C. Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data hasil tes prestasi belajar dan data wawancara. Data tes prestasi belajar dianalisis dengan cara
menghitung nilai rata-rata dari hasil pekerjaan siswa, lalu dilanjutkan dengan mendeskripsikan jawaban siswa. Data wawancara dianalisis dengan membuat
transkrip wawancara, lalu dideskripsikan untuk mengetahui bagaimana hasil belajar siswa dalam pemecahan masalah matriks, serta faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar siswa dalam pemecahan masalah. 1.
Analisis Hasil Tes Prestasi Belajar Tes prestasi belajar dilakukan pada Senin, 2 Maret 2015 dengan
jumlah siswa yang mengikuti yaitu 15 orang. Setelah melakukan tes prestasi, peneliti memeriksa hasil pekerjaan siswa dan diperoleh
rekapitulasi sebagai berikut:
Tabel 4.7 Hasil Tes Prestasi Belajar Berdasarkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matriks
Jawaban Nomor Soal
1 2
3 4
5 Benar
10 6
8 4
Salah 5
9 7
11 15
Pada tabel 4.7 dapat dilihat kesalahan terbanyak pada soal nomor 5, karena dari 15 siswa tidak ada yang benar. Sedangkan pada soal nomor 1,
banyak siswa yang mampu mengerjakan dengan benar.
Tabel 4.8 Hasil Tes Prestasi Belajar Berdasarkan Kemampuan pada Materi Matriks
Jawaban Nomor Soal
1 2
3 4
5 Benar
10 14
14 5
2
Salah 5
1 1
10 13
Pada tabel 4.8 dapat dilihat kesalahan terbanyak tetap pada soal nomor 5. Dari 15 siswa, hanya 2 siswa yang benar. Sedangkan pada soal
nomor 2, dan 3 sebagian besar siswa mampu mengerjakan dengan benar. 2.
Analisis Hasil Wawancara Wawancara dibagi menjadi 3 kali pertemuan karena jumlah siswa
yang diwawancarai sebanyak 15 siswa. Pertemuan pertama dilakukan pada Kamis, 5 Maret 2015, pertemuan kedua pada Jumat, 6 Maret 2015, dan
pertemuan ketiga pada Sabtu, 7 Maret 2015. Peneliti melakukan wawancara kepada semua siswa untuk mengetahui bagaimana faktor-
faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa dalam pemecahan masalah matriks. Berikut merupakan garis besar hasil wawancara:
Tabel 4.9 Garis Besar Hasil Wawancara
No. Subyek Tanggapan
Alasan
1. S_1
a. Soalnya sulit
b. Belajar kalau
ada tugas saja c.
Membaca berulang-ulang,
menulis yang
diketahui dan
yang ditanyakan,
mengecek Soalnya sulit karena bentuknya soal
cerita, dan
saya tidak
terbiasa mengerjakan soal cerita apalagi pada
materi matriks karena biasanya kalau dikelas guru memberikan latihan soal
bukan soal cerita. Saya bingung mau belajar apa kalau tidak ada PR, karena
tidak ada buku paket matematika. Saya baca berulang-ulang biar paham mbak,
tapi saya tidak menulis kesimpulan karena
kembali jawaban
yang dianggap benar.
d. Tergantung
suasana hati,
nasehat orang
tua, cara
mengajar guru tidak terbiasa. Saya hanya mengecek
jawaban yang benar saja, karena saya hanya yakin itu benar. Suasana hati
mempengaruhi kegiatan belajar karena ketika suasana hati saya sedang tidak
baik, maka saya akan malas untuk melakukan segala hal. Selain itu ketika
orang tua menasehati saya, saya akan belajar
karena mereka
memberikan perhatiannya kepada saya. Cara mengajar
guru juga
merupakan hal
yang berpengaruh, karena ketika guru mampu
memberikan suasana belajar yang tidak membosankan
maka saya
akan bersemangat untuk mengikuti proses
belajar 2.
