Fungsi Lembar Kerja Siswa Penelitian dan Pengembangan Research and Depelopment

12 5. Guru dapat mengetahui sejauh mana pencapaian siswa dalam suatu pokoksub pokok bahasan melalui LKS yang diperiksa oleh guru. Kekurangan Lembar Kerja Siswa LKS 1. Membutuhkan waktu yang relatif banyak dalam mempersiapkannya 2. Siswa yang kurang akan tinggal oleh temannya yang lebih giat belajar, sehingga untuk mengurangi ketertinggalan siswa yang kurang dengan siswa yang lebih, maka dalam pembagian kelompok kerja diusahakan adanya pemerataan siswa yang pandai pada setiap kerja. 3. Guru yang kurang kreatif dalam membuat LKS akan mengalami kesulitan, sehingga untuk menghindari hal demikian, maka guru perlu membuat pelatihan khusus dari Dinas Pendidikan Nasional sebelum membuat LKS yang nantinya akan digunakan sekolah Ratna, 2004.

F. Fungsi Lembar Kerja Siswa

Fungsi LKS disini ditinjau dari dua segi yaitu bagi siswa dan bagi guru. Penjelasan dengan dua hal yang dimaksud adalah sebagai berikut. 1. Bagi Siswa a. Sebagai sarana belajar baik di kelas, di ruang praktek ataupun di luar kelas ruang belajar. b. Sebagai sarana belajar dimana siswa berpeluang besar untuk mengembangkan kemampuannya, menerapkan pengetahuannya, melatih keterampilannnya, dan memproses diri sendiri untuk mendapatkan perolehannya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13 2. Bagi Guru Melalui LKS, guru dapat menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan metode “membelajarkan siswa” yang tinggi. Guru hanya memberikan instruksi bila dibutuhkan, tidak dalam bentuk jawaban atas pertanyaan tetapi berupa panduan bagi siswa untuk memecahkan masalah tersebut.

