Cabai merah juga dapat digunakan sebagai atraktan pada ovitrap. Pembuatan atraktan dengan menggunakan cabai merah dilakukan dengan cara merendam cabai
merah karena air rendaman tersebut dapat menghasilkan senyawa ammonia, CO2, asam laktat, octenol dan asam lemak setelah melalui proses perendaman selama 7 hari
Aisyah, 2013. Penelitian atraktan bumbu dapur yang salah satu bahannya menggunakan cabai merah dengan konsentrasi 10 menghasilkan rata-rata 3,50 butir
lebih efektif dibandingkan dengan air hujan yang rata-ratanya 2,83 butir. Amoniak, CO
₂, dan asam laktat merupakan salah satu atraktan nyamuk yang mempunyai daya tarik bagi reseptor sensoris nyamuk Aedes sp. Disamping itu, adanya atraktan di
dalam ovitrap mempermudah nyamuk betina menemukan tempat perindukan.
Penciuman nyamuk Aedes dapat menjangkau objek sejauh 36 meter.Sayono ,2008 Larutan gula ditambah dengan ragi roti karena reaksi fermentasi dari
penambahan ragi pada larutan gula akan menghasilkan CO
2
yang merupakan salah satu atraktan nyamuk Aedes sp. CO
2
merupakan salah satu atraktan nyamuk yang mempunyai daya tarik bagi reseptor sensoris nyamuk Aedes.Widya, 2012
2.8. Landasan Teori
Kejadian penyakit merupakan hasil hubungan interaktif antara manusia dan perilakunya serta komponen lingkungan yang memliki potensi penyakit. Patogenesis
penyakit dalam perspektif lingkungan dan kependudukan dapat digambarkan dalam teori simpul Achmadi, 2011.
Universitas Sumatera Utara
1. Simpul 1: Sumber Penyakit Sumber penyakit adalah titik yang menyimpan atau menggandakan agen penyakit
serta mengeluarkan agen penyakit. Agent penyakit adalah komponen lingkungan yang dapat menimbulkan gangguan penyakit melalui media perantara.
Penyakit DBD disebabkan oleh virus Dengue yang termasuk kelompok B anthropoda borne virusArboviruses. dikenal sebagai genus Flavivirus, famili
Flaviviridae dan mempunyai empat jenis serotype, yaitu: DEN-1, DEN–2, DEN–3 dan DEN–4.Keempat serotype virus Dengue dapat ditemukan di berbagai daerah
di Indonesia. 2. Simpul 2: Media Transmisi Penyakit
Ada 5 komponen lingkungan yang dapat memindahkan agent penyakit yang kita kenal sebagai media transmisi penyakit yaitu udara ambient, air, tanahpangan,
binatangseranggavektor, dan manusia melalui kontak langsung. Media transmisi tidak akan memiliki potensi penyakit jika di dalamnya tidak mengandung agent
penyakit. Demam Berdarah Dengue ditularkan nyamuk Aedes aegypti maupun Aedes
albopictus. Yang paling berperan dalam penularan penyakit ini adalah nyamuk Aedes aegypti karena hidupnya didalam rumah, sedangkan Aedes albopictus
hidupnya di kebun-kebun sehingga lebih jarang kontak dengan manusia. Aedes aegypti adalah nyamuk yang termasuk dalam subfamili Culicinae, famili
Culicidae,ordo Diptera, kelas Insecta.
Universitas Sumatera Utara
3. Simpul 3: Perilaku PemajananBiomarker Hubungan interaktif antara komponen lingkungan dengan penduduk berikut
perilakunya dapat diukur dalam konsep yang disebut sebagai perilaku pemajanan. Apabila kesulitan mengukur besaran agent penyakit, maka diukur dengan cara
tidak langsung yang disebut sebagai biomarker. Kasus demam berdarah dengue ditandai dengan demam tinggi, fenomena
perdarahan, hepatomegali dan sering kali ditandai dengan hemokonsentrasi. Pemeriksaan darah pasien sangat membantu untuk menegakkan diagnosa yang
akurat terhadap pasien DBD
.
Pemeriksaan laboratorium yang perlu dilakukan adalah pemeriksaan hematokrit dan nilai hematokrit yang tinggi sekitar 50
ataulebih menunjukkan adanya kebocoran plasma, selain itu hitung trombosit cenderung memberikan hasil yang rendah.
4. Simpul 4: Kejadian Penyakit Kejadian penyakit merupakan outcome hubungan interaktif antara penduduk
dengan lingkungan yang memliliki potensi bahaya gangguan kesehatan. Manifestasi dampak akibat hubungan antara penduduk dengan lingkungan
menghasilkan penyakit pada penduduk. Demam berdarah dengue adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus
dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot danatau nyeri sendi yang disertai lekopenia, ruam, limfadenopati, trombositopeniadan diathesis hemoragik.
Pada DBD terjadi perembesan plasma yang ditandai oleh hemokonsentrasi peningkatan hematokrit atau penumpukan cairan di rongga tubuh.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian diatas maka sumber penyakit, media transmisi, proses interaksi dengan penduduk, serta outcome penyakit dapat digambarkan sebagai model
kejadian penyakit atau paradigma kesehatan lingkungan sebagai berikut :
Gambar 2.1. Landasan Teori Achmadi 2011
Virus Dengue Nyamuk
Aedes aegypti Pemeriksaan
Darah − Sehat
− Sakit Simpul 1
Simpul 2 Simpul 3
Simpul 4
Variabel lain yang berpengaruh : Kepadatan Nyamuk Aedes aegypti,
Pengendalian Vektor dengan Modifikasi Ovitrap
Sumber Penyakit
Media Transmisi
Perilaku Pemajanan
Biomarker Kejadian
Penyakit
Universitas Sumatera Utara
2.9. Kerangka Konsep