S_2 a.
Soalnya susah b.
Tidak rajin
belajar c.
Menulis yang diketahui
dan yang
ditanyakan, menjawab soal,
menulis kesimpulan,
tapi
tidak mengecek
kembali d.
Tergantung materinya, dan
kalau ada
teman belajar Soalnya susah, karena bentuknya soal
cerita sehingga saya tidak yakin saat mengerjakan.
Kalau guru
sering memberikan latihan soal yang bentuknya
soal cerita
mungkin saya
bisa mengerjakan, tapi selama ini kalau
latihan soal bentuknya soal langsungan. Saya terkadang belajar di rumah kalau
diingatkan oleh bapak atau ibu. Saat mengerjakan soal kemarin, karena saya
merasa
soalnya susah
jadi saya
menuliskan yang diketahui dan yang ditanyakan pada soal terlebih dahulu,
setelah mendapatkan ide saya menjawab, dan menulis kesimpulannya. Saya tidak
mengecek kembali sebelum dikumpul karena malas. Sekalipun bapak dan ibu
saya sudah mengingatkan untuk belajar di rumah, saya terkadang tidak mematuhinya
karena kalau belajar di rumah tidak ada teman belajar. Saya lebih semangat belajar
matematika kalau ada teman belajar bareng sehingga ada yang saya ajak
bertukar pikiran. Selain itu materi yang dipelajari juga berpengaruh karena ketika
materinya mudah dipahami maka saya akan lebih semangat lagi untuk berlatih
dan mengerjakan soal.
3. S_3
a. Soalnya biasa
saja b.
Membaca berulang-ulang,
menulis yang
Sebenarnya soal yang diberikan biasa saja, tapi ada sesuatu yang bermasalah
yaitu soal yang diberikan bentuknya soal cerita sehingga harus dibaca berulang-
ulang kali agar paham. Setelah paham
diketahui, ditanya,
menulis kesimpulan,
mengecek hasil akhir
c. Jarang belajar
kalau di rumah d.
Tergantung diri sendiri, tempat
belajar, dan
teman. baru saya tulis apa yang diketahui dan apa
yang ditanyakan. Tujuannya saya menulis ini agar mempermudah saya ketika
mencari penyelesaiannya. Di akhir saya tulis kesimpulan dan saya cek kembali
jawabannya. Saya mengecek kembali untuk meyakinkan bahwa saya benar
menjawabnya, walaupun soal no.5 tidak saya kerjakan karena sulit dan kekurangan
waktu. Saya kalau di rumah jarang belajar matematika karena tidak ada yang
mengingatkan. Jadi saya akan belajar ketika saya ingin belajar. Selain karena
keinginan dari diri sendiri, tempat belajar, dan teman juga berpengaruh. Karena
ketika tempat belajarnya tidak ribut dan nyaman maka membuat saya fokus untuk
belajar.
4. S_4
a. Soalnya susah
b. Jarang belajar
kalau di rumah c.
Menulis yang diketahui,
menjawab soal d.
Tergantung suasana
hati, teman belajar,
dan relasi guru dengan
saya ketika di kelas
Soalnya susah, karena saya jarang latihan soal yang bentuknya soal cerita. Kalau di
kelas, guru juga jarang memberikan latihan
soal bentuknya
soal cerita
makanya kemarin ngerasa susah. Saya juga orangnya jarang belajar kalau tidak
ada tugas maupun ulangan, jadi kesulitan kalau ngerjain soal seperti ini. Langkah
awal saya menuliskan apa yang diketahui, baru
menjawab. Tapi
saya lupa
menuliskan kesimpulan
dan tidak
mengecek kembali. Saya kurang yakin dengan jawaban yang saya tulis karena
malamnya saya belum belajar untuk persiapan ulangan ini. Saya senang belajar
matematika,
tetapi itu
tergantung bagaimana relasi antara guru matematika
dengan saya. Saya jarang berlatih soal- soal matematika, tapi kalau ada teman
untuk belajar bareng, saya jadi rajin untuk berlatih.
