27
3. Audit Ketaatan
Audit ketaatan bertujuan mempertimbangkan apakah auditi klien telah mengikuti prosedur aturan tertentu yang telah ditetapkan pihak yang
memiliki otoritas lebih tinggi.
2.2.2. Pemeriksaan Manajemen Management Audit
2.2.2.1. Definisi Pemeriksaan Manajemen
Kebanyakan definisi manajemen audit memberi penekanan pada efisiensi, efektivitas dan ekonomisasi, atau performa suatu kesatuan usaha.
Istilah manajemen audit juga sering dikenal dengan operational audit, performance audit, ataupun manajemen review.
Seperti yang terdapat dalam Tunggal 1992 : 2 pengertian pemeriksaan manajemen yang telah didefinisikan oleh beberapa ahli adalah
sebagai berikut : Management audit adalah suatu tehnik yang secara teratur dan sistematis
digunakan untuk menilai efektivitas unit atau pekerjaan dibandingkan dengan standar-standar perusahaan dan industri, dengan menggunakan
petugas yang bukan ahli dalam lingkup objek yang dianalisis untuk meyakinkan manajemen bahwa tujuannya dilaksanakan dan keadaan yang
diperlukan ditemukan. Pemeriksaan manajemen yang dikemukakan oleh Sukrisno 1995 : 5.
Suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan, termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang ditentukan oleh
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
28
manajemen, untuk mengetahui apakah kegiatan tersebut sudah dilakukan secara efektif, efisien dan ekonomis.
Pemeriksaan manajemen dirancang untuk menganalisis, menilai, meninjau ulang dan menimbang hasil kerja perusahaan untuk mencapai
efektivitas, efisiensi dan ekonomisasi.
2.2.2.2. Karakteristik Pemeriksaan Manajemen
2.2.2.2.1. Tujuan Pemeriksaan
Pemeriksaan manajemen bertujuan untuk membantu semua peringkat manajemen dalam meningkatkan perencanaan dan pengendalian
manajemen dengan cara mengidentifikasikan aspek-aspek sistem dan prosedur serta rekomendasi kepada manajemen untuk meningkatkan
efisiensi, efektivitas dan ekonomisasi Supriyono, 1990 : 12. Manfaat dari pemeriksaan manajemen menurut Tunggal 2000 : 14
adalah : 1.
Memberikan informasi yang relevan dan tepat waktu untuk pengambilan keputusan.
2. Membantu manajemen dalam mengevaluasi catatan, laporan-laporan
dan pengendalian. 3.
Memastikan ketaatan terhadap kebijakan manajerial yang ditetapkan, rencana-rencana, prosedur serta peraturan pemerintah.
4. Mengidentifikasi area masalah potensial pada tahap dini untuk
menentukan tindakan preventif yang akan diambil.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
29
5. Menilai efisiensi dan ekonomisasi penggunaan sumber daya termasuk
memperkecil pemborosan. 6.
Menilai efektivitas dalam mencapai tujuan dan sasaran perusahaan yang telah ditetapkan.
7. Menyediakan tempat pelatihan untuk personil dalam seluruh fase
operasi perusahaan.
2.2.2.2.2. Pelaku Pemeriksaan Manajemen
Menurut Tunggal, 2000 : 38-39 terdapat dua pelaku pemeriksaan manajemen, yaitu :
a. Audit Eksternal
Audit eksternal berhubungan dengan variabel yang tidak dapat dikendalikan Uncontrollable Variables, Audit eksternal dimulai
dengan suatu pengujian informasi atas ekonomi umum dan kemudian berpindah pada pandangan atas kesehatan dan pertumbuhan dari pasar
yang dilayani oleh perusahaan. b.
Audit Internal Audit internal berkaitan dengan variabel yang dikendalikan
Controllable Variables. Tujuan dari audit internal adalah untuk menilai sumber daya organisasi sebagaimana mereka berhubungan
dengan lingkungan dan berhadapan dengan sumber daya dari pesaing.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
30
Menurut Richard, dkk yang dikutip oleh Tunggal. 2000 : 39 struktur audit pemasaran terdiri dari tiga langkah diagnostik utama yang
rinci, yang mencakup penelaahan dari : 1.
Lingkungan organisasi peluang dan ancaman, didesain untuk menetapkan berbagai dimensi dari lingkungan pemasaran, kemudian
cara dimensi tersebut akan berubah yang mungkin perubahan akan memberikan dampak pada organisasi.
