Cara Pembuatan Atraktan Cara Pembuatan Modifikasi Ovitrap dengan Atraktan Pemasangan Modifikasi Ovitrap

3.7. Prosedur Penelitian 3.7.1. Alat dan Bahan 1. Ember hitam 240 buah 2. Paddle bambu 240 buah 3. Jerami padi 9 kg 4. Cabai Merah 9 kg 5. Gula dan ragi roti 6. Ember 3 buah 7. Saringan 8. Gayung air 9. Jerigen air 10. Pisau pemotong

3.7.2. Cara Pembuatan Atraktan

1. Atraktan Rendaman Jerami Jerami dikeringkan dan dipotong kecil-kecil, lalu direndam selama 1 minggu dengan perbandingan 1 kg jerami : 1 liter air. Air rendaman disaring agar bersih kemudian satu liter air rendaman jerami ditambah dengan sembilan liter air untuk mendapatkan air rendaman jerami dengan konsentrasi 10. 2. Atraktan Cabai Merah Satu kilogram cabai merah segar, dihancurkan dan direndam dalam satu liter air selama1 minggu. Selanjutnya, air rendaman disaring agar bersih kemudian satu Universitas Sumatera Utara liter air rendaman cabai merah segar ditambah dengan sembilan liter air untuk mendapatkan air rendaman cabai merah konsentrasi 10. 3. Atraktan Gula dan Ragi Campur satu kilogram gula dengan satu liter air hangat. Kemudian ditambah dengan sembilan liter air untuk mendapatkan air gula konsentrasi 10 . Kemudian air gula dimasukkan ke ovitrap lalu tambahkan ragi roti sebanyak 2 gram.

3.7.3. Cara Pembuatan Modifikasi Ovitrap dengan Atraktan

a. Ember Kecil berwarna hitam dengan diameter 15 cm dan tinggi 12 cm. b. Isi ember dengan atraktan sebanyak 500 ml. c. Paddle sebagai tempat peletakan telur nyamuk dibuat dari potongan bambu dengan panjang 15 cm dan lebar 3 cm, masukkan paddle ke dalam ember dengam posisi miring.

3.7.4. Pemasangan Modifikasi Ovitrap

a. Lakukan kegiatan pengamatan terhadap Tempat Penampungan air dan bukan tempat penampungan air TPA dan non TPA. Lihat apakah pada tempat tempat tersebut terdapat jentik nyamuk atau tidak. Kemudian catat pada lembar pengamatan CI dan HI b. Lakukan hal yang sama pada minggu kedua dan ketiga c. Pada awal minggu keempat letakkan ovitrap didalam dan diluar rumah berdampingan dengan kontainer yang terdapat jentik. Universitas Sumatera Utara d. Pengamatan pertama dilakukan pada akhir minggu ke empat. Buang air pada ovitrap yang terdapat telur atau jentik nyamuk. Isi kembali ovitrap dengan air atraktan. Lalu lakukan kegiatan pemeriksaan tempat penampungan air dan bukan tempat penampungan air TPA dan non TPA. Lihat apakah pada tempat tempat tersebut terdapat jentik nyamuk atau tidak. Kemudian catat pada lembar observasi CI dan HI e. Pengamatan kedua dilakukan pada akhir minggu ke lima. Pengamatan ke tiga dilakukan pada akhir minggu ke enam. Lakukan perlakuan yang sama dengan pengamatan pertama.

3.7.5. Pelaksanaan Penelitian Tabel 3.3. Jadwal Pelaksanaan Penelitian