5. S_5
a. Susah soalnya
b. Jarang belajar
kalau di rumah c.
Tergantung suasana
hati, dan orang tua.
d. Menulis
kembali soalnya,
lalu menjawab,
Soal yang kemarin itu susah karena bentuknya soal cerita jadi guru belum
mengajarkan di kelas. Tapi setelah dibaca-baca berulang kali jadi sedikit
paham. Karena saya lupa beberapa materinya,
terutama materi
operasi perkalian
pada matriks
jadi saya
mengalami kesulitan saat menjawab soal no.4. Saya di rumah jarang belajar dan
latihan soal karena banyak kegiatan
membuat kesimpulan,
dan dicek
kembali hasil
akhirnya lainnya. Biasanya belajar matematika
kalau disuruh orang tua. Jadi orang tua itu bagi saya faktor yang mempengaruhi saat
saya belajar. Langkah pertama saya yaitu menulis kembali soalnya, karena bingung
kalau nulis yang diketahui saja. Setelah itu
baru saya
jawab dan
buat kesimpulannya. Saya belum yakin dengan
apa yang saya jawab, walaupun sudah saya cek berulang kali hasilnya sebelum
saya kumpulkan.
6. S_6
a. Kepikiran agak
susah b.
Jarang belajar kalau di rumah
c. Langsung
jawab, tapi
yang nomor 5 ditulis apa yang
diketahui, baru mengecek hasil
akhirnya walaupun tidak
semua saya cek
d. Karena orang
tua, dan
tergantung materinya.
Pertama kali baca soal kepikiran agak susah karena bentuknya soal cerita. Saya
kalau di rumah jarang belajar dan latihan soal cerita. Di sekolah guru juga tidak
pernah memberikan latihan soal matriks yang bentuknya soal cerita. Biasanya soal
yang diberikan bentuknya uraian singkat. Makanya kemarin merasa kesulitan saat
jawab. Kemarin saat menjawab saya tidak menuliskan apa yang diketahui karena
kalau belajar matematika sudah terbiasa tidak menuliskan yang diketahui, dan
yang ditanyakan. Saya juga tidak menulis kesimpulannya. Hanya saja di akhir saya
cek kembali jawaban yang saya tulis, walaupun tidak semua karena waktu yang
disediakan tidak cukup. Saya semangat belajar matematika karena orang tua,
karena mereka sudah membiayai sekolah saya, selain itu tergantung materinya
mbak karena kalau materinya susah saya duluan menyerah.
7. S_7
a. Ada kendala,
bingung b.
Baca berulang kali, setelah itu
langsung jawab c.
Nomor 1, 2, 3 dicek kembali,
tapi nomor 4 dan 5 tidak
Pertama baca soalnya saya merasa ada kendala dan bingung, karena saya tidak
belajar sebelum tes. Selain itu juga karena bentuknya soal cerita, dan saya belum
pernah mengerjakan soal seperti ini. Biasanya guru memberi latihan soal
pilihan ganda atau soal langsungan, misalnya ada matriks A + matriks B.
Setelah membaca berulang-ulang kali, saya langsung menjawab soal tanpa
menulis apa yang diketahui dan yang ditanyakan, karena saya tidak biasa
mengerjakan
soal dengan
langkah- langkah seperti itu. Setelah selesai
menjawab, saya hanya mengecek jawaban
nomor 1, 2, dan 3 saja karena saya yakin hanya tiga nomor itu yang benar.
