Hakekat Belajar Matematika KAJIAN PUSTAKA

b. Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional. c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif. d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara. e. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah. f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku. 3. Proses Belajar Menurut Chaplin dalam Syah, 2008, proses adalah suatu perubahan khususnya yang menyangkut perubahan tingkah laku atau perubahan kejiwaan. Sedangkan menurut Reber dalam Syah, 2008, proses berarti cara-cara atau langkah-langkah khusus dengan menimbulkan beberapa perubahan hingga mencapai hasil tertentu. Syah 2008 memaparkan, proses belajar adalah tahapan perubahan perilaku kognitif, afektif, dan psikomotor yang terjadi dalam diri siswa. Dalam hal ini, perubahan tersebut berorientasi kearah yang lebih maju daripada keadaaan sebelumnya. Berdasarkan beberapa pendapat mengenai proses belajar, maka dapat disimpulkan proses belajar adalah tahapan perubahan kearah positif, menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor yang terjadi dalam diri siswa.

B. Hakekat Belajar Matematika

Matematika tidak hanya berhubungan dengan bilangan-bilangan serta operasi-operasinya, melainkan juga unsur ruang sebagai sasarannya. Namun penunjukkan kuantitas seperti di atas belum memenuhi sasaran matematika yang lain, yaitu yang ditujukan kepada hubungan, pola, bentuk dan struktur, Tinggih dalam Hudojo, 2001. James dan James dalam Ruseffendi, 1990 mengungkapkan bahwa matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep berhubungan lainnya yang jumlahnya banyak. Menurut Johnson dan Rising dalam Ruseffendi, 1990 mengatakan bahwa matematika adalah ilmu deduktif. Sehingga dapat disimpulkan, matematika merupakan ilmu yang berkenaan dengam ide- idekonsep-konsep abstrak yang tersusun secara hirarkis dan penalarannya deduktif. Belajar matematika adalah suatu proses kegiatan yang terjadi dalam diri seseorang yang melibatkan proses kognitif dan mengakibatkan perubahan tingkah laku, dalam mempelajari ilmu tentang logika dan ilmu deduktif. Lerner dalam Mulyono, 2009 mengemukakan bahwa kurikulum dalam belajar matematika harus mencakup 3 elemen, yaitu: 1. Konsep Hudojo 2001 mengungkapkan konsep matematika adalah suatu ide abstrak yang memungkinkan siswa mengklasifikasi obyek-obyek atau peristiwa-peristiwa. Siswa mengembangkan suatu konsep ketika mereka mampu mengelompokkan benda-benda sesuai kelompoknya, atau ketika mereka mampu mengasosiasikan suatu nama dengan kelompok benda tertentu, sehingga dalam hal ini konsep mengacu pada pemahaman. Misalnya siswa mengenal konsep matriks sebagai suatu susunan bilangan-bilangan yang diatur dalam baris dan kolom. Pemahaman siswa mengenai matriks dapat dilihat pada saat siswa diminta untuk membedakan ordo dari masing-masing matriks. 2. Keterampilan Keterampilan dalam hal ini mengacu pada suatu hal yang dilakukan oleh siswa terkait dengan materi yang sedang dipelajari siswa. Keterampilan didasarkan atas pemahaman dan latihan yang cukup. Oleh karena itu, diperlukan pemberian latihan soal agar siswa semakin terlatih, dan tidak mudah lupa. Misalnya setelah siswa memahami operasi perkalian skalar dengan suatu matriks, siswa segera diberikan latihan soal terkait dengan materi tersebut . 3. Pemecahan Masalah Pemecahan masalah merupakan aplikasi dari konsep dan keterampilan. Dalam hal ini, pemecahan masalah melibatkan beberapa konsep dan keterampilan baik dalam situasi baru maupun berbeda. Misalnya ketika siswa diminta untuk menyelesaikan sistem persamaan linear menggunakan matriks, beberapa konsep dan keterampilan ikut terlibat dalam penyelesaian ini. Beberapa konsep yang terlibat yaitu: determinan, dan invers. Sedangkan keterampilan yang terlibat yaitu terkait dengan operasi hitung pada matriks. C. Hasil Belajar 1. Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya Sudjana, 2010. Menurut Suprijono 2013 hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan. Sedangkan menurut Lingren dalam Suprijono, 2013 hasil belajar meliputi kecakapan, informasi, pengertian, dan sikap. Berdasarkan beberapa pengertian hasil belajar di atas, maka dapat disimpulkan hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa sebagai akibat dari pengalaman belajar. 2. Macam-macam Hasil Belajar Terdapat beberapa macam hasil belajar menurut para ahli, sebagai berikut: a. Horward Kingsley dalam Sudjana, 2010 membagi tiga macam hasil belajar, yaitu keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengertian, dan sikap dan cita-cita. b. Gagne dalam Sudjana, 2010 membagi lima kategorimacam hasil belajar, yaitu informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, sikap, dan keterampilan motoris. c. Bloom dalam Sudjana, 2010 secara garis besar membagi hasil belajar menjadi tiga ranah, yaitu: 1 Ranah Kognitif Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Aspek pengetahuan atau ingatan, dan pemahaman disebut kognitif rendah, sedangkan aspek aplikasi, aspek analisis, aspek sintesis, dan aspek evalausi termasuk kognitif tingkat tinggi. 2 Ranah Afektif Ranah afektif berkenaan dengan sikap. Terdapat lima aspek yang berkenaan dengan sikap, yaitu penerimaan, jawaban, penilaian, organisasi, dan internalisasi. 3 Ranah Psikomotoris Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek dalam ranah psikomotoris, yaitu gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif. 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa dibedakan menjadi tiga macam Syah, 2008, yaitu: a. Faktor-faktor Intern Faktor intern yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa, yang meliputi dua aspek yaitu: aspek fisiologis yang bersifat jasmaniah, dan aspek psikologis yang bersifat rohaniah. 1 Aspek Fisiologis Kondisi umum jasmani siswa merupakan hal yang dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran. Kondisi jasmani siswa yang kurang baik akan menganggu aktifitas siswa dalam belajar. Terganggunya aktifitas siswa inilah yang akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Sebagai contoh, siswa yang sedang pusing kepala dalam tingkat berat ketika menjawab ulangan kurang maksimal, sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa. 2 Aspek Psikologis a Intelegensi Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri atas tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahuimenggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajari dengan cepat. Tingkat intelegensi siswa dapat diketakui melalui tes IQ. Tingkat intelegensi sangat mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar. Hal ini, bermakna semakin tinggi kemampuan intelegensi siswa maka semakin baik hasil belajar yang diperoleh siswa tersebut. b Bakat Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki siswa untuk mencapai keberhasilan. Setiap siswa memiliki bakat untuk mencapai prestasi sampai ke tingkat tertentu. Sebagai contoh, seorang siswa berbakat dalam bidang matematika akan jauh lebih mudah dalam menyerap informasi, pengetahuan, dan keterampilan yang berhubungan dengan matematika. Sehingga secara langsung bakat yang dimiliki siswa akan mempengaruhi hasil belajar siswa. c Minat Minat adalah kecenderungan yang tinggi terhadap sesuatu. Minat berpengaruh besar dalam pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-bidang tertentu. Sebagai contoh, siswa yang menaruh minat besar terhadap matematika akan memusatkan perhatiannya lebih banyak dibandingkan siswa lainnya. Kemudian, karena pemusatan perhatian yang intensif terhadap setiap materi pada pelajar matematika mengakibatkan siswa lebih giat belajar, dan akhirnya mencapai prestasi belajar yang diinginkan. d Motivasi Pengertian dasar motivasi ialah