SOSIOLOGI Kelas X
66
norma. Jika tindakan individu dalam berinteraksi sesuai dengan nilai dan norma maka akan terbentuk keteraturan sosial. Adanya keteraturan
sosial dalam masyarakat memungkinkan individu mencapai kebutuhannya dengan wajar tanpa merugikan pihak lain. Misalnya,
menjaga kebersihan, membayar pajak melaksanakan hak dan kewajibannya, menjaga keutuhan dan lain-lain. Dengan kata lain,
interaksi yang sesuai nilai dan norma membentuk keteraturan sosial. Secara umum terdapat tiga bentuk atau pola interaksi yang mampu
membentuk keteraturan sosial antara lain:
a. Kerja Sama cooperation
Tidak dapat dimungkiri bahwa sebagian besar bentuk interaksi adalah kerja sama. Kerja sama
terbentuk karena orang-orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama dan
kemudian bersepakat untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama. Melalui kerja sama inilah
keteraturan sosial terbentuk dengan mudah.
Sehubungan dengan pelaksanaannya, terdapat empat bentuk kerja sama, yaitu:
1 Bergaining tawar-menawar yaitu pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa
antara dua organisasi atau lebih. 2 Cooptation kooptasi yaitu proses penerimaan.
Unsur-unsur baru oleh pemimpin atau organisasi sebagai salah satu cara untuk menghindari terjadinya
keguncangan dalam organisasi. 3 Condution kondisi yaitu kombinasi antara dua organisasi
atau lebih dengan tujuan yang sama. Awalnya dapat menimbulkan keadaan yang tidak stabil, dikarenakan
perbedaan struktur. Namun, tujuan utamanya untuk mencapai tujuan bersama, sehingga terbentuklah kerja sama.
4 Joint-Venture usaha patungan yaitu kerja sama dalam pengusaha proyek-proyek tertentu.
b. Akomodasi Accomodation
Sebagai individu yang mendambakan suatu kedamaian dalam bentuk keteraturan masyarakat, sering kali kita berusaha
menyamakan kepentingan kita dengan orang lain. Walaupun terkadang kepentingan tersebut jauh dari apa yang kita inginkan.
Pengorbanan ini dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi ketegangan yang terjadi akibat perbedaan. Proses ini dalam
sosiologi dinamakan sebagai bentuk akomodasi. Dengan kata lain, akomodasi merupakan suatu proses penyesuaian antara individu
dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok guna mengurangi, mencegah, atau mengatasi
ketegangan dan kekacauan.
Menurut Kimball Young yang dikutip oleh Soerjono Soekanto 1987, kata akomodasi memiliki dua pengertian. Pertama,
akomodasi menunjuk pada suatu keadaan. Artinya, suatu kenyataan adanya keseimbangan dalam berinteraksi yang dilandasi
dengan nilai dan norma yang ada. Kedua, akomodasi sebagai proses. Sebagai proses, akomodasi mengarah pada usaha-usaha
manusia untuk meredakan suatu pertentangan dalam rangka
Proses akomodasi adalah suatu proses menyesuai-
kan antarindividu dengan individu, individu dengan
kelompok atau kelompok dengan kelompok guna
mengurangi, mencegah atau mengatasi ketegang-
an dan kekacauan.
Sumber: Dokumen Penulis
Gambar 3.14 Dengan bekerja mampu meringankan beban bersama.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Interaksi Sosial dan Dinamika Sosial
67
mencapai keseimbangan. Dalam kehidupan sehari-hari akomodasi dapat pula diartikan sebagai suatu proses kesepakatan antara
kedua belah pihak yang tengah bersengketa yang bersifat darurat sementara dengan tujuan mengurangi ketegangan. Berdasarkan
tujuan itulah, proses akomodasi, dibedakan menjadi beberapa bentuk antara lain pemaksaan coersion, kompromi compromise,
penggunaan jasa perantara mediation, penggunaan jasa peneng- ah arbitrase, peradilan adjudication, toleransi, dan stalemate.
c. Asimilasi Assimilation