8. S_8
a. Tidak susah
b. Menulis yang
diketahui, menulis
kesimpulannya, dan mengecek
kembali beberapa
nomor saja
c. Pengaruh orang
tua. Sebenarnya tidak susah, hanya saja karena
saya belum belajar dan tidak terbiasa dengan soal yang bentuknya soal cerita
jadinya mengalami
kendala ketika
menjawab. Untuk mempermudah dalam menjawab, saya menuliskan apa yang
diketahui dan yang ditanyakan baru setalah itu saya jawab. Saya juga menulis
kesimpulannya, walaupun tidak semua nomor karena ada yang kelupaan.
Jawaban yang saya cek kembali hanya yang saya yakini benar saja, yaitu nomor
1, 2, 3. Sisanya tidak saya cek. Saya rajin belajar di rumah dan rajin mengerjakan
tugas matematika karena pengaruh dan nasehat dari orang tua terutama bapak.
9. S_9
a. Susah
b. Jarang belajar
di rumah c.
Langsung jawab,
dan tidak
dicek kembali
d. Tergantung
interaksi guru
dengan saya,
dan tergantung suasana hati
Soalnya susah karena biasanya kalau latihan soal di kelas bentuknya pilihan
ganda atau jawaban singkat. Kemarin itu soalnya dalam soal cerita jadi lupa
caranya dan selama belajar belum diajarin soal yang seperti itu. Kalau di rumah saya
jarang belajar matematika, jadi saya tidak begitu bisa dalam mengerjakan soal
matematika apalagi bentuknya soal cerita. Kemarin itu saya langsung jawab tidak
menulis yang diketahui, ditanyakan, kesimpulan, dan tidak mengecek kembali
karena malas dan tidak cukup waktunya. Saya senang belajar matematika, tetapi
tergantung bagaimana interaksi guru dengan saya ketika mengajar di kelas.
Selain itu tergantung suasana hati saya. Kalau saya lagi bosan dan jenuh tentu
saya tidak akan mau untuk belajar matematika.
10. S_10
a. Bingung
b. Langsung
jawab c.
Suka belajar
matematika kalau
lagi semangat
Bingung saat pertama baca soal karena bentuknya
soal cerita,
jadi harus
memahami setiap kalimat. Kemarin itu saya langsung jawab saja, karena sudah
terbiasa seperti itu. Saya tidak menulis kesimpulan karena lupa dan tidak terbiasa.
Saya semangat saat suasana hati lagi mendukung saja. Jadi kalaupun lelah tapi
saya semangat pasti saya tetap belajar.
11. S_11
a. Susah
Susah soalnya karena belum belajar. saya
b. Tidak belajar
c. Langsung
jawab d.
Tergantung guru,
dan teman belajar
lupa kalau ada ulangan, makanya tidak belajar, dan soalnya bentuknya cerita jadi
susah. Begitu selesai membaca soal, saya langsung jawab karena malas menulisnya.
Saya
tidak begitu
suka belajar
matematika, karena isinya hanya hitung- hitungan.
Terkadang saya
semangat mengikuti pelajaran matematika ketika
guru yang mengajar tidak membosankan, dan ketika ada teman belajarnya sehingga
ada yang mengajari saya.
12. S_12
a. Tidak susah
b. Membaca
berulang kali,
menulis yang
diketahui, yang ditanyakan dan
kesimpulannya, tetapi
tidak mengecek
kembali. c.
Jarang belajar kalau di rumah.
d. Tergantung
kakak Tidak susah, hanya saja harus dibaca
berulang-ulang kali karena bentuknya soal cerita. Setelah paham baru saya tulis apa
yang diketahui, yang ditanyakan dan selanjutnya saya jawab. Di akhir saya tulis
kesimpulannya, tetapi tidak saya cek kembali karena waktunya tidak cukup.
Saya hanya menjawab nomor 1, 2, 3 karena terlalu lama membaca, makanya
nomor 4 dan 5 belum saya jawab. Di rumah saya jarang belajar. Saya akan
belajar kalau ada kakak saya karena saya bisa minta kakak untuk mengajari
matematika.
13. S_13
a. Susah
b. Langsung
dijawab c.
Tidak dicek d.
