Skenario Failover ABR Memutus 4 Link ABR : Link 8 ke

Gambar 4.15 Topologi Jaringan OSPF Multiple Area Saat Pemutusan Link ABR Router 16 ke 17 Gambar 4.14 Topologi Jaringan OSPF Single Area Saat Pemutusan Link Router 16 ke 17 5. Skenario 5. Failover ABR Memutus 4 Link ABR : Link 8 ke 13 putus detik ke 500, Link 12 ke 17 putus detik ke 1000, Link 12 ke 13 putus detik ke 1500, dan Link 16 ke 17 = putus detik ke 2000 Single Area Multiple Area Dari gambar 4.14 dan 4.15 dapat kita lihat perbedaan antara single area dan multiple area. Traffic yang di lalui dimulai dari router 20 menuju router 1. Pada detik 500 tadi link dari router 8 ke 13 diputus, pada detik 1000 link dari router 12 ke 17 diputus, pada detik 1500 link dari router 12 ke 13 diputus, dan kemudian pada detik 2000 link dari router 16 ke 17 diputus, hal ini menyebabkan router tersebut akan mencari jalur lain untuk sampai ke tujuannya. Dapat kita lihat OSPF Single Area memilih traffic dari router 20, router 19, router 14, router 9, router 4, router 3, router 2, kemudian router 1. Sedangkan router OSPF Multiple Area memilih traffic dari router 20, router 19, router 14, router 9, router 8, router 7, router 2, kemudian router 1. Terdapat perbedaan antara keduanya, hal ini disebabkan karena single area menghitung total jumlah cost terkecil untuk sampai ke tujuannya yaitu router 1, sedangkan multiple area memperhitungkan efisiensi untuk mencapai tujuannya setelah itu baru memperhitungkan total costnya. Multiple area tidak memilih jalur seperti single area karena di multiple area router- router tersebut di kelompok kan berdasarkan 3 area. Dari router 20 masuk dalam area 0 menuju router 1 masuk dalam area 2, maka langsung di tuju ke area 2, multiple area tidak akan melalui area 1 karena tidak efisien, walaupun melalui area 1 total costnya lebih kecil. Gambar 4.16 Topologi Jaringan OSPF Multiple Area Saat Pemutusan Link ABR Router 16 ke 17 Hasil Traffik pemutusan Link 8 ke 13 detik 500, Link 12 ke 17 detik 1000, 12 ke 13 detik 1500, dan 16 ke 17 detik 2000 Tabel 4.6 Hasil Perbandingan Overhead Routing OSPF Single Area dan Multiple Area Saat Pemutusan Link Router 16 ke 17 Zoom Multiple Area Single Area Waktu Putus sec 1,992 1,992 Bits 7,634.67 6,403 Waktu Menemukan Jalur Lain sec 2,040 2,016 Bits 1,968.00 1,952.00 bits bits Dari hasil Tabel 4.6 dan Gambar 4.16 grafik pemutusan link router 16 ke router 17 detik ke 2000, dapat di lihat bahwa pada detik 1,992 untuk single area naik sampai pada 6,403 bits, sedangkan untuk multiple area naik melebihi single yaitu 7,634.67 bits. Ketika sudah menemukan jalur lain untuk meneruskan paket dari router 20, ospf single area lebih unggul yaitu pada detik ke 2,016 dan 1,952.00 bits sudah stabil, sedangkan ospf multiple area sedikit lebih lambat yaitu pada detik 2,040 dan 1,968.00 bits. Ospf single area lebih cepat menemukan jalur lain karena setiap router mempunyai tabel routing masing-masing, oleh sebab itu jika terjadi pemutusan link, router lain akan langsung memilih jalur lain dengan cost terkecil, sedangkan ospf multiple area sedikit lebih lambat karena link router yang di putus merupakan Link ABR yang menghubungkan 2 area tersebut, sehingga router tersebut akan sedikit lebih lambat menemukan jalur lain untuk meneruskan paket dari router 20. Karena di multiple area, router ABR lah yang mempunyai informasi tabel routing dari area lain, dan untuk router yang bukan ABR hanya mempunyai informasi tabel routing untuk router yang berada pada areanya saja.

4.1.3. Parameter Paket Drop dan Delay Pada UDP

Dokumen yang terkait

Analisis Kinerja Routing Dinamis Degan Teknik OSPF(Open Shortest Path First) Pada Topologi Mesh Dalam Jaringan Lan (Local Area Network) Menggunakan Cisco Packet Tracer

2 79 119

Analisis Perbandingan Single Dan Multiple Area Menggunakan Protokol Ospf (Open Shortest Path First) Pada Jaringan Ethernet (Studi Kasus Lab Jaringan S-1 Ilkom USU Medan)

3 22 100

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Routing Dinamis Open Shortest Path First (OSPF) Multi Area

0 0 1

Analisis Perbandingan Single Dan Multiple Area Menggunakan Protokol Ospf (Open Shortest Path First) Pada Jaringan Ethernet (Studi Kasus Lab Jaringan S-1 Ilkom USU Medan)

0 0 12

Analisis Perbandingan Single Dan Multiple Area Menggunakan Protokol Ospf (Open Shortest Path First) Pada Jaringan Ethernet (Studi Kasus Lab Jaringan S-1 Ilkom USU Medan)

0 0 2

Analisis Perbandingan Single Dan Multiple Area Menggunakan Protokol Ospf (Open Shortest Path First) Pada Jaringan Ethernet (Studi Kasus Lab Jaringan S-1 Ilkom USU Medan)

0 1 4

Analisis Perbandingan Single Dan Multiple Area Menggunakan Protokol Ospf (Open Shortest Path First) Pada Jaringan Ethernet (Studi Kasus Lab Jaringan S-1 Ilkom USU Medan)

1 4 17

Analisis Perbandingan Single Dan Multiple Area Menggunakan Protokol Ospf (Open Shortest Path First) Pada Jaringan Ethernet (Studi Kasus Lab Jaringan S-1 Ilkom USU Medan)

0 0 1

Analisis Perbandingan Single Dan Multiple Area Menggunakan Protokol Ospf (Open Shortest Path First) Pada Jaringan Ethernet (Studi Kasus Lab Jaringan S-1 Ilkom USU Medan)

0 0 24

PENGARUH MODEL JARINGAN TERHADAP OPTIMASI ROUTING OPEN SHORTEST PATH FIRST (OSPF)

0 0 13