Konsep Tampilan dan Bentuk

66

5.4.4. Konsep Tampilan dan Bentuk

5.4.4.1.Konsep Bentuk Pengambilan ide bentuk diambil dari konsep pendekatan 1 yaitu dari sketsa anak yang memiliki maksud tertentu,dari sana diambil bentuk bulat yang dalam proses dilakukan pengolahan bentuk untuk menyesuaikan kebutuhan masing-masing ruang. Gambar 5.16 :. Konsep bentuk sumber : analisa penulis 5.4.4.2.Konsep Tampilan Dalam Konsep tampilan ini dipengaruhi oleh tema awal yaitu keluar dari kotak yang diterapkan dalam olah tampilan proyek ini. yang dihadirkan adalah permainan bentuk dan warna. Setiap bentuk massa memiliki karakter tampilan masing-masing. Dari bentuk : Tampilan bentuk perancang mencoba menghadirkan permainan dinding dan atap yang menciptakan tampilan baru dari sebuah sanggar yang tadinya dari monoton menjadi berirama Gambar 5.17 :. Konsep Tampilan sumber : analisa penulis Atap : untuk menghilangkan kesan monoton dari tampilan , coba hadirkan permainan ritma pada atap : Dinding : sebagai cladding diselesaikan dengan permainan batu bata mencoba menghadirkan susuna batu bata yang umumnya solit tertutup perancang hadirkan susunan ter buka yang beda dari umumnya. Permainan ritme dari bentuk lengkung berasal dari bambo Permainan zigzag dari dinding bata pengulangan bentuk bulat Bentuk kelas Proses penambahan penggabungan massa Bentuk kantor pengelola Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 67 Dari Warna : Perancang lebih mengedepankan pada pendekatan alam yang menghadirkan warna alami yaitu Warna bata, Warna batu, dan Warna bambu Konsep dari tema tersebut dari gambar ini saya ambil beberapa nilai yang ada pada gambar yaitu : bulat, jamak, dan tak beraturan yang menjadi pola ide bentuk rancangan. Pola tersebut saya hadirkan dalam tampilan agar tetap ada kesinambunagn antara konsep layout dengan tampilan. Tapi untuk tampilan lebih condong pada pendekatan alam, dengan menghadirkan material-material alami dan mengexposnya dan juga bermain-main irama untuk menghindari kesan datar, Gambar 5.18 : Sketsa Konsep Tampilan sumber : analisa penulis karena dalam design tampilan bangunan , perancang memilih pendekatan alam tidak hanya sebagai konsep tapi juga sebagai materi pembelajaran bagi mereka untuk belajar di alam.

5.4.4.3 Konsep Struktur

Sistem struktur yang dipilih berdasarkan tidak hanya pada kebutuhan ruang tapi juga mengikuti pendekatan konsep dari awal yaitu alami, jadi untuk konsep strutkur pada atap pemilihan material bambu lebih cocok karena dengan mengexpose struktur bambu nilai arsitektural akan lebih dapat dari pada kayu, dan dari sifat kelenturan bambu tersebut perancang mencoba menghadirkan bentuk lengkung pada atap yang ditata secara berirama. Permainan ritme atap ijuk Expose dinding bata dan permaian bambu pada struktur atap Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 68 Gambar 5.19 : Sketsa Konsep struktur atap sumber : analisa penulis untuk mendukung konsep bentuk tersebut material atap ijuk dipilih, tidak hanya dapat mengikuti bentuk atap tapi juga atap ijuk juga memberikan kesejukan didalam ruangan. Perancang menyelesaikan strutkur bambu dengan beberapa metoda yaitu : Metoda Morisco yang memanfaatkan bambu sebagai struktur bangunan dengan beberapa cara : 1 Pemilihan bambu: 6. Memiliki batang yang bervariasi umurnya dari 3, 2, 1 tahun dan memiliki tunas baru 7. Terdapat 6-8 batang bambu yang seumur 8. Satu rumpun 24-32 batang bambu 2 Pengawetan : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 69 3 Sambungan Bambu Sambungan bambu dengan pengisi Gambar 5.20 : Konsep Kontruksi bambu sumber : Marisco Mardjono 1996

5.4.5. Konsep Ruang dalam