spesifikasi dan heat number plat. Dalam proses ini juga dilakukan pengecekan untuk mengetahui kesesuaian hasil marking dengan
spesifikasi plat, sebelum dipindahkan ke gudang produk jadi. -
Adapun lama penyimpanan produk jadi plat baja digudang selama ± 30 hari sebelum dikirimkan ke customer sambil menunggu selama 2 hari
untuk mengetahui hasil laboratorium, yaitu hasil dari ultrasonic test UT test dan mechanical ttest spectro and metallography yang mana
sampelnya diambil dari sisa proses dividing shear, cropping and side shear sebelumnya. Hal ini dimaksudkan untuk menguji plat, kekuatan dan
sifat-sifat mekanik dari plat apakah sudah sesuai standart kualitas internasional yang telah ditetapkan.
4.1.5 Data Waktu Produksi
Waktu proses produksi plat baja jenis ABS-A 12x1524x6096mm di PT.Gunawan Dianjaya Steel,Tbk
akan diuraikan dalam tabel dibawah ini. Tabel 4.7 Waktu Proses Produksi plat baja jenis ABS-A 12x1524x6096 mm di
PT.Gunawan Dianjaya Steel,Tbk. Surabaya per lembar
No. Proses
Waktu menit 1
Proses Cutting slab 12 menit
2 Proses Reheating furnace
8 menit 3
Proses Descaller 1 menit
4 Proses Rolling Mill
8 menit 5
Proses Hot leveller 8 menit
6 Proses Dividing shear
4 menit 7
Proses Cooling bed 60 menit
8 Proses Cropping side shear
10 menit 9
Proses Marking 3 menit
Total 114 menit
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.1.6 Penyusunan dan Pengisian Kuisioner
Dalam proses produksi pelat baja ABS-A terdapat pemborosan yang dapat diminimalkan atau bahkan dapat dihilangkan. Untuk mengidentifikasi
pemborosan yang terjadi dibuat kuisioner yang berisi konsep nine waste sembilan pemborosan yang diberikan kepada orang-orang yang mengetahui
proses produksi secara keseluruhan diantaranya adalah bagian PPIC, bagian produksi, dan bagian QC. Kuisioner yang disebarkan ini sebanyak 6 orang yang
berisi tentang penjelasan setiap jenis pemborosan dalam konsep nine waste yang kemudian akan dibobotkan sesuai dengan kondisi yang terjadi dilantai produksi.
Kuisioner yang disebarkan berisi beberapa pertanyaan berkaitan dengan konsep nine waste yang akan diidentifikasi. Daftar pertanyaan-pertanyaan tersebut
disusun dengan tujuan untuk mengetahui bobot pemborosan yang ada dengan mempertimbangkan faktor intensitas terjadinya pemborosan tersebut. Pilihan
jawaban telah disertakan dalam kuisioner dengan tujuan untuk menstandarkan jawaban dan memudahkan responden untuk memberikan jawaban sesuai dengan
keadaan di lantai produksi. Pilihan jawaban disusun dengan sistem ranking, dimana untuk bobot
tertinggi adalah 5 1 jam sekali, kemudian 4 1 shift sekali, 3 1 hari sekali, 2 1 minggu sekali, 1 6 bulan sekali, dan 0 sama sekali tidak pernah terjadi.
4.1.6.1 Uji Reliabilitas
Untuk uji Reliabilitas dilakukan dengan menghitung nilai alpha dengan bantuan software SPSS 16. Apabila nilai alpha yang diperoleh dari hasil
perhitungan alpha tabel maka data dikatakan reliabel yang berarti data dari hasil
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
pengukuran dengan kuisioner dapat dipercaya. Dari hasil perhitungan didapat hasil pengujian reliabilitas sebagai berikut :
Tabel 4.8 Hasil uji reliabilitas
Data kuisioner Pemborosan
r
hitung
r
alpha
r
table
0,851 0,729
Sumber : lampiran E
Dari hasil diatas terlihat bahwa nilai alpha 0,851 lebih besar dari nilai r
tabel
0,729 sehingga dapat dikatakan bahwa data yang didapatkan reliabel. Hasil uji reliabilitas nilai pembobotan pemborosan selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran E.
4.2 Pengolahan Data