keadaan internal organisme yang mendorong untuk berbuat sesuatu. Dalam perkembangan, motivasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: motivasi intrinsik, dan motivasi ekstrinsik. Dalam perspektif psikologi kognitif, motivasi yang lebih signifikan bagi siswa adalah motivasi intrinsik karena lebih murni. Selanjutnya, dorongan mencapai prestasi dan dorongan memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk masa depan juga memberi pengaruh kuat dan relatif lebih kuat dibandingkan dengan dorongan hadiah atau hal lainnya. Dalam proses belajar, motivasi intrinsik juga sangat berpengaruh. Dorongan dari dalam diri siswa untuk memperoleh hasil belajar yang baik akan mempengaruhi siswa untuk aktif bertanya, aktif dalam proses pembelajaran, serta rajin dalam mengerjakan tugas. Sehingga ketika motivasi siswa rendah baik secara intrinsik maupun ekstrinsik, maka akan mengakibatkan siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran, dan hasil belajar yang diperoleh kurang memuaskan. e Lupa Lupa ialah hilangnya kemampuan untuk membuat atau mereproduksi kembali apa saja yang sebelumnya telah dipelajari Syah, 2010. Siswa yang mengalami lupa materi yang dipelajari secara internal disebabkan oleh beberapa hal, yaitu: cara belajar, dan gangguan proaktif. Lupa merupakan salah satu hal yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Misalkan ketika mengikuti ulangan, siswa tidak mampu menjawab soal ulangan dikarenakan ia lupa materi, sehingga hasil ulangan siswa tersebut tidak memuaskan. b. Faktor-faktor Ekstern Faktor eksternal berkaitan dengan faktor dari luar diri siswa, yang meliputi dua aspek yaitu: faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan non-sosial. 1 Lingkungan Sosial a Lingkungan Sekolah Lingkungan sosial sekolah meliputi: i Relasi guru dengan siswa Proses belajar mengajar terjadi antara guru dengan siswa. Di dalam relasi guru dengan siswa yang terjalin baik, siswa akan menyukai guru tersebut serta menyukai mata pelajaran yang diajarkan sehingga siswa berusaha maksimal untuk belajar dan memperoleh hasil yang baik. Hal ini berlaku sebaliknya, ketika relasi guru dengan siswa terjalin tidak baik mengakibatkan siswa kurang bersemangat, tidak memperhatikan guru ketika menjelaskan, dan tidak tertarik mengikuti pelajaran Slameto 2010. ii Relasi siswa dengan siswa Menciptakan relasi yang baik antar siswa sangat perlu untuk dilakukan. Hal ini dapat memberikan pengaruh positif bagi proses belajar dan hasil belajar siswa. Misalnya ketika siswa melihat teman-teman di sekolahnya rajin membuat tugas dan berdiskusi, ini dapat menjadi daya dorong yang positif bagi siswa dalam pencapaian hasil belajar. b Lingkungan Keluarga Lingkungan sosial keluarga merupakan lingkungan yang paling berpengaruh dalam proses perkembangan siswa. Perilaku- perilaku yang dimiliki orang tua dan keluarga secara tidak langsung dapat memberikan dampak bagi perkembangan siswa. Misalnya orang tua jarang memperhatikan kegiatan belajar anaknya, hal ini dapat menyebabkan anak menjadi malas belajar dan akan mempengaruhi hasil belajar anak tersebut di sekolah. Berikut merupakan beberapa perilaku orang tua dan keluarga yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa: orang tuakeluarga berperan aktif dalam menasehati siswa agar giat belajar, orang tuakeluarga mendukung aktivitas siswa yang berkaitan dengan belajar, orang tuakeluarga memberikan perhatian yang cukup terkait proses dan hasil belajar siswa di sekolah. c Lingkungan Masyarakat Lingkungan sosial masyarakat juga memiliki pengaruh dalam pencapaian hasil belajar siswa, walaupun tidak begitu besar. Kondisi masayarakat di lingkungan kumuh, serba kekurangan, dan banyak anak-anak yang putus sekolah akan mempengaruhi siswa. Salah satu pengaruhnya yaitu siswa akan menemukan kesulitan ketika memerlukan teman belajar atau berdiskusi. Kesulitan inilah yang mengakibatkan siswa malas belajar, dan mempengaruhi hasil belajar siswa. 