Pajak Daerah Retribusi Daerah Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

1. Pajak Daerah

Pajak daerah pada Pemerintah Kota Yogyakarta terdiri dari Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Parkir, Pajak Air Tanah, Pajak Sarang Burung Walet, Pajak BPHTB. Pengaturan jenis-jenis pajak ini diatur lebih lanjut dalam Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota. Dari beberapa sumber pendapatn pajak daerah, Pajak Hotel dan Pajak Restoran merupakan pajak daerah yang sangat dominan perolehannya.

2. Retribusi Daerah

Retribusi daerah terdiri atas tiga golongan yaitu: a Retribusi Jasa Umum, yaitu retribusi atas jasa yang disediakan atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan. b Retribusi Jasa Usaha, yaitu retribusi atas jasa yang disediakan oleh Pemerintah Daerah dengan menganut prinsip komersial karena pada dasarnya dapat pula disediakan oleh sektor swasta. c Retribusi Perijinan Tertentu, yaitu retribusi atas kegiatan tertentu. Dalam rangka pemberian izin kepada orang pribadi atau badan dimaksudkan untuk pembinaan, pengaturan, pengendalian dan pengawasan atas kegiatan pemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya alam, barang, prasarana atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkungan.

3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

Pemerintah Kota Yogyakarta memiliki dua perusahaan daerah yaitu Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Marta dan Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank Jogja Kota Yogyakarta.Berdasarkan peraturan perundangan kedua perusahaan tersebut dalam pengelolaannya merupakan pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan. Selain itu, pendirian perusahaan daerah tingkat Pemerintah Daerah Propinsi DIY dilakukan dengan sistem penyertaan modal oleh masing-masing Pemerintah Propinsi, KabupatenKota di wilayah Propinsi DIY. Perusahaan Daerah tersebut telah diatur melalui Peraturan daerah Propinsi DIY Nomor 2 Tahun 1993 tentang Bank Pembangunan Daerah Propinsi DIY yang telah diubah dan ditambah dengan Peraturan Daerah Propinsi DIY Nomor 4 Tahun 2005 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Daerah Propinsi DIY Nomor 2 Tahun 1993 tentang Bank Pembangunan Daerah Propinsi DIY. Dari ketiga perusahaan daerah tersebut, laba perusahaan telah memberikan kontribusi tiap tahunnya ke dalam APBD Kota Yogyakarta.

4. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

Dokumen yang terkait

ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD) UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

2 13 87

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA DAN PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DILIHAT DARI RASIO Analisis Kinerja Keuangan Pemerintah Kota Surakarta dan Pemerintah Kota Yogyakarta Dilihat dari Rasio Pendapatan Daerah APBD Tahun 2009-2010.

0 0 13

PENDAHULUAN Analisis Kinerja Keuangan Pemerintah Kota Surakarta dan Pemerintah Kota Yogyakarta Dilihat dari Rasio Pendapatan Daerah APBD Tahun 2009-2010.

0 1 8

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KOTA SURAKARTA DAN PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DILIHAT DARI RASIO PENDAPATAN DAERAH APBD TAHUN 2009-2010 Analisis Kinerja Keuangan Pemerintah Kota Surakarta dan Pemerintah Kota Yogyakarta Dilihat dari Rasio Pendapatan

0 1 15

Analisis kinerja keuangan pemerintah kota berdasarkan rasio keuangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) : studi kasus di Pemerintah Kota Yogyakarta.

0 0 186

Analisis kinerja pemerintah daerah berdasarkan rasio keuangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) : studi kasus di Pemerintahan Kabupaten Tana Toraja.

1 8 138

nalisis kinerja pemerintah daerah berdasarkan rasio keuangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) studi kasus di Pemerintahan Kabupaten Tana Toraja

0 0 136

ANALISIS RASIO KEUANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA MAGELANG UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KOTA MAGELANG TAHUN ANGGARAN 2008-2012.

0 0 119

ANALISIS RASIO KEUANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD)

0 1 123

ANALISIS KINERJA KEUANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD)

1 3 100