Kelemahan Usaha Kecil Menengah UKM

perekonomian Indonesia berkat jasa pelaku usaha kecil atau UKM. Bila demikian dengan bangga dapat kita nyatakan kelompok pelaku UKM telah menyelamatkan Indonesia dari kehancuran total. Dan secara umum dapat dikatakan bahwa ini juga merupakan kekuatan dari usaha kecil yang mampu bertahan dan bahkan mampu menyelamatkan perekonomian Indonesia.

2.2.4.4. Kelemahan Usaha Kecil Menengah UKM

Sebaliknya dari sejumlah kekuatan ternyata usaha mikro, kecil, dan menengah tidak lepas dari factor kelemahan. Factor kelemahan juga disebabkan oleh karakteristik ukurannya yang kecil. Diantara kelemahan- kelemahan yang melekat kepada usaha mikro, kecil, dan menengah antara lain: 1. Lemahnya Ketrampilan Manajemen Pelaku UKM seringkali berangkat berwirausaha dengan bekal sumber daya seadanya. Ketidakpastian tersebut bukan hanya dalam hal modal dana dan atau peralatan lainnya, tetapi juga ketidaksiapan dalam penguasaan kompetensi bidang usaha maupun kecilnya keterampilan manajemen. Dari penelitian terbukti bahwa kegagalan nomor dua sebagai akibat dari lemahnya keterampilan manajemen. Sebagai akibat dari lemahnya ketrampilan manajemen, seringkali terjadi ketidakseimbangan antara perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 2. Tingkat Kegagalan dan Penyebabnya Menurut Siropolis 1994, tingkat kegagalan usaha kecil UKM sebesar 44 disebabkan oleh kurangnya kompetensi dalam dunia usaha. Yang dimaksud dengan kurangnya kompetensi disini meliputi kurangnya penguasaan tentang bidang usaha yang dijalankan dan kemampuan dalam mengelola kegiatan usaha baik secara fisik. Penyebab kegagalan yang kedua adalah akibat lemahnya kemampuan manjemen yang menempati prosentase sebesar 17. Pengertian lemahnya kemampuan manjemen disini adalah penguasaan pengetahuan dan pengalaman dalam hal mengelola sumber daya lainnya. Sumber kegagalan yang ketiga disebabkan oleh ketidakseimbangan pengalaman. 3. Keterbatasan Sumber Daya Keterbatasan sumber daya bagi pelaku UKM telah merupakan hal yang sangat umum. Keterbatasan tersebut bukan semata-mata dalam hal dana, peralatan fisik namun juga dalam hal informasi. Termasuk keterbatasan dalam informasi disini adalah kurangnya wawasan yang dimiliki guna membekali gambaran tentang kegiatan usaha yang akan dilakukan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis penelitian

Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tanggung jawab sosial CSR berbasiskan pemberdayaan UKM pada Bank Mandiri dengan unsur-unsur pokok yang harus ditemukan sesuai dengan butir-butir rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, maka digunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian Kualitatif pada hakekatnya ialah mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya Nasution, 1988 : 55 dalam Sugiyono, 2008 : 180. Dalam penelitian ini yang akan diamati adalah orang, yaitu informan Bank Mandiri yaitu Bapak Ikbal bagian Marketing Mikro Kredit, Bapak Wahyu bagian Busines Development, Bapak Hery bagian PKBL dan informan UKM binaan Bank Mandiri yaitu Ibu Elisabeth, dan Bapak Halim dengan berbagai latar belakangnya. Dengan digunakan metode kualitatif maka data yang didapat akan lebih lengkap, lebih mendalam, kredibel, dan bermakna sehingga tujuan penelitian dapat dicapai. Penggunaan metode kualitatif ini, bukan karena metode ini baru, tetapi memang permasalahan lebih tepat datanya dengan metode kualitatif. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Publikasi Program Corporate Social Responsibility Dalam Periklanan Terhadap Peningkatan Minat Beli Konsumen Pada Produk Air Mineral Aqua

1 70 100

Pengaruh Penyajian Informasi Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam Laporan Tahunan Perusahaan Terhadap Earning Response Coefficient (ERC) (Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan Yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2012

1 64 102

Bentuk Program Corporate Social Responsibility Bank Nagari dan Manfaatnya Bagi Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Lokal(Studi Pada Program CSR Bank Nagari Cabang Pangkalan)

6 71 112

Penerapan Corporate Social Responsibility Terhadap Pemberdayaan Masyarakat (Studi Pada PT Tirta Investama)

4 73 131

Analisis Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Pertumbuhan Pendapatan Usaha Kecil Dan Mikro (UKM) Binaan P.T. Telekomunikasi Indonesia-TBK. CDC Area Medan

4 53 101

Pengaruh Persepsi Konsumen Dalam Penerapan Program Corporate Social Responsibility (Csr) Terhadap Brand Loyalty Sabun Mandi Lifebuoy (Studi Pada Mahasiswa Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara)

1 46 67

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina (Persero) Unit Pengolahan II Dumai (Studi Deskriptif: Penerima Program CSR Masyarakat Kelurahan Jaya Mukti, Dumai).

13 105 123

Corporate Social Responsibility (CSR) Yang Dilakukan Bank Sumut Kepada Masyarakat Sekitarnya (Studi Pada PT. Bank Sumut, Kantor Pusat Jalan Imam Bonjol No. 18 Medan)

2 52 161

Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (Csr) Pt. Perkebunan Nusantara Iiidalam Pemberdayaan Umkm Kabupaten Asahan (Studi Pada Program Kemitraan Pt. Perkebunan Nusantara Iiidistrik Asahan)

4 63 140

Peranan Corporate Social Responsibility (CSR) PT Astra Auto 2000 Cabang Amplas Dalam Pengembangan UKM di Medan

2 78 90