Rancangan Pengembangan Lembar Kerja Siswa

23

BAB III PEMBAHASAN

A. Rancangan Pengembangan Lembar Kerja Siswa

Menurut Sugiyono 2011:408 langkah-langkah pelaksanaan strategi penelitian dan pengembangan yang dilakukan untuk menghasilkan produk tertentu dan untuk menguji kefektifan produk yang dimaksud. Langkah- langkah yang sudah dilakukan peneliti terinci sebagai berikut: 11. Potensi dan masalah. Penelitian harus berangkat dari potensi atau masalah. Masalah yang ditemui oleh peneliti pada pembelajaran akuntansi yaitu siswa SMK kelas X masih asing dengan mata pelajaran akuntansi, buku paket atau buku latihan yang kurang menunjang, dan kurang adanya buku pedoman dari guru. Salah satu penyebab masalah di atas yang paling menonjol adalah kurangnya buku latihan atau buku paket yang menjunjang, merupakan akibat dari belum optimalnya media pembelajaran yang telah digunakan sebelumnya. Maka dari itu, pengembangan media pembelajaran sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Potensi adalah segala sesuatu yang memiliki nilai tambah pada produk yang diteliti. Melalui analisis kebutuhan siswa diketahui berdasarkan observasi ketika mahasiswa PPL bahwa siswa memerlukan media pembelajaran untuk menunjang kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Siswa membutuhkan media pembelajaran yang menarik, mudah dipahami, dan berkualitas. Oleh karena itu pengembang atau peneliti membuat langkah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24 terobosan yang diharapkan dapat mengembalikan motivasi dan semangat belajar siswa dengan mengembangkan media pembelajaran yang menarik. Pemberdayaan akan berakibat pada peningkatan mutu dan akan meningkatkan pendapatan atau keuntungan dari produk yang diteliti. Masalah juga bisa dijadikan sebagai potensi, apabila kita dapat mendayagunakannya. Masalah ini bisa diatasi melalui research and development dengan cara meneliti sehingga dapat ditemukan suatu model, pola atau sistem penanganan terpadu yang efektif yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan pengembangan lembar kerja siswa. 12. Pengumpulan data Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara faktual, maka selanjutnya peneliti melakukan pengumpulan data guna memperoleh informasi dan studi literatur yang dapat digunakan sebagai bahan melakukan rancangan pengembangan lembar kerja siswa yang sesuai yang diharapkan dapat mengatasi masalah di atas. 13. Desain produk Produk yang dihasilkan dalam produk penelitian research and development bermacam-macam. Sebagai contoh dalam bidang teknologi, orientasi produk teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia adalah produk berkualias, hemat energi, menarik, harga murah, bobot ringan, ergonomis, dan bermanfaat ganda. Desain produk harus diwujudkan dalam gambar atau bagan, sehingga dapat digunakan sebagai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25 pegangan untuk menilai dan membuatnya serta memudahkan fihak lain untuk memulainnya. Desain sistem ini masih bersifat hipotetik karena efektivitasnya belum terbukti, dan akan dapat diketahui setelah melalui pengujian-pengujian. 14. Validasi desain Proses penilaian terhadap rancangan berdasarkan pemikiran rasional bukan fakta di lapangan, dengan cara menghadirkan para ahli yang sesuai. Dikatakan secara rasional, karena validasi disini masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional, belum fakta lapangan. 15. Revisi desain. Setelah validasi desain produk, divalidasi melalui diskusi dengan ahli desain, maka akan dapat diketahui kelemahannya. Kelemahan tersebut selanjutnya dicoba untuk dikurangi dengan cara memperbaiki desain. Yang bertugas memperbaiki desain adalah peneliti yang mau menghasilkan produk tersebut. 16. Uji coba produk Desain produk yang telah dibuat tidak bisa langsung duji coba dahulu. Tetapi harus dibuat terlebih dahulu, menghasilkan produk, dan produk tersebut yang diuji coba. Pengujian dapat dilakukan dengan eksperimen yaitu membandingkan efektivitas dan efisiensi sistem kerja lama dengan yang baru. 17. Revisi produk 26 Pengujian produk pada sampel yang terbatas tersebut menunjukkan bahwa kinerja sistem kerja baru ternyata lebih baik dari sistem lama. Perbedaan ini sangat signifikan, sehingga sistem kerja baru tersebut dapat diberlakukan. 18. Uji coba pemakaian Setelah pengujian terhadap produk berhasil, dan mungkin revisi yang tidak terlalu penting, maka selanjutnya produk yang berupa sistem kerja baru tersebut diterapkan dalam kondisi nyata untuk lingkup yang luas. Ujicoba pemakaian produk yang lebih luas dan tetap dinilai kekurangan dan hambatan yang muncul untuk perbaikan lebih lanjut. 19. Revisi produk Revisi produk ini dilakukan apabila dalam perbaikan kondisi nyata terdapat kekurangan dan kelebihan. Dalam uji pemakaian, sebaiknya pembuat produk selalu mengevaluasi bagaimana kinerja produk dalam hal ini adalah sistem kerja. 20. Pembuatan produk masal Setelah beberapa kali pengujian dan dinilai efektif maka dapat dilakukan produksi secara masal.

B. Kelayakan Rancangan Lembar Kerja Siswa