11. Rasio Belanja terhadap PDRB
Rasio belanja terhadap PDRB merupakan perbandingan antara total belanja daerah dengan PDRB yang dihasilkan daerah. Rasio ini
menunjukkan produktivitas dan efektivitas belanja daerah Mahmudi, 2010: 166.Rasio ini dirumuskan sebagai berikut:
Total Realisasi Belanja Daerah X 100
Total PDRB
D. Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian terdahulu mengenai analisis rasio keuangan APBD antara lain dilakukan oleh Valentina 2009. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa: 1 Rasio Kemandirian Kota Yogyakarta yang diukur melalui PAD hanya mencapai rata-rata sebesar 17,37 untuk setiap
tahun dan mengalami penurunan tiap tahun sebesar 1,5. Kondisi ini menunjukkan kemandirian Kota Yogyakarta masih jauh dari yang
diharapkan 2 Rasio efektivitas pemungutan PAD Kota Yogyakarta mencapai rata-rata sebesar 105,51 dengan peningkatan sebesar 1,89
tiap tahun. Kondisi ini menunjukkan pemungutan PAD sudah efektif. Sedangkan rasio efisiensi pemungutan PAD mencapai rata-rata sebesar
1,57 tiap tahun. Penurunan rasio efisiensi sebesar 0,08 menunjukkan pemungutan PAD semakin efisien tiap tahunnya 3 Rasio pertumbuhan
APBD pada tahun 2005 – 2007 cenderung mengalami peningkatan,
kecuali pada komponen total pendapatan mengalami penurunan sebesar 13,82 dan komponen belanja tidak tersangka yang mengalami penurunan
sebesar 501,8 4 DSCR pada tahun 2005 – 2007 menunjukkan
Pemerintah daerah dilihat dari kemampuan keungannya layak untuk melakukan pinjaman, yaitu pada tahun 2005 sebesar 23,69, tahun 2006
sebesar 145,27, dan tahun 2007 sebesar 22,83. Penelitian lain dilakukan oleh Khoirul Furqon 2008 dengan judul
“Analisis Rasio sebagai Salah Satu Alat untuk Menilai Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang”. Penelitian tersebut
menunjukkan rasio kemandirian tahun 2001 – 2005 cenderung tinggi atau
baik.Dari perhitungan rasio efisiensi, rasionya cenderung naik, jadi kinerja pemerintah dalam mengeluarkan biaya untuk memperoleh PAD kurang
efisien karena terjadi kenaikan. Ditinjau dari rasio aktivitaskeserasian pemda masih memprioritaskan anggaran dana belanja untuk belanja rutin
daripada belanja pembangunan, tetapi pemda sudah memperhatikan sektor pembangunan yang mempunyai
multiple effect
dan pengaruh langsung terhadap peningkatan pendapatan daerah. Dan dilihat dari rasio
pertumbuhan, untuk mendapatkan PAD belum maksimal karena terjadi penurunan pada dua tahun terakhir.
27
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah studi kasus yaitu penelitian yang dilakukan dengan menganalisis rasio keuangan
pemerintah dan APBD Pemerintah Kota Yogyakarta.Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif.Pemilihan pendekatan
penelitian didasarkan pada pertimbangan bahwa penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perilaku subjek penelitian. Hasil dari penelitian ini
tidak dapat digunakan bagi pemerintah kotakabupaten lain.
B. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek penelitian ini adalah Dinas Peajak Daerah dan Pengelolaan
Keuangan Pemerintah Kota Yogyakarta.
2. Obyek penelitian ini adalah rasio keuangan APBD Pemerintah Kota
Yogyakarta untuk tahun 2007-2011. C.
Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian dilaksanakan di Pemerintah Kota Yogyakarta
2. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Januari tahun 2013 sampai
bulan Maret tahun 2013.