2. Sistem pemasarannya kekuatan dan kelemahan, suatu penilaian sejauh
mana sistem pemasaran organisasi mampu berhubungan dengan tuntutan lingkungan.
3. Aktivitas pemasaran, mencakup suatu penelaah komponen individual
dari bauran pemasaran. Terdapat juga istilah faktor lingkungan makromacro environmental
factor yang mempengaruhi usaha, dan faktor lingkungan mikromicro environmental factor yang akan mempengaruhi usaha dan kemampuan
organisasi untuk beroperasi secara menguntungkan di pasar, tanpa memperhatikan pendekatan mana terhadap kategori yang digunakan, proses
dan tujuan dari audit adalah sama, audit eksternal mencakup kekuatan lingkungan makro dan pasar serta pesaing yang merupakan kepentingan
bagi perusahaan. Audit internal kemudian mengandalkan hal ini untuk menilai sejauh
mana organisasi, struktur dan sumber daya, berhubungan dengan lingkungan dan mempunyai kemampuan beroperasi secara efektif dalam
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
31
kendala yang ada pada lingkungan. Auditor pemasaran seharusnya tidak memandang audit pemasaran dan hasilnya berdiri sendiri, akan tetapi
memberikan pandangan penuh terhadap keduanya yang terletak pada kerangka kerja umum dari audit manajemen secara keseluruhan.
Dengan cara ini strategist dapat memberikan tolak ukur yang benar, tidak hanya peluang lingkungan akan tetapi kemampuan organisasi secara
keseluruhan. Menurut Supriyono 1990 : 12, agar manfaat pemeriksaan
manajemen dapat dicapai, maka pemeriksaan tersebut harus bersifat independen.
2.2.2.2.3. Pelaporan Pemeriksaan Manajemen
Menurut Supriyono 1990 : 12. Laporan pemeriksaan manajemen menekankan pada temuan-temuan selama pemeriksaan, pembuatan
kesimpulan dan rekomendasi untuk meningkatkan sistem perencanaan dan pengendalian manajemen, pembuatan rekomendasi yang tepat atas masalah-
masalah yang rumit dan saling tergantung memerlukan analisis yang tepat pula.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
32
2.2.2.2.4. Jenis-jenis Pemeriksaan Manajemen
a. Audit Pemasaran
Audit pemasaran adalah suatu peninjauan dan penilaian yang menyeluruh atas operasi pemasaran untuk membantu
mengungkapkan masalah yang dihadapi manajemen pemasaran Tunggal, 1992 : 79.
b. Audit sumber daya manusia
Menurut William B. Wether, JR dan Keith Davis pengertian audit sumber daya manusia sebagai penilaian aktivitas personil yang
digunakan dalam organisasi. Audit dapat dilakukan pada suatu divisi atau perusahaan secara keseluruhan, yang akan memberikan
umpan balik fungsi kepada manajemen operasi dan tentang bagaimana baiknya manajer memenuhi kewajiban sumber daya
manusianya Tunggal, 1992 : 80. c.
Audit mutu Audit mutu menurut Tunggal 1992 : 92 adalah suatu pengujian
yang sistematis dan independen untuk menentukan apakah kualitasmutu dan hasil yang berhubungan dengan mutu memenuhi
aturan yang telah direncanakan dan apakah aturan tersebut digunakan secara efektif dan cocok untuk mencapai tujuan
perusahaan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
33
d. Audit produksi
Audit produksi melakukan pengujian-pengujian atas ketaatan kebijakan yang telah digariskan dalam bidang operasional, efisiensi
dalam menyelenggarakan upaya untuk mencapai tujuan dibidang operasional perusahaan, dan efektivitas dari pencapaian tujuan
tersebut Tunggal, 2000 : 151 e.
Audit pengolahan data elektronik Audit pengolahan data elektronik adalah proses mengumpulkan
dan menilai bukti untuk menentukan apakah sistem komputer mampu mengamankan harta, memelihara kebenaran data, maupun
mencapai tujuan organisasi perusahaan secara efektif, dan menggunakan aktiva perusahaan secara hemat Tunggal, 2000 :
196. f.
