Metode Pengumpulan Data Variabel dan Definisi Operasional

Tehnik pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Kriteria sampel ditetapkan sebagai berikut : 1. Kriteria Inklusi : - Rumah permanent dan mempunyai halaman - Luas bangunan ≤ 120 m 2 - Memiliki tempat penampungan air seperti bak mandi, ember - Penghuni rumah bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini 2. Kriteria Eksklusi - Rumah bertingkat - Tidak mempunyai halaman

3.4. Metode Pengumpulan Data

Penelitian dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu pra- intervensi dan intervensi. Pra-intervensi yaitu observasi awal pre test dilakukan dalam waktu 3 minggu, mencakup kegiatan pemantauan jentik pada tiap tiap kelompok untuk mendapatkan angka kepadatan nyamuk Aedes aegypty. Pemantauan jentik dilakukan pada tempat penampungan air TPA dan non TPA dan dilakukan 1 x seminggu selama 3 minggu Tahap intervensi dilakukan dengan memasang modifikasi ovitrap di dalam rumah dan di luar rumah. Modifikasi ovitrap diletakkan di dekat TPA atau non TPA. Keberadaan jentik pada TPA dan non TPA dihitung tiap minggu selama tiga minggu Ini juga mencakup observasi akhir post test terhadap keberadaan jentik pada TPA dan non TPA satu kali seminggu selama 3 minggu. Universitas Sumatera Utara Data primer mencakup kepadatan nyamuk Aedes aegypti, untuk mendapatkan nilai Container Index CI, House index HI dan Angka Bebas Jentik ABJ. Untuk mendapatkan data yang representatif, pengumpulan data indeks Aedes diulang tiga kali, pada observasi awal pretest, dan diulang tiga kali pada observasi akhir posttest. Data sekunder dari Profil Dinas Kesehatan Pematang Siantar untuk mendapatkan data angka kesakitan DBD dan juga tentang program yang sudah dilakukan.

3.5. Variabel dan Definisi Operasional

Variabel adalah karakteristik yang memiliki variasi nilai yang dapat diukur, secara kuantitatif numerik . Variabel bebas independent dalam penelitian ini adalah modifikasi ovitrap. Variabel terikat dependent dalam penelitian ini adalah kepadatan nyamuk Aedes aegypti yaitu Container Index CI, House Index HI dan Angka Bebas Jentik ABJ. Faktor ini mencakup : 1. Kepadatan nyamuk Aedes aegypti yaitu kepadatan populasi nyamuk Aedes aegypti dengan ukuran Container Index CI, House Index HI dan Angka Bebas Jentik ABJ. 2. Container Index CI adalah presentase kontainer yang ditemukan jentik terhadap seluruh kontainer yang diperiksa. Keberadaan jentik adalah ada atau tidaknya jentik di setiap tempat penampungan air yang ada di dalam dan di luar rumah. 3. House Index HI adalah presentase rumah yang ditemukan jentik terhadap seluruh rumah yang diperiksa. Universitas Sumatera Utara 4. Angka Bebas Jentik ABJ adalah persentase rumah bangunan yang tidak ditemukan jentik terhadap seluruh rumahbangunan yang diperiksa. 5. Modifikasi Ovitrap adalah alat untuk mendeteksi adanya telur nyamuk Aedes aegypti di wilayah penelitian. Berupa ember kecil berwarna hitam dengan ukuran 15 cm dan tinggi 12 cm, yang di dalamnya diletakkan paddle sebagai tempat peletakan telur nyamuk, dan diisi dengan air rendaman jerami, air rendaman cabai merah dan air gula dan ragi roti. 6. Pengaruh modifikasi ovitrap terhadap Container Index CI, House Index HI, dan Angka Bebas Jentik ABJ, adalah penurunan nilai Container Index CI, House Index HI, dan kenaikan nilai Angka Bebas Jentik ABJ setelah diberi perlakuan. 7. Perbedaan Container Index CI, House Index HI dan Angka Bebas Jentik ABJ adalah perbedaan nilai Container Index CI, House Index HI dan ABJ setelah perlakuan modifikasi ovitrap yang diisi dengan air rendaman jerami, air rendaman cabai merah dan air gula dan ragi roti.

3.6. Metode Pengukuran