103
Perilaku Menyimpang dan Sikap Anti-Sosial
tidak cocok untuk dilakukan oleh anak justru dianggap mampu membuat mereka merasa tumbuh dewasa dan menjadi jantan. Inilah fenomena sosial
yang terjadi, budaya atau kebiasaan secara tidak langsung menjadikan anak-anak jalanan berperilaku menyimpang.
Bersama teman sekelompokmu, cobalah kaji dan analisislah fenomena ini. Mengapa terjadi perbedaan pandangan perilaku menyimpang antara
masyarakat umum dengan anak-anak jalanan? Apa yang menjadikan anak jalanan terbiasa berperilaku menyimpang? Tulislah hasilnya dalam selembar
kertas. Selanjutnya, kumpulkanlah kepada guru sebagai bahan penilaian atas prestasimu.
3. Penyebab Perilaku Menyimpang
Perilaku menyimpang yang terjadi dalam masyarakat tidak dapat dijelaskan secara sederhana. Begitu banyak sebab-sebab orang
melakukan perilaku menyimpang. Namun, kita akan mencoba menganalisis apa sebab musababnya.
a. Lingkungan Pergaulan
Jika seseorang bergaul dengan sekelompok orang yang berperilaku menyimpang dalam jangka waktu
yang lama, maka seseorang tersebut lambat laun akan berperilaku sama seperti kelompoknya. Dengan bergaul
seseorang mengamati keadaan dari lingkungan kelompoknya. Seiring waktu berjalan, seseorang
dengan sendirinya akan mensosialisasi apa saja yang menjadi nilai dan norma yang dianut oleh kelompok
tersebut. Jika lingkungan seseorang mempertontonkan aneka perilaku yang tidak sesuai dengan nilai dan
norma yang berlaku dalam masyarakat, maka dapat dipastikan bahwa seseorang tersebut melakukan hal
serupa. Hal ini disebabkan terjadinya alih budaya cultural transmission dari bentuk menyimpang
kepada individu tersebut. Di mana penerimaan individu terhadap budaya baru ternyata berlawanan
dengan kaidah sosial yang dipatuhi masyarakat. Oleh karena itu, individu tersebut dinamakan menyimpang deviant. Biasanya
yang menjadi korban adalah anak-anak. Mereka belum mempunyai filter yang kuat untuk memilah hal-hal baru yang datang kepadanya
sementara teman pergaulannya tidak intensif mensosialisasi nilai dan norma yang ideal.
Faktor inilah yang menjadi bahan kajian teori penyimpangan sosial yang dikemukakan oleh Edwin H. Sutherland. Menurut
Shuterland, individu mempelajari berbagai perilaku menyimpang dari pergaulannya dengan sekelompok orang yang telah
menyimpang. Pernyataan inilah yang kemudian dikenal dengan teori pergaulan berbeda differential association. Misalnya,
seorang anak bergaul dengan sekelompok anak nakal di sekolah. Terdapat perbedaan antara nilai-nilai dan norma yang diterapkan
dalam keluarga dengan nilai dan norma yang terdapat dalam kelompok anak nakal. Mereka terbiasa berperilaku sesuka hati,
Sumber: Dokumen Penulis
Gambar 5.7 Melalui lingkungan pergaulan seseorang
melakukan cultural transmission.
Di unduh dari : Bukupaket.com
SOSIOLOGI Kelas X
104
menyakiti temannya, dan lain-lain. Tanpa sadar anak tersebut akan meniru perbuatan teman-teman sekelompoknya. Walaupun di
dalam keluarga anak tersebut, dididik untuk bersikap baik.
b. Dorongan Ekonomi