Tergantung suasana,
dan kalau
disuruh sama Bapak
Susah soalnya, karena kalimat pada soal sulit dipahami. Biasanya soal yang
diberikan guru bentuknya langsungan, bukan soal cerita. Soalnya langsung saya
jawab karena malas menulis apa yang diketahui, yang ditanyakan, kesimpulan,
dan mengecek kembali. Saya suka belajar matematika kalau suasana kelasnya ceria,
dan tidak tegang. Selain itu saya juga belajar karena disuruh bapak, kalau tidak
disuruh saya tidak belajar.
14. S_14
a. Sedikit susah
b. Baca dulu, tulis
yang diketahui, baru
dijawab, dan
tulis kesimpulan
c. Tidak
dicek kembali
d. Tergantung
suasana belajar, dan tergantung
teman Sedikit susah, karena belum pernah
mengerjakan soal matriks yang bentuknya soal cerita kalau di kelas. Guru biasanya
memberikan latihan soal langsungan. Saya suka belajar matematika tapi tidak
suka yang bentuknya soal cerita. Kemarin itu saya baca terlebih dahulu soalnya baru
ditulis
yang diketahui
dan yang
ditanyakan agar jelas. Kalau sudah menemukan cara penyelesaian baru saya
jawab, dan tulis kesimpulan. Tapi saya lupa mengecek kembali jawaban yang
saya tulis karena tidak terbiasa. Saya suka belajar matematika sambil mendengarkan
musik yang melow atau lembut nadanya, dan tergantung dengan teman sekitar juga.
Kalau ada teman belajarnya, saya jadi lebih semangat.
15. S_15
a. Sulit
b. Tidak pernah
belajar matematika
c. Langsung
jawab d.
Kalau ada
teman belajarnya
Sulit, karena bentuknya soal cerita. Biasanya kalau di kelas diajarin pakai soal
yang langsungan. Saya juga tidak pernah matematika kalau di rumah, jadi sulit
memahami maksud soal dengan cepat. Makanya kemarin itu saya langsung
jawab setelah membaca soal berulang- ulang kali. Saya tidak mengecek kembali
karena malas dan membutuhkan waktu yang banyak. Saya mau belajar kalau ada
temannya ketika belajar. Karena kalau ada temannya jadi ada yang ngajarin.
Pada tahap wawancara semakin terlihat masalah-masalah yang dialami siswa dalam mengerjakan tes prestasi belajar. Pada dasarnya siswa
mampu memahami masalah pada soal hanya saja siswa mengalami banyak faktor lain sehingga mempengaruhi kemampuannya dalam memecahkan
masalah matriks. Penyusunan soal dalam bentuk soal cerita merupakan salah satu hal yang sangat berpengaruh dalam memecahkan masalah
matriks. Berdasarkan hasil wawancara, seluruh siswa mengatakan kesulitan karena soal yang diberikan dalam bentuk soal cerita. Dari hasil
tes prestasi belajar pada tabel 4.6 dan hasil wawancara dengan 15 siswa, peneliti memperoleh 8 klasifikasi mengenai kemampuan pemecahan
masalah matriks siswa kelas X, sebagai berikut: 1. Siswa memperoleh nilai baik, dan menjawab soal sesuai dengan langkah-langkah pemecahan
masalah, 2. Siswa memperoleh nilai baik, tetapi menjawab soal tidak
sesuai langkah-langkah pemecahan masalah, 3. Siswa memperoleh nilai cukup, dan menjawab soal sesuai dengan langkah-langkah pemecahan
masalah, 4. Siswa memperoleh nilai cukup, tetapi menjawab soal tidak sesuai langkah-langkah pemecahan masalah, 5. Siswa memperoleh nilai
kurang, tetapi menjawab soal sesuai dengan langkah-langkah pemecahan masalah, 6. Siswa memperoleh nilai kurang, dan menjawab soal tidak
sesuai dengan langkah-langkah pemecahan masalah, 7. Siswa memperoleh nilai gagal, tetapi menjawab soal sesuai dengan langkah-
langkah pemecahan masalah, dan 8. Siswa memperoleh nilai gagal, dan menjawab soal tidak sesuai dengan langkah-langkah pemecahan masalah.