Audit lingkungan Menurut Tunggal 2000 : 223 audit lingkungan merupakan proses
yang menentukan apakah semua tingkat yang dipilih dari suatu organisasi menaati persyaratan peraturan dan kebijakan serta
standar internal, terbukti merupakan suatu komponen yang berkekuatan pada program manajemen lingkungan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
34
2.2.2.2.4.1. Audit Pemasaran
Definisi audit pemasaran menurut Siagian 1997 : 179 merupakan suatu penelitian yang sifatnya sistematik dan menyeluruh
serta dilakukan secara berkala mengenai keseluruhan segi pemasaran dengan maksud memperoleh gambaran yang akurat tentang berbagai
permasalahan yang harus dipecahkan dan peluang yang dapat dimanfaatkan demi peningkatan kinerja pemasaran itu.
Proses audit pemasaran Tunggal, 2000 : 36 bagi banyak organisasi secara relatif dan merupakan aktivitas yang kurang
diautilisasi. Meskipun terdapat suatu kumpulan bukti yang substansial dan berkembang dengan mengusulkan bahwa kinerja suatu organisasi
di pasar dipengaruhi secara signifikan dan secara langsung oleh persepsi strategist mengenai tiga faktor, yaitu :
1. Posisi pasar organisasi sekarang;
2. Sifat dari lingkungan dan ancaman lingkungan;
3. Kemampuan organisasi menanggulangi perkembangan lingkungan.
Audit pemasaran merupakan suatu cara untuk membantu manajemen memilih suatu posisi alam lingkungan tersebut
berdasarkan faktor-faktor yang diketahui. Definisi dari audit telah diusulkan oleh Suchman 1950 dan Kotler 1988, seperti yang
dikutip Tunggal 2000 : 37. Suchman telah mengusulkan bahwa audit merupakan suatu penelaahan yang sistematis, kritikal dan tidak
memihak dari operasi pemasaran total dari tujuan dasar dan kebijakan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
35
serta asumsi yang mendasari juga metode, prosedur, personil dan organisasi yang berlaku untuk mengimplementasikan kebijakan
mencapai tujuan. Pandangan Kotler secara luas mirip, yaitu audit pemasaran
merupakan pengujian yang komprehensif, sistematik, independen dan periodik dari suatu perusahaan atau unit jasa lingkungan pemasaran,
tujuan, strategi dan aktivitas dengan maksud untuk menentukan area masalah dan peluang serta merekomendasikan suatu rencana tindakan
untuk memperbaiki kinerja perusahaan. Apabila dari dua definisi diatas digabungkan akan menyoroti
3 unsur pokok dan manfaat potensial dari audit pemasaran yaitu : 1.
Analisis mengenai lingkungan eksternal dan situasi internal. 2.
Penilaian kinerja masa lalu dan aktivitas sekarang. 3.
Identifikasi peluang dan ancaman masa yang akan datang. Ketiga unsur diatas berguna sebagai latar belakang dari
komentar yang dibuat oleh Ansoff 1968, seperti yang dikutip oleh Tunggal 2000 : 38 yang mengusulkan bahwa “Tanpa memperhatikan
ukuran organisasi, keputusan korporat harus menyadari ini, strategist kemudian menghadapi tugas untuk memproduksi pola alokasi sumber
daya yang akan menawarkan potensial yang terbaik untuk memenuhi tujuan perusahaan”. Sebab itu audit pemasaran dapat dipandang
sebagai suatu dasar yang sehat untuk memprotes alokasi sumber daya ini, dengan cara demikian setiap strategi yang kemudian strategi yang
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
36
kemudian dikembangkan harus jauh lebih konsisten, baik dengan tuntutan lingkungan ataupun kemampuan dan kekuatan yang benar
dari organisasi. Audit pemasaran didesain untuk memberikan strategist suatu
pemahaman yang jelas mengenai tiga dimensi diatas dan dengan cara ini memberikan suatu perusahaan dasar untuk mengembangkan
strategi. Sering kebutuhan untuk suatu audit tidak menyatakan sendiri sampai hal-hal mulai berjalan tidak mulus dalam suatu perusahaan,
seperti penjualan yang menurun, margin yang menurun, kehilangan pangsa pasar, kepastian produksi yang kurang dimanfaatkan dan
masih banyak lagi. Manajemen perusahaan sering berusaha melakukan tindakan
yang keliru. Misalnya, mengenalkan produk baru, melepaskan produk, mereorganisasi tenaga penjual, mengurangi harga, dan mengurangi
biaya adalah tindakan yang biasanya diambil, akan tetapi tolok ukur demikian tampaknya tidak efektif apabila terdapat lebih banyak
masalah yang mendasar dan belum diidentifikasi, sudah tentu apabila perusahaan dapat bertahan lebih lama, perusahaan akhirnya dapat
mengatasi masalahnya melalui proses eliminasi, pada dasarnya masalah tersebut harus secara baik diidentifikasi, dan di audit yang
merupakan suatu alat bantu untuk mengidentifikasi masalah tersebut.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
37
2.2.2.2.4.2. Tempat Audit Pemasaran dalam Pemeriksaan Manajemen
Istilah audit manajemen berarti suatu audit perusahaan secara keseluruhan a company-wide audit yang termasuk suatu penilaian
dari sebuah sumber daya intern terhadap lingkungan eksternal, dalam praktek, cara yang terbaik untuk melaksanakan suatu audit
manajemen adalah melakukan audit yang terpisah dari setiap fungsi manajemen utama, dengan demikian audit pemasaran hanya
merupakan bagian dari audit manajemen yang lebih luas, begitu juga dengan audit produksi.