2 Lingkungan Non-sosial Faktor-faktor yang termasuk non-sosial ialah: a Letak sekolah Letak sekolah yang kurang startegis akan mempengaruhi kegiatan belajar dan hasil belajar siswa. Misalnya sekolah terletak di pinggir jalan raya yang ramai, hal ini akan mempengaruhi konsentrasi siswa ketika mengikuti pembelajaran. Kurangnya konsentrasi siswa menyebabkan pemahaman siswa akan materi tersebut berkurang, sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa. b Metode Mengajar Metode mengajar merupakan suatu cara yang harus dilalui dalam mengajar. Metode mengajar guru akan mempengaruhi motivasi serta kegiatan belajar siswa. Siswa yang termotivasi akan lebih giat belajar, sehingga memperoleh hasil belajar yang baik. Berikut merupakan beberapa hal terkait dengan metode mengajar guru Slameto, 2010, yaitu: a Kebiasaan guru ketika mengajar yang meliputi: i Kebiasaan dalam memberikan latihan soal. Dalam proses pembelajaran, variasi latihan soal yang diberikan guru mempengaruhi kemampuan siswa dalam memahami materi dan hasil belajar. Latihan soal berupa pilihan ganda, kurang mampu melatih daya pikir siswa dalam menyelesaikan soal yang tingkatnya lebih abstrak. Kecenderungan memberikan latihan soal pilihan ganda mengakibatkan siswa tidak mampu mengerjakan soal dengan tingkat abstraksi tinggi. Tentu hal ini akan mempengaruhi hasil belajar siswa. ii Kebiasaan dalam menjelaskan materi. Setiap guru memiliki kebiasaaan yang berbeda dalam menyampaikanmenjelaskan materi. Guru yang terbiasa menggunakan metode ceramah saja akan mengakibatkan siswa bosan, mengantuk, dan pasif ketika proses pembelajaran. iii Sarana belajar. Sarana belajar merupakan salah satu hal yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar. Tersedianya sarana belajar yang memadai akan membuat siswa lebih termotivasi untuk belajar. Misalnya siswa ingin belajar matematika, tetapi tidak memiliki buku panduan matematika. Kondisi seperti ini dapat mengurangi motivasi siswa untuk belajar, sehingga akan mempengaruhi hasil belajar siswa. c. Faktor Pendekatan Belajar Pendekatan belajar dipahami sebagai strategi yang digunakan siswa dalam menunjang keefektifan dan efisiensi proses belajar. Faktor pendekatan juga memiliki pengaruh dalam keberhasilan belajar siswa. Misalkan siswa yang terbiasa belajar mengunakan pendekatan deep mendalam, besar peluangnya meraih hasil belajar yang baik daripada siswa yang menggunakan pendekatan surface permukaan.

D. Matriks

Dokumen yang terkait

Efektifitas pembelanjaran biologi dengan teknik kasus diluar kelas dalam bentuk media slide terhadap hasil belajar siswa (sub-konsep pencemaran lingkungan kelas x semester 2 di SMAN 1 Kencong tahun ajaran 2004/2005)

0 3 117

Hubungan antara persepsi dan motivasi belajar fisika dengan hasil belajar fisika pokok bahasan energi siswa kelas 1 cawu III SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2001/2002

0 4 69

Pengaruh pendekatan pemecahan masalah strategi working backward terhadap hasil belajar Matematika siswa

1 8 185

Korelasi profesional guru akidah akhlak dengan hasil belajar kelas X di MAN 1 Blitar tahun ajaran 2017-2018 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 6

Korelasi profesional guru akidah akhlak dengan hasil belajar kelas X di MAN 1 Blitar tahun ajaran 2017-2018 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 39

Korelasi profesional guru akidah akhlak dengan hasil belajar kelas X di MAN 1 Blitar tahun ajaran 2017-2018 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 29

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 10

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 28

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 25

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 29