2.1.3 Studi Kasus I Sanggar
Nyoman Sumerta Fine Art Bali
Gambar 2.7 Ruang dalam Nyoman Sumerta Fine Art sumber : Studi Literatur
Data Obyek Arsitek
: I Nyoman Sumertha dan Putu Gede Suarsana Pemilik
: I Nyoman Sumertha Luas Lahan
: 1000m
2
Sejarah berdirinya obyek Adanya perkembangan kesenian yang pesat di Ubud, Bali telah ada karena
kesenian dipakai sebagai penunjang untuk kegiatan agama atau ritual. Tapi saat ini peneghmbangan kegiatan berseni tidk lagi lebih kepada kegitan keagamaan
tapi sebagai pemacu untuk meningkatkan kegitana kepariwisataan, Bali merupakan tujuan wisata yang banyak di minati tidka hanya bagi wisatawan
domestik tapi juga wisatawan asing. Dan untuk meperkenalkan kesenian bali pada dunia maka Nyoman
Sumertha mempernalkan Bali kepada dunia dengan mendirikan Galeri yang berkonsep daerah bali.
15
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
• Fasilitas yang tersedia
Fasilitas ada hadir pada galeri ini umumnya berkhaskan arsitekur bali, mulai dari prabot hingga material bata merah. Bangunan ini terdiri atas 1 lantai yang
meisng-masing ruang sebagai berikut : 1.
Studio Lukis seniman Di Studio ini kita dapat melihat 10 seniman mengapreisasikan karyanya.
Ruang in juga merupakan ruang pertama yang di masuki tamu yang dating ke gaelri ini. Sehingga menjadi suatu pedemonstrasian proses
karya mereka di buat.
Gambar 2.8 Studio Lukis Sumber : Studi Literatur
2. Ruang UtamaGaleri
Disini merupakan tempat untukmnyimpan dan memajang karya-karya Nyoman Sumertha,
Gambar 2.9 Galeri Sumber : Studi Literatur
16
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3. Ruang Seni Modern dan Traditonal
Pada ruang ini karya-karya beraliran kontemporer dari beberapa pelukis yang terseleksi di pamerkan disini,dengan penatan yang sederhana.
Gambar 2.10 Ruang Seni Modern Sumber : Studi Literatur
Sedangkan untuk seni traditional , berada di ruang yang lain yang umunya sangat kental dengan seni lukis bali dan penatan ruang dan karya cukup
sederhana
Gambar 2.11 Ruang Seni Traditional Sumber : Studi Literatur
4. Ruang Souvenir
Disini merupakan toko yang disediakan untuk menjual pernak-pernik dan kerajian tangan kahs Nyoman Sumertha Art Gallery.
Gambar 2.12 Ruang Souvenir Sumber : Studi Literatur
17
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
• Gubahan Massa
Nyoman Sumertha Art merupakan bangunan yang mengambil konsep penuh terhadap bangunan adat bali, dengan bangunan tidak bertingkat dan masa
bangunan dibuat berkelompok-kelompok sesuai tatana masa rumah adat bali yang dihubungkan dengan taman dan pedestrian .
• Tampilan bangunan
Konsep tampilan bangunan identik menunjukan tampilan rumah adat bali yang traditional, seperti pemakaian atap tajug, dan kolom-kolom yang
terbuat dari kayu, menambahkan ukiran-ukiran dinding yang rumit pada fasad bangunan dan dihiasi dengan oranmen-oernamen khas bali.
Gambar 2.13 Tampilan depan Nyoman Sumerta Fine Art Sumber : Studi Literatur
• Pola Struktur dan Utilitas
Struktur atap, Penyelesaian struktur bangunan menggunakan kayu dan beton bertulang
yaitu untuk atap gording menggunakan beton bertulang, sedangkan usuk lebih mengexpos kayu sebagai materialnya.
Gambar 2.14 Struktur Atap Sumber : Studi Literatur
18
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Struktur pengkaku dan penutup
Kolom utama yang digunakan adalah kolom beton bertulang sedangkan penahan atap selasar, atap sosoran menggunakna kolom kayu , dan balok
utama juga menggunakan beton bertulang. Pada penutup menggunakan dinding bata sebagai pembatas tegas antara satu ruang dengan ruang yang
lain.
Utilitas system pencahayaan
Pada system pencahayaan menggunakan jenis lampu inderict lighting, spot light, down light dan lampu dekoratif. Untuk ruang pamer umunya
menggunkan spot light yang cahanya lansung di arahkan ke lukisan dan sebagai perindah ruang umuny amenggunkan lampu dekorati yang di
imbangi dengan down light.
Gambar 2.15 Peletakan lampu dekoratif Sumber : Studi Literatur
Utilitas system Penghawaan
Sesuai dengan konsep awal yaitu rumah adat bali, maka system penghawaan lebih banyak menggunkan jendela atau kisi-kisi bukaan sebagai sirkualsi
udara . dan untuk menciptakan mengahwaan merata pada bagian tengan terdapat kolam untuk menciptakan cross ventilasi.
Lampu dekoratif
19
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.1.4 Studi Kasus II Galeri Aksesibel