Hasil wawancara dengan siswa S_1, dan S_14 termasuk klasifikasi ke 2 yaitu siswa memperoleh nilai baik, tetapi menjawab soal tidak
sesuai langkah-langkah pemecahan masalah. Siswa S_14 menyatakan menjawab soal diawali dengan memahami masalah terlebih dahulu, lalu
menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan, menyelesaikan soal, menuliskan kesimpulan, tapi siswa tidak mengecek kembali. Siswa S_2,
dan S_9 termasuk klasifikasi ke 4 yaitu siswa memperoleh nilai cukup, tetapi menjawab soal tidak sesuai langkah-langkah pemecahan masalah.
S_2 tidak mengecek kembali hasil akhir dari apa yang telah dikerjakan, karena malas sehingga dinyatakan menjawab soal tidak sesuai langkah-
langkah pemecahan masalah. Sedangkan S_9 dalam menjawab soal langsung pada penyelesaiannya karena malas dan membutuhkan waktu
yang lebih lama. Sedangkan untuk siswa S_3 termasuk klasifikasi ke 3
yaitu siswa memperoleh nilai cukup, dan menjawab soal sesuai dengan langkah-langkah pemecahan masalah. Ketika menjawab soal siswa mulai
dengan membaca berulang-ulang agar memahami masalah pada soal, lalu dilanjutkan dengan menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan untuk
mempermudah langkah penyelesaian masalah. Setelah itu siswa menuliskan kesimpulan, dan terakhir mengecek kembali. Langkah tersebut
dilakukan S_3 pada soal nomor 1, 2, dan 3, tetapi pada soal no.4 siswa tidak menuliskan kesimpulan karena lupa.
Siswa S_5, S_6, S_7, S_12, S_13, dan S_15 termasuk klasifikasi 6 yaitu siswa memperoleh nilai kurang, dan menjawab soal tidak sesuai
dengan langkah-langkah pemecahan masalah. Sebagian besar dari siswa pada kategori ini langsung menjawab soal tanpa menuliskan sesuai
langkah-langkah pemecahan masalah. Sedangkan siswa S_8 termasuk klasifikasi 5 yaitu siswa memperoleh nilai kurang, tetapi menjawab soal
sesuai dengan langkah-langkah pemecahan masalah. Siswa memperoleh nilai kurang, tetapi ketika menjawab soal siswa memulainya dengan
memahami masalah, lalu menulis yang diketahui, yang ditanyakan, setelah itu menjawab soal, menuliskan kesimpulan, dan terakhir siswa mengecek
kembali walaupun hanya pada jawaban nomor 1, 2, dan 3 karena siswa yakin benar pada jawaban nomor tersebut. Hasil wawancara dengan ketiga
siswa yaitu S_4, S_10, dan S_11 termasuk pada kategori 8 yaitu siswa memperoleh nilai gagal, dan menjawab soal tidak sesuai dengan langkah-
langkah pemecahan masalah. Siswa S_10, dan S_11 ini langsung
menjawab soal tanpa sesuai langkah-langkah pemecahan masalah. Alasan siswa S_10 tidak sesuai langkah-langkah pemecahan masalah karena tidak
terbiasa menjawab soal matematika menggunakan langakh-langkah seperti itu. S_11 mengatakan tidak sesuai langkah-langkah karena malas.
Sedangkan siswa S_4 memulai dengan memahami soal terlebih dahulu, lalu menuliskan apa yang diketahui, yang ditanyakan pada soal, dan
menuliskan kesimpulan. Siswa tidak melakukan pengecekan kembali.
D. Pembahasan