99
Perilaku Menyimpang dan Sikap Anti-Sosial
c. Ciri Perilaku
1 Malas dan sering melupakan tanggung jawabtugas rutinnya. 2 Menunjukkan sikap tidak peduli dan jauh dari keluarga.
3 Di rumah waktunya dihabiskan untuk menyendiri di kamar, toilet, gudang, kamar mandi, ruang-ruang yang gelap.
4 Nafsu makan tidak menentu. 5 Takut air, jarang mandi.
6 Sering menguap. 7 Sikapnya cenderung jadi manipulatif dan tiba-tiba bersikap manis
jika ada maunya, misalnya untuk membeli obat. 8 Sering bertemu dengan orang-orang yang tidak dikenal keluarga,
pergi tanpa pamit, dan pulang lewat tengah malam. 9 Selalu kehabisan uang, barang-barang pribadinya pun hilang dijual.
10 Suka berbohong dan gampang ingkar janji. 11 Sering mencuri baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun
pekerjaan. Selain itu, kondisi fisik penyalah guna Napza akan mudah dikenali
dalam keadaan putus obat terutama narkotik seperti: a.
Air mata berlebihan. b.
Banyaknya lendir dari hidung. c.
Pupil mata membesar. d.
Diare. e.
Bulu kuduk berdiri. f.
Sukar tidur. g.
Menguap. h.
Jantung berdebar-debar. i.
Ngilu pada sendi. Namun, perlu diperhatikan bahwa ciri-ciri tersebut hanyalah indikator
dari penyalahgunaan Napza. Artinya, diperlukan keahlian-keahlian dan kebijaksanaan untuk menggunakan ciri-ciri tersebut. Ciri-ciri ini digunakan
untuk meningkatkan kewaspadaan serta perhatian orang tua, guru, teman, dan sahabat untuk kemudian ditindaklanjuti dengan pemeriksaan.
Sumber: www.e-psikologi.com
c. Perjudian
Perjudian telah ada di muka bumi seumur dengan peradaban manusia. Dari zaman para raja-raja terdahulu
permainan judi telah dikenal. Sedangkan di dunia Barat perilaku judi sudah dikenal sejak zaman Yunani
Kuno. Keanekaragaman permainan judi dan tekniknya yang sangat mudah membuat perjudian dapat dengan
cepat menyebar ke seluruh penjuru dunia. Perjudian dalam hal ini merupakan kegiatan sosial yang melibat-
kan uang sesuatu yang berharga di mana pemenang memperoleh uang dari yang kalah. Perjudian dalam
masyarakat kita dapat dijumpai di berbagai lapisan masyarakat. Bentuk-bentuk perjudian pun beraneka
ragam mulai dari yang tradisional seperti perjudian dadu, sabung ayam, permainan ketangkasan, sampai
pada penggunaan teknologi canggih seperti judi melalui telepon genggam atau internet. Walaupun perilaku berjudi memiliki
banyak efek samping yang merugikan bagi si penjudi dan keluarganya, namun tetap saja mereka sulit untuk meninggalkan
perilaku berjudi jika sudah terlanjur mencobanya.
Sumber: www.mryrus.tripod.com
Gambar 5.4 Sabung ayam salah satu judi tradisional.
Di unduh dari : Bukupaket.com
SOSIOLOGI Kelas X
100
d. Tawuran Pelajar
Tawuran pelajar akhir-akhir ini menjadi ciri khas ke- hidupan pelajar di kota-kota besar. Akibat tawuran
pelajar bukan hanya menyangkut kepada yang terlibat saja, namun dapat dipastikan akibat yang ditimbulkan
menjadi sangat luas. Sebagian para pelajar berpendapat bahwa dengan tawuran dapat menunjukkan kejantanan
dan sportivitas. Umumnya, tawuran diawali dari hal- hal yang sepele bahkan hanya menyangkut dua orang
saja dari dua sekolah yang berbeda. Namun, karena alasan solidaritas kelompok, maka konflik menjadi
meluas, menjadi antarsekolah. Jika ada yang tidak mau ikut serta dianggap sebagai norak dan tidak solider,
tidak jantan, penakut, dan lain sebagainya. Tawuran pelajar sebagai perilaku menyimpang seharusnya
mendapat perhatian yang sungguh-sungguh, karena jika terjadi tawuran, maka nilai-nilai dan norma-norma serta-merta
dilanggar. Akibatnya, tawuran pelajar berdampak terhadap perilaku menyimpang lanjutan. Misalnya: merusak, menganiaya, me-
nyakiti, dan bahkan membunuh. Tidak jarang yang menjadi korban justru yang tidak terlibat.
e. Perilaku Seksual di Luar Nikah