G. Penelitian dan Pengembangan Research and Depelopment

Meteode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa inggrisnya research and depelopment adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Menurut Borg and Gall 1989 : 624, educational research and depelopmant is a process used to develop and validate educational product, atau dapat diartikan bahwa penelitian pengembangan pendidikan adalah sebuah proses yang digunakan untuk mengembangan dan memvalidasi produk pendidikan. Hasil dari penelitian pengembangan tidak hanya pengembangan produk yang sudah ada melainkan untuk menemukan pengetahuan dan jawaban atas permasalahan praktis. Metode pengembangan dan penelitian juga didefinisikan sebagai suatu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut Sugiyono, 2011 : 297, selanjutnya, penelitian pengembangan adalah sebuah strategi atau metode penelitian yang cukup ampuh untuk memperbaiki praktik Sukmadinata 2009 penelitian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14 pengembangan juga diartikan sebagai suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada yang dapat dipertanggungjawabkan Sujadi, 2003: 164. Sejalan dengan hal tersebut, menurut Richey and Klein 2007 : 1, pengembangan adalah proses penerjamahan spesifikasi desain ke dalam bentuk fisik yang berkaitan dengan desain sistematik, pengembangan dan evaluasi memproses dengan maksud menetapakan dasar empiris untuk mengkreasikan produk pembelajran dan non-pembelajaran yang baru atau model peningkatan pengembangan yang sudah ada. Model penelitian pengembangan menurut Sugiyono 2009 : 409, penelitian dan pengembangan terdiri dari 10 langkah yaitu : 1. Potensi dan masalah. Penelitian harus berangkat dari potensi atau masalah. Potensi adalah segala seuatu yang memiliki nilai tambah pada produk yang diteliti. Pemberdayaan akan berakibat pada peningkatan mutu dan akan meningkatkan pendapatan atau keuntungan dari produk yang diteliti. Masalah juga bisa dijadikan sebagai potensi, apabila kita dapat mendayagunakannya. Masalah akan terjadi jika terdapat penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi. Masalah ini bisa diatasi melalui RD dengan cara meneliti sehingga dapat ditemukan suatu model, pola atau sistem penanganan terpadu yang efektif yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut. 2. Pengumpulan data. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15 Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara faktual, maka selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi dan studi literatur yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut. 3. Desain produk Produk yang dihasilkan dalam produk penelitian research and development bermacam-macam. Sebagai contoh dalam bidang teknologi, orientasi produk teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia adalah produk berkualias, hemat energi, menarik, harga murah, bobot ringan, ergonomis, dan bermanfaat ganda. Desain produk harus diwujudkan dalam gambar atau bagan, sehingga dapat digunakan sebagai pegangan untuk menilai dan membuatnya serta memudahkan fihak lain untuk memulainnya. Desain sistem ini masih bersifat hipotetik karena efektivitasnya belum terbukti, dan akan dapat diketahui setelah melalui pengujian-pengujian. 4. Validasi desain Proses penilaian terhadap rancangan berdasarkan pemikiran rasional bukan fakta di lapangan, dengan cara menghadirkan para ahli yang sesuai. Dikatakan secara rasional, karena validasi disini masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional, belum fakta lapangan. 5. Revisi desain. Setelah validasi desain produk, divalidasi melalui diskusi dengan pakar dan para ahli lainnya, maka akan dapat diketahui kelemahannya. 16 Kelemahan tersebut selanjutnya dicoba untuk dikurangi dengan cara memperbaiki desain. Yang bertugas memperbaiki desain adalah peneliti yang mau menghasilkan produk tersebut. 6. Uji coba produk Desain produk yang telah dibuat tidak bisa langsung diuji coba dahulu. Tetapi harus dibuat terlebih dahulu, menghasilkan produk, dan produk tersebut yang diuji coba. Pengujian dapat dilakukan dengan eksperimen yaitu membandingkan efektivitas dan efisiensi sistem kerja lama dengan yang baru. 7. Revisi produk Pengujian produk pada sampel yang terbatas tersebut menunjukkan bahwa kinerja sistem kerja baru ternyata lebih baik dari sistem lama. Perbedaan ini sangat signifikan, sehingga sistem kerja baru tersebut dpat diberlakukan. 8. Uji coba pemakaian Setelah pengujian terhadap produk berhasil, dan mungkin revisi yang tidak terlalu penting, maka selanjutnya produk yang berupa sistem kerja baru tersebut diterapkan dalam kondisi nyata untuk lingkup yang luas. Ujicoba pemakaian produk yang lebih luas dan tetap dinilai kekurangan dan hambatan yang muncul untuk perbaikan lebih lanjut. 9. Revisi produk Revisi produk ini dilakukan apabila dalam perbaikan kondisi nyata terdapat kekurangan dan kelebihan. Dalam uji pemakaian, sebaiknya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17 pembuat produk selalu mengevaluasi bagaimana kinerja produk dalam hal ini adalah sistem kerja. 10. Pembuatan produk masal Setelah beberapa kali pengujian dan dinilai efektif maka dapat dilakukan produksi secara masal. Dengan model Borg dan Gell Sukmadinata, 2010 : 169-170, maka prosedur yang ditempuh dalam penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut : 1. Penelitian dan pengumpulan data Melakukan penelitian pendahuluan dan pengumpulan data awal untuk kajian pustaka, pengamatan kelas, identifikasi permasalahan dan merangkum permasalahan. 2. Perencanaan Melakukan perencanaan yaitu identifikasi dan definisi ketrampilan, perumusan tujuan dan uji ahli atau uji coba pada sekala kecil. 3. Pengembangan draf produk Mengembangkan jenisbentuk produk awal meliputi penyiapan materi pempelajaran, penyusunan buku petunjuk, dan perangkat evaluasi. 4. Uji coba lapangan awal Melakukan uji coba lapangan awal tahap awal, dilakukan terhadap 1-3 sekolah menggunakan 6-12 subjek. Pengumpulan informasidata dengan menggunakan observasi, wawancara, kuesioner dan dilanjutkan analisis data. 5. Merevisi hasil uji coba PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18 melakukan revisi terhadap produk utama, berdasarkan masukan dan saran- saran dari hasil uji lapangan awal. 6. Uji coba lapangan Melakukan uji coba lapangan utama, dilakukan terhadap 5-15 sekolah, dengan 30-100 subjek. 7. Penyempurnaan produk hasil uji lapangan Melakukan revisi terhadap produk operasional, berdasarkan masukan dan saran-saran hasil uji lapangan utama. 8. Uji pelaksanaan lapangan. Melakukan uji lapangan oprasional dilakukan terhadap 10-30 sekolah, melibatkan 40-200 subjek, data dikumpulkan melalui wawancara, observasi dan kuesioner. 9. Penyempurnaan produk akhir. Perbaikan terhadap produk akhir, berdasarkan saran dalam uji coba lapangan. 10. Desiminasi dan implementasi Mendesiminasikan dan mengimplementasikan produk, melaporkan dan menyebarluaskan produk melalui pertemuan dan jurnal ilmiah, bekerjasama dengan penerbit untuk sosialisasi produk untuk komersial, dan memantau distribusi dan kontrol kualitas. Salah satu model desain pembelajaran adalah model Dick and Carey 1985. Model ini termasuk ke dalam model prosedural. Langkah –langkah Desain Pembelajaran menurut Dick and Carey adalah: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19 1. Mengidentifikasikan tujuan umum pembelajaran. 2. Melaksanakan analisi pembelajaran. 3. Mengidentifikasi tingkah laku masukan dan karakteristik siswa. 4. Merumuskan tujuan performansi. 5. Mengembangkan butir–butir tes acuan patokan. 6. Mengembangkan strategi pembelajaran. 7. Mengembangkan dan memilih materi pembelajaran. 8. Mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif. 9. Merevisi bahan pembelajaran. 10. Mendesain dan melaksanakan evaluasi sumatif. Model Dick and Carey Model Dick and Carey terdiri dari 10 langkah. Setiap langkah sangat jelas maksud dan tujuannya sehingga bagi perancang pemula sangat cocok sebagai dasar untuk mempelajari model desain yang lain. Kesepuluh langkah pada model Dick and Carey menunjukan hubungan yang sangat jelas, dan tidak terputus antara langkah yang satu dengan yang lainya. Dengan kata lain, sistem yang terdapat pada Dick and Carey sangat ringkas, namun isinya padat dan jelas dari satu urutan ke urutan berikutnya. Langkah awal pada model Dick and Carey adalah mengidentifikasi tujuan pembelajaran. Langkah ini sangat sesuai dengan kurikulum perguruan tinggi maupun sekolah menengah dan sekolah dasar, khususnya dalam mata pelajaran tertentu di mana tujuan pembelajaran pada kurikulum agar dapat melahirkan suatu rancangan pembangunan. 20 Penggunaan model Dick and Carey dalam pengembangan suatu mata pelajaran dimaksudkan agar:  Pada awal proses pembelajaran anak didik atau siswa dapat mengetahui dan mampu melakukan hal –hal yang berkaitan dengan materi pada akhir pembelajaran.  Adanya pertautan antara tiap komponen khususnya strategi pembelajaran dan hasil pembelajaran yang dikehendaki.  Menerangkan langkah–langkah yang perlu dilakukan dalam melakukan perencanaan desain pembelajaran

H. Karakteristik Lembar Kerja Siswa LKS