Tipe Penelitian Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data

64

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Tipe Penelitian

Menurut Siagian 2012, penelitian ini adalah penelitian eksplanatif dimana dapat diartikan penelitian yang dilakukan dengan tujuan menguji atau membuktikan hipotesis. Teori-teori yang didukung dengan hasil penelitian sebelumnya merupakan alat utama yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antar variabel. Hubungan tersebut berupa hubungan korelasi atau hubungan sebab akibat. Variabel penelitian ini terdiri dari variabel bebas x yaitu program kemitraan dan variabel terkait y yaitu sosial ekonomi warga binaan PTPN III.

3.2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian berada di Kantor Direksi PTPN III Medan, di kantor Program Kemitraan Bina Lingkungan PKBL beralamat di Jl. Sei Batanghari No.2 Medan 20122. Telp +62-61 8452244, 8453100. Fax. +62-61 8455177, 8454728 serta lokasi dimana masing-masing mitra binaan yang menjadi sampel penelitian bertempat di area kota Medan. Penulis mengambi lokasi penelitian PTPN III ini dikarenakan PTPN III merupakan salah satu perusahaan perkebunan terbaik di Indonesia, dan merupakan perusahaan yang aktif dalam menjalankan tanggung jawab sosial perusahaan melalui program kemitraan sehingga penulis tertarik untuk melihat sejauh mana pengaruh program kemitraan tersebut terhadap mitra binaannya. Universitas Sumatera Utara 65 3.3.Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi Menurut Siagian 2011, istilah poupulasi sangat populer dalam penelitian. Secara sederhana populasi dapat di artikan sebagai sekumpulan obyek benda, peristiwa maupun individu yang akan di kaji dalam suatu penelitian. Berdasarkan pengertian ini dapat di pahami bahwa mengenal populasi termasuk langkah awal dan penting dalam proses penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi ialah seluruh mitra binaan PTPN III sub area Medan tahun 2011. Populasi tersebut adalah angkatan ke-27 pada triwulan IV sebanyak 289 mitra binaan.

3.3.2. Sampel

Menurut Siagian 2011 sampel adalah bagian yang bersifat representative yang diambil datanya secara langsung. Apabila jumlah sampel lebih dari 100 maka yang diambil adalah 10-20 dari jumlah populasi Silalahi, 2009. Maka penelitian ini menetapkan besarnya sampel dalam penelitian ini adalah 10 dari jumlah populasi, yaitu 10 x 289 = 28,9 dibulatkan menjadi 30 mitra binaan. Teknik penarikan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah teknik penarikan sampel acak sederhana dimana semua anggota populasi memiliki kesempatan yang sama Universitas Sumatera Utara 66 untuk menjadi anggota sampel Siagian, 2011 mitra binaan yang masih berstatus debitur lunas maupun mitra binaan yang berstatus kreditur ikut digunakan sebagai sampel penelitian.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Studi kepustakaan yaitu teknik pengumpuan atau informasi menyangkut masalah yang di teiti dengan mempelajari dan membedah buku, surat kabar, maupun tulisan yang ada kaitannya terhadap masalah yang di teliti. 2. Studi lapangan yaitu pengumpulan data atau informasi melalui kegiatan penelitian langsung turun ke lokasi penelitian untuk mencari fakta-fakta yang berkaitan dengan masalah yang di teliti. Dengan demikian, instrumen penelitian disini adalah alat-alat yang di gunakan dalam rangka studi lapangan yang dalam penelitian sosial dikenal tiga jenis, yaitu : a. Observasi, yaitu pengamatan terhadap objek dan fenomena yang berkaitan dengan penelitian. b. Wawancara, yaitu percakapan atau tanya jawab yang di lakukan pengumpulan data dengan responden sehingga responden memberikan data atau informasi yang diperlukan dalam penelitian. c. Penyebaran kuesioner angket, yaitu kegiatan mengumpul data dengan cara menyebar daftar pertanyaan yang di perlukan dalam penelitian Siagian, 2011. Universitas Sumatera Utara 67

