52
residual dengan seluruh variabel independen atau yang menjelaskan dimana nilai signifikansi yang diperoleh harus lebih besar dari 0,05.
Hasil pengujian heteroskedastisitas pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.7. Hasil Pengujian Heteroskedastisitas
No Variabel
Nilai mutlak dari residual
Taraf Signifikansi
1. Profitabilitas X
1
0,274 0,158
2 Kebijakan Hutang X
2
-0,086 0,662
Sumber : Lampiran 6 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa, tingkat signifikan
koefisien Rank Spearman untuk semua variabel bebas terhadap residual adalah lebih besar dari 0,05 yang berarti pada model regresi ini tidak
terjadi heteroskedastisitas. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa model analisis regresi linier berganda tersebut telah bebas dari penyimpangan-penyimpangan asumsi klasik, yaitu bebas dari
penyimpangan heteroskedastisitas, multikolinieritas dan autokorelasi sehingga layak untuk dilakukan pengujian regresi linier berganda.
4.3.3. Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda
Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan dengan menggunakan regresi linier berganda diperoleh hasil persamaan regresi sebagai berikut
lampiran 5:
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
53
Y = 51,597 - 147,860 X1 + 10,159 X2
Berdasarkan persamaan regresi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
β =
51,597 Berdasarkan nilai tersebut dapat diketahui bahwa besarnya nilai
konstanta yang diperoleh menunjukkan nilai 51,597 yang artinya
apabila profitabilitas dan Kebijakan Hutang adalah nol maka
Kebijakan Dividen sebesar 51,597 rupiah.
β
1
= -147,860
Menunjukkan nilai koefisien regresi untuk profitabilitas yang memiliki nilai negatif yang artinya setiap peningkatan yang terjadi
pada profitabilitas akan meningkatkan kebijakan dividen, setiap peningkatan 1 rupiah pada profitabilitas akan menurunkan
kebijakan dividen sebesar 147,860 rupiah, sebaliknya apabila profitabilitas menurun sebesar 1 satuan akan mengakibatkan
peningkatan pada kebijakan dividen sebesar 147,860 rupiah,
dengan asumsi variabel yang lainnya konstan.
β
2
= 10,159
Menunjukkan nilai koefisien regresi untuk kebijakan hutang yang memiliki nilai positif yang artinya setiap peningkatan yang terjadi
pada kebijakan hutang akan meningkatkan kebijakan dividen, setiap peningkatan 1 rupiah pada kebijakan hutang akan
meningkatkan kebijakan dividen sebesar 10,159 rupiah,
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
54
sebaliknya apabila kebijakan hutang menurun sebesar 1 rupiah akan mengakibatkan penurunan pada kebijakan dividen sebesar
10,159 rupiah, dengan asumsi variabel yang lainnya konstan.
4.3.4. Hasil Pengujian Hipotesis
4.3.4.1.Untuk pengujian kesesuaian model
Berdasarkan hasil pengujian diperoleh besarnya nilai pengaruh atau koefisien determinasi secara simultan adalah sebesar 0,168 lampiran 3.
Hasil selengkapnya hasil pengujian yang telah dilakukan disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 4.8. Hasil Pengujian Nilai F, Nilai Koefisien Korelasi dan Determinasi
Nilai R Nilai R
2
F
hitung
Taraf Signifikan
0,443 0,196 3,053
0,065 Variabel
Nilai r Nilai r
2
t
hitung
Taraf Signfikan
Profitabilitas X
1
Kebijakan Hutang X
2
-0,328 0,018
0,108 0,0003
-1,738 0,091
0,095 0,928
Sumber: Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda, Lampiran 5 Untuk memprediksi keakuratan model regresi yang digunakan
dalam penelitian ini dapat dilakukan dengan menggunakan uji F. Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa nilai F
hitung
yang diperoleh adalah sebesar 3,053 dengan taraf signifikan sebesar 0,095 lampiran 3.
Karena taraf signifikansi yang lebih besar dari 0,05, maka model regresi
yang dihasilkan dalam penelitian ini yaitu : Y = 51,597 - 147,860 X1 + 10,159 X2
, tidak cocok digunakan dalam untuk menguji hipotesis yang diajukan. Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa secara bersama-
sama variabel Profitabilitas X
1
dan Kebijakan Hutang X
2
terhadap
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
55
Kebijakan Dividen
Y
memiliki nilai koefisien korelasi R sebesar 0,443 lampiran 3.
Hal tersebut menunjukkan adanya korelasi yang kurang kuat antara variabel Profitabilitas X
1
dan Kebijakan Hutang X
2
dengan Kebijakan Dividen
Y
, sedangkan besarnya nilai koefisien determinasi R
2
adalah 0,196 lampiran 3 yang berarti bahwa variabel Profitabilitas X
1
dan Kebijakan Hutang X
2
mampu menjelaskan perubahan pada variabel Kebijakan Dividen Y sebesar 19,6 dan sisanya sebesar 80,4
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dibahas pada penelitian ini.
4.3.4.2.Untuk pengujian hipotesis uji t
Untuk pengaruh nyata tidaknya masing-masing variabel dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Pengaruh Variabel Profotabilitas X
1
Terhadap Kebijakan Dividen Y
Nilai koefisien korelasi r parsial variabel profitabilitas X
1
dengan kebijakan dividen Y adalah sebesar -0,328. Sedangkan nilai
koefisien determinasi atau pengaruh r
2
parsial variabel profitabilitas X
1
terhadap kebijakan dividen Y adalah sebesar -0,328
2
= 0,108 atau 10,8. Jadi pengaruh yang telah diberikan oleh Variabel
profitabilitas X
1
terhadap kebijakan dividen Y sebesar 10,8. Sedangkan nilai t
hitung
yang diperoleh adalah -1,738 dengan taraf signifikan sebesar 0,095. Karena taraf signifikan yang diperoleh lebih
besar dari 0,05 dan bertanda negatif, maka dapat disimpulkan bahwa
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
56
pengaruh yang diberikan oleh profitabilitas X
1
terhadap kebijakan dividen Y adalah negatif dan tidak signifikan.
2. Pengaruh Variabel Kebijakan Hutang X
2
Terhadap Kebijakan Dividen Y
Nilai koefisien korelasi r parsial variabel kebijakan hutang X
2
dengan kebijakan dividen Y adalah sebesar 0,018. Sedangkan nilai koefisien determinasi atau pengaruh r
2
parsial adalah sebesar 0,018
2
= 0,0003 atau 0,03. Jadi pengaruh yang telah diberikan oleh Variabel kebijakan hutang X
2
terhadap kebijakan dividen Y adalah sebesar 0,03. Sedangkan nilai t
hitung
yang diperoleh adalah 0,091 dengan taraf signifikan sebesar 0,928. Karena taraf signifikan yang diperoleh lebih
besar dari 0,05 dan bertanda positif, maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh yang diberikan oleh kebijakan hutang X
1
terhadap kebijakan dividen Y adalah positif dan tidak signifikan.
4.4. Pembahasan