Uji Construct Reliability dan Variance Extracted Uji Normalitas

4.3.4. Uji Construct Reliability dan Variance Extracted

Selain melakukan pengujian konsistensi internal crobach’s alpha, perlu juga dilakukan pengujian construct reliability dan variance extracted. Kedua pengujian tersebut masih termasuk uji konsistensi internal yang akan memberikan penelitian kepercayaan diri yang lebih besar bahwa indikator-indikator individual mengukur suatu pengukuran yang sama. Tabel 4.12. Construct Reliability Variance Extracted Konst r ak I ndikat or Standardize Factor Loading SFL Kuadrat Error [ εj] Construct Reliability Variance Extrated X11 0,628 0,394 0,606 X12 0,780 0,608 0,392 Art Product X13 0,894 0,799 0,201 0,816 0,601 X21 0,781 0,610 0,390 X22 0,777 0,604 0,396 Art Service X23 0,631 0,398 0,602 0,775 0,537 X31 0,623 0,388 0,612 X32 0,671 0,450 0,550 Art Purchase X33 0,530 0,281 0,719 0,639 0,373 Y1 0,832 0,692 0,308 Y2 0,868 0,753 0,247 Customer Loyalty Y3 0,701 0,491 0,509 0,844 0,646 Batas Dapat Diterima ≥ 0,7 ≥ 0,5 Sumber : Lampiran 3 Selain melakukan pengujian konsistensi internal Cronbach’s Alpha, perlu juga dilakukan pengujian construct reliability dan variance extracted. Kedua pengujian tersebut masih termasuk uji konsistensi internal yang akan memberikan peneliti kepercayaan diri yang lebih besar bahwa indikator-indikator individual mengukur suatu pengukuran yang sama. Hasil pengujian reliabilitas instrumen dengan construct reliability dan variance extracted menunjukkan instrumen cukup reliabel, Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. yang ditunjukkan dengan nilai construct reliability belum seluruhnya ≥ 0,7. Meskipun demikian angka tersebut bukanlah sebuah ukuran “mati” artinya bila penelitian yang dilakukan bersifat exploratory, maka nilai di bawah 0,70 pun masih dapat diterima sepanjang disertai alasan–alasan empirik yang terlihat dalam proses eksplorasi. Dan variance extracted direkomendasikan pada tingkat 0,50. Purwanto, 2003

4.3.5. Uji Normalitas

Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Skewness Value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai statistik untuk menguji normalitas itu disebut z-value. Bila nilai-z lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 1 yaitu sebesar  2,58. Hasilnya diperoleh nilai c.r. multivariate diantara  2,58 dan itu berarti asumsi normalitas terpenuhi dan data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya. Tabel 4.13. Normalitas Data Variable min max kurtosis c.r. X11 3 7 - 0,369 - 0,782 X12 3 7 0,493 1,047 X13 3 7 - 0,059 - 0,125 X21 3 7 - 0,783 - 1,660 X22 2 7 - 0,143 - 0,303 X23 3 7 - 0,873 - 1,851 X31 3 7 - 0,024 - 0,051 X32 4 7 - 0,751 - 1,593 X33 3 7 - 0,141 - 0,299 Y1 3 7 0,108 0,229 Y2 2 7 0,690 1,463 Y3 3 7 0,136 0,289 Multivariate 7,594 2,153 Batas Normal ± 2,58 Sumber : Lampiran 3 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Kurtosis Value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai statistik untuk menguji normalitas itu disebut Z-value. Bila nilai-Z lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 [1] yaitu sebesar ± 2,58. Hasil uji menunjukkan bahwa nilai c.r. mutivariate berada di antara ± 2,58 yaitu 2,153 itu berarti asumsi normalitas terpenuhi. Fenomena ini tidak menjadi masalah serius seperti dikatakan oleh Bentler Chou [1987] bahwa jika teknik estimasi dalam model SEM menggunakan maximum likelihood estimation [MLE] walau ditribusi datanya tidak normal masih dapat menghasilkan good estimate, sehingga data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya.

4.3.6. Evaluasi Model One-Step Approach to SEM