Gambar 1 : Tempat Audit Pemasaran dalam Audit Manajemen Menurut Mc. Donald.
Sumber : Tunggal, 2000 : 40
2.2.2.3. Faktor Pendorong Dilaksanakannya Pemeriksaan Manajemen
Menurut Tunggal 1992 : 32 pada umumnya suatu pemeriksaan manajemen dibutuhkan pada saat :
Bahan baku
Produksi Distribusi
grosir Distribusi
eceran Konsumen
atau pemakai
Pelayanan setelah
Penjualan Audit Produksi
Audit Manajemen Audit Distribusi
Audit Pemsaran
Audit Keuangan Audit Sumberdaya Manusia personil
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
38
a. Penurunan laba perusahaan secara terus menerus.
b. Turn over karyawan yang tinggi.
c. Prestasi atau performa karyawan dibawa standar.
d. Adanya kebutuhan untuk menentukan suatu daerah untuk penghematan
biaya yang rinci dan penelitian efisiensi akan membawa hasil yang baik. e.
Ada petunjuk bahwa aspek manajemen kegiatan operasi menuntut adanya perbaikan.
f. Ada alasan untuk mencurigai bahwa laporan mengenai masalah yang
besar dalam area fungsional dan operasional tidak mengungkap semua fakta.
g. Adanya rencana untuk membeli suatu usaha dan perlu diketahui masalah
yang akan dihadapi oleh perusahaan tersebut dan prospek masa depannya.
Adapun masalah yang dapat diungkapkan melalui pemeriksaan manajemen antara lain Tunggal, 1992 : 33 :
a. Kekurangan dalam perencanaan seperti kurang atau ada tidaknya suatu
kelayakan rencana standar, kebijakan dan prosedur baik dalam ruang lingkup fungsional maupun operasional kegiatan perusahaan.
b. Lemahnya struktur organisasi dan pola penempatan personil seperti
penempatan tugas dan tanggung jawab yang tidak jelas kegiatan dan fungsi yang tidak perlu, pekerjaan yang saling tumpang tindih dan
pelanggaran yang tidak dapat dibenarkan atas prinsip organisasi terlalu
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
39
banyak petugas atau terlalu sedikit petugas dan pembagian kerja yang tidak layak.
c. Kelemahan dalam pengelolaan barang dan fasilitas seperti pemborosan
dalam penggunaan bahan, terlalu banyak persediaan, persediaan yang menumpuk dan sudah usang.
d. Sistem pengawasan manajemen yang tidak efektif, seperti pengawasan
yang lemah sistem informasi yang tidak memadai, kurangnya standar pelaksanaan yang relatif akurat, sedikit atau tidak adanya pengendalian
intern akuntansi dan administrasi. e.
Prosedur dan administrasi intern yang buruk ditunjukkan oleh catatan yang tidak cukup layak dan sistem informasi dan komunikasi yang tidak
dapat dipercaya.
2.2.3. Proses Manajemen
Proses manajemen Griffin, 2002 : 9 dapat diartikan dengan suatu kegiatan yang dilakukan oleh manajer yang melibatkan fungsi-fungsi
manajemen, manajemen melibatkan empat aktivitas dasar dalam fungsi- fungsi manajemen itu perencanaan, organisasi, kepemimpinan dan
pengendalian. Logika mendasar untuk mendeskripsikan keempat aktivitas tersebut
secara berurutan, kebanyakan manajer terlibat dalam lebih dari satu aktivitas pada waktu yang bersamaan dan berganti aktivitas secara tidak terduga.
Keberhasilan dalam proses manajemen memerlukan kemampuan dalam
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.