Pengertian judul Studi Literatur

9

BAB II TINJAUAN OBYEK PERANCANGAN

2.1. Tinjauan Umum

Sanggar Seni Lukis Difabel adalah tempat yang digunakan untuk mewadahi kegiatan kreatifitas, daya cipta, perasaan dari seniman para penyandang cacat difabel melalui media lukisan yang bertujuan untuk memberikan keterampilan dan menciptakan dunia baru bagi mereka sehingga mereka tidak lagi dipandang seppbelah mata. Sumber, Risnawati Utami, SH, MSIHPM

2.1.1 Pengertian judul

Pengertian Sanggar Seni Lukis Difabel yaitu sebaga berikut: Pengerttian Sanggar Seni Lukis, Suatu tempat atau sarana yang digunakan oleh suatu komunitas atau sekumpulan orang untuk melakukan suatu kegiatan melukis tujuan untuk belajar dan mengembangkan sei kreatifitas mereka Sumber : www.Wikipedia.com, 2009 Pengertian Difabel differently abled people, Sebab orang yang mempunyai perbedaan fisik danatau mental, yang dapat mengganggu atau merupakan rintangan dan hambatan baginya untuk melakukan kegiatan secara selayaknya, yang terdiri dari: A. Penyandang cacat fisik; B. Penyandang cacat mental; C. Penyandang cacat fisik dan mental. Sumber: Persyaratan teknis aksesibilitas pada bangunan umum dan lingkungan. Kepmen. No. 468 KPTS 1998 Pengertian Surabaya, sebuah kota di Indonesia yang terletak di 7º 12’-7º21’ LS dan 112º36’ 112º52 BT merupakan dataran rendah 3 – 6 meter di atas permukaan laut yang luasnya 326,36 km², nama dari ibu kota propinsi Jawa Timur. Daerah ini merupakan Kotamadya Tingkat II Poerwadarminta, 2001 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 10 Surabaya merupakan nama kota di propinsi Jawa Timur, pusat wilayah pembangunan utama C, pusat perwilayahan regional Gerbang kertosusila Surabaya kota, 1995 Pengertian judul Sanggara Seni Lukis Difabel Di Surabaya secara keselururhan yaitu tempat yang digunakan untuk kegiatan belajar kesenian dalam bidang seni lukis yang dikhususkan untuk para penyandang cacat difabel Di Surabaya

2.1.2 Studi Literatur

• Studi Pembelajaran Seni rupa seni lukis Sanggar Sanggar seni adalah tempat dimana di dalamnya terjadi kegiatan yang menyangkut tentang seni, dan saat ini sanggar seni adalah salah satu sarana belajar tentang seni yang banyak diminati masyarakat. Maka tak heran bila saat ini banyak sekali berdiri sanggar-sanggar seni terutama di kota-kota besar. Sanggar- sanggar seni lukis ini menawarkan pelatihan seni lukis untuk kaum difabel. Sanggar seni lukis ini bisa dibilang salah satu lembaga pendidikan yang masuk dalam kategori sekolah nonformal atau pendidikan luar sekolah. Menurut Undang-Undang No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan melalui dua jalur, yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah. Sistem pembelajaran tentang seni rupa Jalur pendidikan luar sekolah merupakan pendidikan yang diselenggarakan di luar sekolah melalui kegiatan belajar mengajar yang tidak harus berjenjang dan bersinambungan. Satuan pendidikan luar sekolah tersebut meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan, seperti Paket A, Paket B dan Paket C, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik seperti: Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM, lembaga kursus, sanggar, lembaga pelatihan, kelompok belajar, majelis taklim, dan lain sebagainya. Animata, 2009 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 11 Sanggar Seni Lukis ini lebih mengarah kepada Lembaga Pengembangan bagi peserta didiknya agar peserta didik lebih memahami lebih dalam tentang seni lukis. Persyaratan Umum Sanggar: Neufert, Ernst, 1995, Data Arsitek, edisi kedua, penerbit Erlangga, Jakarta 1. Ruang Pamer harus aman dari pencuri, bahaya kebakaran, sinar terik matahari, debu asap, polusi kendaraan atau industri serta bebas dari kebisingan dan getaran. 2. Ruang sanggar harus terpisah dari ruang pamer atau di dalam bangunan tersendiri 3. Sanggar harus memiliki ruang penunjang lain seperti kantor pengelola, r.perpustakaan, r. baca, dan semua itu sebaiknya dalam satu bangunan dan terpisah dari r.pamer karena sanggar lebih bersifat privat. • Studi ruang bagi Difabel Bagi difabel dalam melakukan aktifitas membutuhkan ruang khusus yang dapat menunjang kebutuhan mereka, yaitu Persyaratan Teknis aksesibilitas pada bangunan umum dan lingkungan meliputi: Keputusan menteri pekerjaan umum Nomor: 468 kpts1998 Tabel 2.1 Sarana dan Prasana Aksebilitas Sarana dan Prasana Aksebilitas 1. Ukuran dasar ruang 9. Kamar kecil 2. Jalur pedestrian 10. Pancuran 3. Jalur pemandu 11. Wastafel 4. Area parkir 12. Telepon 5. Pintu 13. Perlengkapan 6. Ramp 14. Perabot 7. Tangga 15. Rambu 8. Lift Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Dalam Sanggar Seni Lukis Difabel lebih diutamakan dalam kenyamanan untuk melakukan aktifitas melukis yaitu : Ukuran ruang, ramp., Toilet dan prabot untuk memberi kemudahan dalam melakukan aktifitas bagi difabel. Ukuran dasar ruang dan prabot Gambar 2.1 Jarak bersih pengguna kruk sumber, Dimensi Manusia Ruang Interior, Julius Panero, 2003. Gambar 2.2 Jarak bersih pengguna kursi roda sumber, Dimensi Manusia Ruang Interior, Julius Panero, 2003. 12 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 13 Gambar 2.3 Sirkulasi kursi roda sumber, Keputusan menteri pekerjaan umum Nomor:468 kpts1998 \ Gambar 2.4 Jarak pencapaian terhadap prabot sumber, Keputusan menteri pekerjaan umum Nomor:468 kpts1998 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Ramp Ramp adalah jalur sirkulasi yang memiliki bidang dengan kemiringan tertentu, sebagai alternatif bagi orang yang tidak dapat menggunakan tangga. Persyratan kemiringan tidak boleh lebih dari 7 max 7 Gambar 2.5 Ramp sumber, Keputusan menteri pekerjaan umum Nomor:468 kpts1998 Toilet Fasilitas sanitasi yang aksesibel untuk semua orang tanpa terkecuali penyandang cacat, orang tua dan ibu-ibu hamil pada bangunan atau fasilitas umum lainnya. Gambar 2.6 Salah satu pendekatan aksesibel pada toilet: sumber, Keputusan menteri pekerjaan umum Nomor:468 kpts1998 14 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.1.3 Studi Kasus I Sanggar