Konsep Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

45 berasal sebagian atau seluruhnya dari kekayaan negara yang dipisahkan berupa saham- saham. Persero dipimpin oleh direksi. Sedangkan pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta. Badan usaha ditulis PT nama perusahaan persero. Perusahaan ini tidak memperoleh fasilitas negara. Jadi dari uraian diatas, ciri-ciri persero adalah : a. Tujuan utamanya mencari laba komersial. b. Modal sebagian atau seluruhnya berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan yang berupa saham-saham. c. Dipimpin oleh direksi. d. Pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta. e. Badan usahanya ditulis PT nama perusahaan persero f. Tidak memperoleh fasilitas negara. http:id.wikipedia.org, 11 Juni 2014

2.5. Konsep Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Definisi CSR menurut The World Business Council For Sustainable Development WBCSD adalah komitmen dunia usaha untuk terus menerus bertindak secara etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk peningkatan ekonomi, bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan keluarganya sekaligus juga peningkatan kualitas komunitas dan masyarakat secara lebih luas. Menurut widjaja dalam Siagian, 2008 merumuskan definisi tanggung jawab sosial perusahaan sebagai suatu kewajiban perusahaan untuk merumuskan kebijakan, mengambil keputusan, dan melaksanakan tindakan yang memberikan manfaat bagi masyarakat. Universitas Sumatera Utara 46 Menurut Untung 2009, CSR adalah komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian aspek ekonomis, sosial, dan lingkungan. Wibisono 2007 menyatakan bahwa memang tidak bisa dipungkiri adanya anggapan bahwa tanggung jawab sosial bukanlah aktifitas utama bagi pelaku bisnis. Fokus utama bisnis adalah mendongkraklaba. Tapi tak sedikit kemudan yang mengakui perlunya tanggung jawab sosial itu. Namun, sifatnya hanya instrumental. Maksudya, tanggung jawab sosial perusahaan sebagai tujuan utama. Anggapan ini membawa perusahaan hanya sekadar sarana untuk menggapai maksimalisasi profit sebagai tujuan utama. Anggapan ini membawa perusahaan melihat tanggung jawab sosial sebagai aktifitas yang termasuk pada “Jantung Hati” kegiatan bisnis, ironisnya dengan berbagai alasan, barangkali penganut aliran inilah yang dominan saat ini. Keberadaan perusahaan idealnya bermanfaat untuk masyarakat sekitar. Bahwa prinsip dasar CSR adalah pemberdayaan masyarakat setempat yang notabene miskin agar terbebas dari kemiskinan. Maka dari itu selain memberdayakan masyarakat, dari sisi perusahaan jelas agar operasional berjalan lancar tanpa gangguan. Jika hubungan antara perusahaan dan masyarakat tidak mesra, bisa dipastikan ada masalah. Pelaksanaan program CSR belum sepenuhnya diterima oleh masyarakat. Itu disebabkan oleh minimnya perhatian perusahaan terhadap pelaksanaan CSR. Dari uraian tersebut, tampak bahwa manfaat CSR bagi perusahaan antara lain : a. Mempertahankan dan mendongkrak reputasi serta citra merek brand perusahaan. b. Mendapatkan lisensi untuk beroperasi secara sosial. c. Mereduksi risiko bisnis perusahaan. Universitas Sumatera Utara 47 d. Melebarkan akses sumberdaya bagi operasional usaha. e. Membuka peluang pasar yang lebih luas. f. Mereduksi biaya, misalnya terkait dampak pembuangan limbah. g. Memperbaiki hubungan dengan stakeholders. h. Memperbaiki hubungan dengan regulator. i. Meningkatkan semangat dengan regulator. j. Meningkatkan semangat dan produktifitas karyawan. k. Peluang mendapatkan penghargaan Untung, 2009. Kesukarelaan dalam konsep CSR bukan dipahami sebagai bisa memilih untuk menjalankan atau tidak menjalankan, melainkan justru bagaimana menjalankan tanggung jawab sosial itu di luar yang di atur dalam regulasi. Perencanaan CSR yang strategis akan mampu menjadikan program ini sebagai investasi sosial untuk memperdayakan masyarakat, agar mereka mampu seutuhnya menopang kehidupan ekonomi dan sosial secara mandiri, bertahap dan berkelanjutan. Kontribusi CSR adalah kontribusi berkesinambungan terhadap pembangunan ekonomi berkelanjutan, yaitu bekerja sama dengan karyawan, keluarga mereka, kontribusi lokal, dan masyarakat luas untuk memperbaiki kualitas hidup dengan cara-cara yang dapat di terima oleh bisnis dan juga pembangunan itu sendiri adalah nilai dasar CSR. Untung 2009 menyatakan bahwa terdapat tiga pilar untuk merangsang pertumbuhan CSR yang mampu mendorong pembangunan ekonomi berkelanjutan, pertama, mencari bentuk CSR yang refektif untuk mencapai tujuan yang di harapkan dengan memperhatikan unsur lokalitas. Kedua, mengkalkulasi kapasitas sumberdaya manusia dan institusi untuk merangsang pelaksanaan CSR. Ketiga, peraturan serta kode etik dalam dunia usaha. Pada Universitas Sumatera Utara 48 akhirnya tiga pilar ini tidak mampu bekerja baik tanpa dukungan sektor publik untuk menjamin pelaksanaan CSR oleh perusahaan sejalan dan seiring dengan strategi pengembangan dan pembangunan sektor publik.

2.6. Konsep Good Corporate Governance Pengelolaan Perusahaan yang Baik