3.5. Teknik Analisis Data

Dalam teknik analisis data langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut : 1. Editing, yaitu meneliti kembali catatan yang di peroleh dari penelitian 2. Koding yaitu mengklasifikasikan jawaban menurut macamnya 3. Membuat kategori untuk mengklasifikasikan jawaban, hal ini berguna untuk dapat dipahami sebagai data sehingga mudah dianalisa serta disimpulkan dan menjawab masalah yang dikemukakan dalam penelitian sehingga jawaban yang beraneka ragam itu dapat disingkatkan. 4. Tabulasi dimana data disusun dalam keadaan ringkas dan tersusun dalam suatu tabel tunggal sehingga dapat dibaca dengan mudah untuk mengetahui jawaban dari masalah yang diteliti. Untuk mencari hasil analisis yang menghubungkan antara satu variabel dengan variabel lainnya dapat digunakan analisis korelasi. Analisis korelasi adalah sekumpulan teknik statitiska yang digunakan untuk mengukur keeratan hubungan antara dua variabel. Fungsi utama analisis korelasi adalah untuk menentukan seberapa erat hubungan antara dua variabel. Tujuan akhir analisis korelasi adalah untuk mengetahui tingkat hubungan variabel bebas dengan variabel terikat. Untuk mencari korelasi antara variabel digunakan rumus correlation product moment yaitu Silalahi, 2009. Universitas Sumatera Utara 68 Keterangan : ��� = Koefisien Korelasi Product Moment N = Jumlah Sampel X = Sektor Distribusi Variabel X Y = Sektor Distribusi Variabel Y Nilai r dari hasil perhitungan korelasi Product Moment berada diantara -1 sampai dengan 1, dengan ketentuan bahwa : 1. Apabila nilai r = -1, maka korelasi variabel x dengan variabel y negatif sempurna 2. Apabila nilai r = 0, maka tidak terdapat korelasi antara variabel x dengan variabel y 3. Apabila nilai r = 1, maka korelasi variabel y positif sempurna Untk menggambarkan jenis hubungan digunakan ketentuan dari Guilfrod yaitu sebagai berikut : 1. +0,70 – ke atas : Hubungan positif yang kuat 2. +0,59 - +0,69 : Hubungan positif yang mantap 3. +0,30 - +0,49 : Hubungan positif yang sedang 4. +0,10 - +0,29 : Hubungan positif yang rendah Universitas Sumatera Utara 69 5. +0,01 - +0,09 : Hubungan positif yang tak berarti 6. 0,0 : Tak ada hubungan Universitas Sumatera Utara 70

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

4.1.Gambaran Umum Tentang PT. Perkebunan Nusantara III Persero 4.1.1.Sejarah Berdirinya PT. Perkebunan Nusantara III Persero Sejarah Perusahaan PT Perkebunan Nusantara III Persero selanjutnya disebut Perusahaan didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 8 tahun 1996 tanggal 14 Pebruari 1996, dalam rangka restrukturisasi Badan Usaha Milik Negara BUMN di bidang perkebunan.Pemerintah telah melakukan realokasi pengelolaan areal perkebunan dibawah BUMN Perkebunan, dimana PT Perkebunan III, IV dan V telah dinyatakan bubar dan sejak tanggal tersebut digabung ke dalam perusahaan baru yaitu PT Perkebunan Nusantara III Persero walaupun substansinya masih meneruskan usaha sebelumnya, dengan perubahan dalam struktur ekuitas jumlah laba dan saldo laba dan penambahan serta pengurangan beberapa aset dan kewajiban. Perusahaan didirikan berdasarkan akta No. 36 tanggal 11 Maret 1996 dari Harun Kamil, SH., notaris di Jakarta dan telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C2-8331 HT.01.01.Th. 96 tanggal 8 Agustus 1996 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 81 tanggal 8 Oktober 1996, Tambahan No. 8674. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, dengan akta No. 6 tanggal 12 Agustus 2008 di depan notaris Syafnil Gani, SH, M.Hum., notaris di Kota Medan, dengan ketentuan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-73169. AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 14 Oktober 2008. Terakhir Anggaran Dasar Perusahaan telah dirubah dengan Universitas Sumatera Utara