options, merupakan kemampuan opsional yang didukung oleh router 4. Rtr Pri, merupakan prioritas router, digunakan pada saat pemilihan DR dan BDR 5. Router Dead Interval, merupakan jumlah detik sebelum menyatakan router down. Secara default dead interval adalah 4 kali hello interval. 6. Designated Router, merupakan router yang ditunjuk sebagai ketua dalam jaringan ini berdasarkan priority. DR berfungsi untuk membroadcast pesan LSA pada jaringan multiakses 7. Backup Designated Router, merupakan router yang ditunjuk sebagai wakil ketua dalam jaringan ini. BDR berfungsi untuk menggantikan tugas dari DR jika terjadi masalah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 2.4 Format Header Database Description Packet 8. Neighbor, merupakan ID router setiap tetangga.

2. Database Description DBD

DBD Packet digunakan untuk kepentingan sinkronisasi Link State Database. DBD Packet berisi ringkasan Link State Database. DBD Packet berisi ringkasan Link State Database dan akan dikirimkan ke router lain. Router yang menerima DBD Packet tersebut akan membandingkan dengan Link State Database yang dimilikinya untuk kemudian disinkronkan. DBD Packet dikirimkan secara unicast dengan mengggunakan IP Address dari router yang akan dituju. Format Header Database description packet Keterangan : 1. Options, merupakan kemampuan opsional yang didukung oleh router. 2. I, Bit awal, merupakan yang pertama dalam serangkaian paket DBD. 3. M, merupakan yang terakhir dalam serangkaian paket DBD. Paket terakhir memiliki nilai 0, sementara semua paket sebelumnya memiliki nilai 1. 4. MS, merupakan Master dan Slave. 5. DD sequence number, Digunakan untuk urutan koleksi paket DBD 6. LSA Header, bidang ini berisi header LSA menggambarkan database router lokal.

3. Link-State Request LSR

Dokumen yang terkait

Analisis Kinerja Routing Dinamis Degan Teknik OSPF(Open Shortest Path First) Pada Topologi Mesh Dalam Jaringan Lan (Local Area Network) Menggunakan Cisco Packet Tracer

2 79 119

Analisis Perbandingan Single Dan Multiple Area Menggunakan Protokol Ospf (Open Shortest Path First) Pada Jaringan Ethernet (Studi Kasus Lab Jaringan S-1 Ilkom USU Medan)

3 22 100

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Routing Dinamis Open Shortest Path First (OSPF) Multi Area

0 0 1

Analisis Perbandingan Single Dan Multiple Area Menggunakan Protokol Ospf (Open Shortest Path First) Pada Jaringan Ethernet (Studi Kasus Lab Jaringan S-1 Ilkom USU Medan)

0 0 12

Analisis Perbandingan Single Dan Multiple Area Menggunakan Protokol Ospf (Open Shortest Path First) Pada Jaringan Ethernet (Studi Kasus Lab Jaringan S-1 Ilkom USU Medan)

0 0 2

Analisis Perbandingan Single Dan Multiple Area Menggunakan Protokol Ospf (Open Shortest Path First) Pada Jaringan Ethernet (Studi Kasus Lab Jaringan S-1 Ilkom USU Medan)

0 1 4

Analisis Perbandingan Single Dan Multiple Area Menggunakan Protokol Ospf (Open Shortest Path First) Pada Jaringan Ethernet (Studi Kasus Lab Jaringan S-1 Ilkom USU Medan)

1 4 17

Analisis Perbandingan Single Dan Multiple Area Menggunakan Protokol Ospf (Open Shortest Path First) Pada Jaringan Ethernet (Studi Kasus Lab Jaringan S-1 Ilkom USU Medan)

0 0 1

Analisis Perbandingan Single Dan Multiple Area Menggunakan Protokol Ospf (Open Shortest Path First) Pada Jaringan Ethernet (Studi Kasus Lab Jaringan S-1 Ilkom USU Medan)

0 0 24

PENGARUH MODEL JARINGAN TERHADAP OPTIMASI ROUTING OPEN SHORTEST PATH FIRST (OSPF)

0 0 13