mgl, CO2 total 12,4 mgl, asam laktat 13,2 mgl, octenol 0,7 mgl dan asam lemak 22,8 mgl. Penelitian atraktan bumbu dapur yang salah satu bahannya menggunakan
cabai merah dengan konsentrasi 10 menghasilkan rata-rata 3,50 butir lebih efektif dibandingkan dengan air hujan yang rata-ratanya 2,83 butir. Purnamasari dkk,2010.
Aisyah 2013 menyatakan bahwa air rendaman cabai merah memiliki potensi sebagai atraktan nyamuk Aedes sp karena diduga dari kandungannya yaitu amoniak
dan CO2. Adanya perbedaan waktu mempengaruhi respon sensoris nyamuk sehingga semakin siangnya waktu maka jumlah nyamuk yang hinggap akan semakin sedikit..
Dengan terbuktinya pengaruh air rendaman cabai merah dengan konsentrasi 10 maka dapat disimpulkan bahwa air rendaman cabai merah memiliki pengaruh sebagai
atraktan nyamuk Aedes sp.
5.5. Pengaruh Modifikasi Ovitrap Air Gula dan Ragi Roti terhadap Container
Index CI, House Indeks HI dan Angka Bebas Jentik ABJ
Pada pengamatan sebelum dilakukan perlakuan didapatkan nilai rata-rata
kepadatan nyamuk Aedes aegypti pada Container Index CI sebesar 21,70 , House index HI sebesar 62,20 sedangkan pada Angka Bebas Jentik ABJ yaitu sebesar
37,80 . Selanjutnya setelah dilakukan perlakuan modifikasi ovitrap air gula dan ragi roti didapatkan nilai rata-rata kepadatan nyamuk Aedes aegypti pada Container
Index CI nilai rata-rata sebesar 6,06 , House Index HI dengan nilai rata-rata sebesar 38,90 dan Angka Bebas Jentik ABJ dengan nilai rata-rata sebesar 61,10.
Berdasarkan uji perbedaan diperoleh bahwa terdapat perbedaan nilai rata-rata pada Container Index CI, House index HI dan Angka Bebas Jentik ABJ. Hasil
Universitas Sumatera Utara
yang didapat terjadi penurunan Container Index CI sebesar 15,63 dengan nilai p 0,004 p 0,05 sehingga dapat disimpulkan adanya pengaruh pemberian modifikasi
ovitrap air gula dan ragi roti terhadap nilai Container Index CI. Hasil yang didapat terjadi penurunan House index HI sebesar 23,30 dengan nilai p 0,007 p 0,05
sehingga dapat disimpulkan adanya pengaruh pemberian modifikasi ovitrap air gula dan ragi roti terhadap House Index HI dan terjadi kenaikan Angka Bebas Jentik
ABJ sebesar 23,30 dengan nilai p 0,007 p 0,05 sehingga dapat disimpulkan adanya pengaruh pemberian modifikasi ovitrap air gula dan ragi roti terhadap nilai
Angka Bebas Jentik ABJ. Hasil penelitian ini sesuai dengan Widya 2012 yang menyatakan bahwa
larutan gula dan ragi roti dapat dijadikan ovitrap hal ini dikarenakan karena reaksi fermentasi dari penambahan ragi pada larutan gula akan menghasilkan CO
2
yang merupakan salah satu atraktan nyamuk Aedes sp. CO
2
merupakan salah satu atraktan nyamuk yang mempunyai daya tarik bagi reseptor sensoris nyamuk Aedes.
CO2, asam laktat, dan octenol merupakan atraktan yang dikenali dengan sangat baik. Sekresi kulit lain juga hal penting karena aroma dari host hidup selalu
lebih memiliki daya tarik daripada kombinasi dari bahan-bahan kimia tersebut dalam keadaan panas dan lembab. Asam lemak yang dihasilkan dari flora normal kulit
merupakan atraktan yang efektif. Aroma ini efektif sampai jarak 7 – 30 meter, tetapi dapat mencapai 60 meter untuk beberapa spesies. Penggunaan atraktan bervariasi
antara lain air rendaman jerami. dan jenis rerumputan tertentu, air rendaman kerang- kerangan dan udang. Thavara U, Tawatsin A, dan Chompoosri J. 2004
Universitas Sumatera Utara
5.6. Pengaruh Empat Perlakuan Modifikasi Ovitrap Air Rendaman Jerami,